Banyak media televisi maupun media online memberikan gambaran bahwa mayoritas warga Jakarta kecewa dengan pencapresan Jokowi.

Untuk mengkaji Hal tersebut, dapat dilihat dari efek pencapresan Jokowi dengan hasil Pemilu pada tannggal 9 April Kemarin.

Kita dapat berasumsi bahwa warga Jakarta yang kecewa dengan Jokowi adalah warga Jakarta yang berbasis partai PDI-P dan Gerindra, Karena kedua partai inilah yang mengusung Jokowi-Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur.

Sedangkan kita asumsikan bahwa dari partai lainnya, antara lain :
1. PD, PAN, Hanura, PKB, PBB, PMB, dan PKNU (Pendukung Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli)
2. PKS (Pendukung Hidayat Nur Wahid dan Didik J. Rachbini)
3. Golkar, PPP, PDS, PP, PKPB, PKDI, RepublikaN, PPIB, Partai Buruh, PPNUI, PNI Marhaenisme (Pendukung Alex Noerdin dan Nono Sampono)

Pemilih dengan basis partai selain PDIP tersebut kita asumsikan yang tidak berpengaruh dengan Pencapresan Jokowi.

Dapat dihitung bahwa jumlah suara pendukung Jokowi-Ahok dari partai PDI-P dan Gerindra adalah sebesar 42,6 %, kita berasumsi bahwa komposisi pemilih 70% berasal dari PDI-P dan 30% Berasal dari Gerindra. sehingga jika dianalisa, besar suara pendukung Jokowi yang berasal dari PDI-P adalah sebesar 29,82% dari penduduk Jakarta



Apabila kita melihat hasil perhitungan suara pada Pemilu Tanggal 9 April kemarin, untuk wilayah Jakarta. Besar pemilih untuk PDI-P mencapai 27,3%. sehingga dapat dilihat terdapat penyusutan sebesar 2,52%.

Apabila diartikan secara sederhana, jumlah Warga Jakarta yang merasa dikecewakan oleh Jokowi adalah sebesar 2,52%. Secara umum penurunan tersebut menurut TS tidaklah terlalu signifikan, karena perhitungan margin error dalam statistik yang masih dianggap wajar berkisar antara 1 s/d 2 %.


Dasar Asumsi yang digunakan :
1. Warga Jakarta Pro Jokowi hanya dari PDI-P ( sebesar 29,8%)
2. Warga Jakarta Pro Fauzi Bowo, Hidayat Nur Wahit dan Alex Nurdin, yang diasumsikan anti terhadap Jokowi (Sebesar 70,2%)
3. Hasil Pemilu 9 April pemilih PDI-P sebesar 27,3%
4. Warga Jakarta yang kecewa terhadap Jokowi diasumsikan Hanya dari PDI-P