Jokowi Didaulat, PDIP Diramal Kian Melesat
Jakarta - Lembaga riset Roy Morgan Research memprediksi, pengumuman nama Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden 2014-2019 akan mendongkrak elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Sampai bulan Maret sebelum nama Jokowi diajukan sebagai capres pada Jumat (14/3) pekan lalu, elektabilitas PDIP sudah berada di posisi tertinggi dibanding partai lain.
Direktur Regional Asia Pasific Roy Morgan Research, Debnath Guharoy menyebut, faktor Jokowi dinilai akan lebih mendongkrak perolehan suara PDIP. Bahkan dalam beberapa minggu ke depan, partai belambang moncong putih itu akan merebut posisi kuat sebagai pemimpin dari koalisi.
"Bila hasil dari pemilu parlemen di bulan April seperti itu maka pemilu presiden di bulan Juli bisa-bisa hanya menjadi formalitas saja," kata Debnath dalam keterangan tertulisnya Kamis (20/3).
Hasil survei Roy Morgan Research, saat ini elektabilitas PDIP mencapai 29 persen atau naik 2 persen dibanding bulan lalu. Partai berlambang moncong putih ini unggul dari Partai Golkar dengan perolehan 20 persen.
Berikutnya, ada Partai Gerindra dengan 15 persen, atau naik 1 persen dibanding bulan sebelumnya. Selanjutnya, ada Partai Demokrat yang elektabilitasnya turun 1 persen menjadi 10 persen. Partai Hanura naik 1 persen menjadi 7 persen. Berikut ini hasil survei Roy Morgan Research:
1. Pertai Demokrasi Indonesia Perjuangan : 29 persen
2. Partai Golongan Karya : 20 persen
3. Partai Gerindra : 15 persen
4. Partai Demokrat : 10 persen
5. Partai Hanura : 7 persen
6. Partai Kebangkitan Bangsa : 6 persen
7. Partai Keadilan Sejahtera : 4 persen
8. Partai Amanat Nasional : 4 persen
9. Partai Persatuan Pembangunan : 2 persen
10. Partai Nasional Demokrat : 2 persen
11. PBB : 1 persen
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...l-kian-melesat
tapi nyatanya fakta real berkata lain , surpai surpei itu ternyata cuma sebagai preeee...ttt duuuu....ttt cuiiiiihhhhh... dan menjadi dongeng sebelum tidurnya satrio piningit joko widodoh
kue demokrasi itu ternyata rasanya asem, manis, asin campur aduk rasanya di lidah
Quote:
CSIS: PDIP Cuma Menang 19,1%, Efek Jokowi Kurang Jooos
Created on Wednesday, 09 April 2014 19:01
Calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo menunjukkan hasil quick count (ANTARA/Widodo S Jusuf))
Jakarta, GATRAnews - Berdasarkan hasil hitung cepat yang dilakukan CSIS dan Cyrus Network, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) hingga Rabu pukul 17.30 WIB tercatat mendapat suara terbanyak dengan 19,1 persen suara nasional diikuti Golkar dengan 14,3 persen, Gerindra 11,9 persen, dan PKB 9,5 persen.
Sementara itu Demokrat mendapat 9,4 persen, PAN meraih 7,4 persen, diikuti PPP 6,8 persen, PKS 6,8 persen, Nasdem 6,8 persen, Hanura 5,4 persen, PBB 1,6 persen, dan PKPI 1 persen.
"PDI-P memang memenangkan pemilu legislatif tapi perolehan suaranya jauh dari perkiraan sejumlah poling yang dilakukan sebelumnya," kata peneliti senior Phillips J Vermonte dalam konferensi pers CSIS dan Cyrus Network di Jakarta Pusat.
Menurutnya elektabilitas Jokowi yang tinggi tidak mampu mengkatrol perolehan suara calon legislatif dari PDI-P.
Phillips mengatakan caleg PDIP terlalu mengandalkan nama Jokowi sehingga kurang berusaha keras mendekati konstituennya, sementara itu caleg dari partai lain bekerja lebih keras dan hasilnya bisa meraih suara nasional yang tidak terlalu jauh dari perolehan PDI-P.
"Dilihat dari hasil penghitungan suara yang diadakan CSIS dan Cyrus Network ini, PDI-P harus berusaha merangkul partai lain untuk berkoalisi dalam pemilu presiden 9 Juli nanti karena suara dari partai lain ternyata juga cukup tinggi dan menentukan," kata Phillips seperti dikutip Antara.
Penghitungan dilakukan dengan mengambil suara di 2.000 TPS terpilih di 77 daerah pemilihan DPR RI di Indonesia. Penghitungan cepat dilakukan dengan metode random sampling dengan kualitas acak mencapai 99,1 persen dan tingkat partisipasi 75,3 persen.
Penghitungan cepat yang diadakan CSIS dan Cyrus Network ini bukan hasil resmi dari KPU sebagai penyelenggara Pemilu.
Hasil Quick Count CSIS
1. PDIP 19,1 persen
2. Golkar 14,3 persen
3. Gerindra 11,9 persen,
4. PKB 9,5 persen.
5. Demokrat 9,4 persen,
6. PAN 7,4 persen,
7. PPP 6,8 persen,
8. PKS 6,8 persen,
9. Nasdem 6,8 persen,
10. Hanura 5,4 persen,
11. PBB 1,6 persen,
12. PKPI 1 persen.
http://www.gatra.com/politik-1/50598...urang-jos.html
Quote:
PDI-Perjuangan Unggul Bukan Karena Popularitas Jokowi
Created on Wednesday, 09 April 2014 20:32
Jakarta, GATRAnews- Jaringan Suara Indonesia (JSI) mengeluarkan hasil qiuck count atau penghitungan suara cepat untuk sementara menempatkan PDI-Perjuangan pada peringkat teratas.
Menurut Wakil Direktur JSI Fajar S. Tamin, hasil perolehan suara PDI-P bukan karena pengaruh popularitas Gubernur DKI Jakarta yang juga diusung sebagai kandidat presiden, Joko Widodo (Jokowi).
"Jokowi tidak mampu meningkatkan elektabilitas partai di Pemilu Legislatif 2014. Figur Jokowi ternyata tidak berpengaruh besar untuk meningkatkan elektabilitas partai karena publik bisa menilai memilih partai atau figur presiden," jelasnya dalam konferensi pers di kantornya, Jalan Warung Jati Timur, Kalibata, Jakarta, Rabu (9/4)
Dia menambahkan, kecil kemungkinan bakal calon presiden dapat mendongkrak perolehan suara partai, karena perolehan elektabilitas partai lebih didominasi oleh mesin dan kerja dari kader-kader partai. Ini menjadi 'senjata' utama dalam menggaet suara pemilih dari kalangan akar rumput.
"Efek popularitas Jokowi tidak signifikan meningkatkan partai," ujar Fajar.
Metode dengan menggunakan quick count ini merupakan multistage random sampling dengan tingkat kesalahan (margin of error) plus minus 1 persen. Sebelumnya, JSI memprediksi PDI Perjuangan menjadi pemenang Pemilu 2014 berdasarkan hasil hitung cepat lembaga itu dengan meraih dukungan sebesar 18,95 persen.
Pada posisi kedua menempatkan Partai Golkar dengan 15,8 persen, dan posisi ketiga adalah Partai Gerindra dengan 11,49 persen. Komposisi tiga besar partai ini, kemungkinan besar tidak akan berubah melihat data yang masuk.
"Jumlah data yang masuk adalah 70,25 persen dari 1.405 Tempat Pemungutan Suara dari 2.000 TPS di seluruh pulau sehingga tidak akan berubah signifikan," tambah Fajar.
Akhir kata wa hanya mau bilang terima kasih jokowi , Sekarang PDIP bisa menang tebal setelah pakai foto dispanduk kampanye