ANALISA KOALISI PILPRES 2014

Beranda

...

Berita dan Politik
ANALISA KOALISI PILPRES 2014

Masjuna

10-04-2014 00:56

ANALISA KOALISI PILPRES 2014

Quote:

Lembaga survei Populi Center merilis hasil hitung cepat sementara Pemilihan Legislatif 2014 yang berlangsung hari ini. Dari hasil perhitungan diketahui tidak ada partai yang dominan dalam perolehan suara. Yang akan terjadi selanjutnya adalah politik kontestasi melalui koalisi yang dibangun masing-masing partai.

Nico Harjanto, Ketua Yayasan Populi Center, mengatakan ada tiga tiket atau boarding pass yang dapat dibangun setiap partai untuk mengusung Capres dan Cawapres yang dijagokan, bila melihat dari hasil hitung cepat yang dijajaki pihaknya.

"Pertama, PDIP bermitra koalisi dengan NasDem, ini bisa menghasilkan 25 persen. Mereka sudah mulai ada pendekatan. Kalau ditambah PKB juga memungkinkan," kata Nico saat jumpa pers di Kantor Populi Center, Jl Patal Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/4/2014).

Tiket yang kedua, sambung Nico, dipegang oleh Golkar dan PKS. Dia memiliki alasan tersendiri mengenai koalisi kedua partai ini. " Dilihat dari sisi historisnya, Golkar dan PKS masih punya habit yang sama, punya chemistry. Gerindra juga ada kemungkinan ke Golkar," kata Nico.

Tiket untuk menuju Capres dan Cawapres ketiga dipegang oleh Demokrat. Nico menilai, secara ketokohan SBY masih memiliki pengaruh karena memiliki besan yang juga Ketua Umum PAN Hatta Rajasa. Capaian suara PAN dalam hitung cepat Populi sebanyak 7%. Untuk koalisi, Demokrat dapat bergandengan dengan Gerindra.

"Kalau bisa mengajak Gerindra ada kemungkinan, karena SBY dan Prabowo hubunganya belakangan ini lumayan hangat," papar Nico.

Sumber Berita

Komentar :

Melihat perkembangan perolehan suara partai -partai politik yang ada, maka koalisi partai - partai untuk menuju pemilihan presiden kemungkinan akan merucut menjadi tiga bahkan 4 kutub pertempuran dengan prediksi sebagai berikut :
1.PDIP dengan JOKOWI (19% suara)
maka PDIP akan menggandeng beberapa partai (tidak untuk mencapai mayoritas, tapi cukup untuk majukan JOKOWI sebagai Capres..
partai yang paling dekat digandeng adalah NASDEM (6%) sudah cukup untuk mencalonkan Presiden.
pertanyaanya siapa wakilnya..? Surya paloh..? tentu kurang menjual dan susah untuk menjadi ban serepnya Jokowi.
jika hanya menggandeng NasDem, maka partai ini merasa berhak untuk jadi cawapres.., padahal PDIP hanya ingin menjadikan Nasdem Mitra dalam pemerintahan bukan mitra untuk cawapres.., PDIP dapat menawarkan paket
JOKOWI - JUSUF KALA kepada beberapa partai untuk didukung, partai yang akan di sasar adalah PKB (9%) , PPP 6%) (meskipun PPP ketua umumnya sudah merapat, tapi pengurusnya tidak solid), Hanura (5%) , dan PAN (7%) (meskipun yang terakhir ini sangat sulit karena PAN masih berada di bawah bayang - bayang Demokrat, artinya kemana Demokrat berjalan, PAN ada dibelakangnya
Jika PDIP berhasil meyakinkan partai - partai tersebut,maka PDIP memiliki modal kurang lebih 47 % (anggaplah PAN realistis dan bergabung) , angka yang cukup untuk menggerakkan seluruh mesin partai dibawahnya. dan pasangan JOKOWI - JK tidak akan lagi kesulitan untuk iklan di media, karena TV milih Hanura dan TV milik Nasdem sudah ditangan. suka tidak suka kampanye di TV cukup efektif menjaring dan mengubah pilihan pemirsa di tingkat akar rumput. Untuk menggandeng partai - partai tersebut percayakan saja dengan kemahiran Jusuf Kala dalam mendekati partai - partai islam dan Megawati yang mendekati partai - partai berbasis nasionalis.
2. GOLKAR dengan ARB (14 %)
Partai Golkar jika masih solid hingga munas dilakukan, dan masih "bandel" tetap mencalonkan ARB,maka partai ini akan mendekat ke Demokrat (9%) dan PKS (7%) dengan calonnya adalah ARB - DAHLAN dengan suara untuk maju capres adalah 30 % dan bisa hingga 37 % jika PAN akhirnya ikut bergabung. atau bisa juga ARB - PRAMONO EDY

3. GERINDRA dengan PRABOWO (12%)
dengan perolehan angka 12 % dan kengototan Gerindra memajukan Prabowo menjadi Capres, maka mau tidak mau ia harus mampu menggandeng partai lain, dalam hal ini yang mungkin di ajak serta adalah Partai PPP ( 6%) , dan kemungkinan partai Demorat (9%)
dengan kemungkinan pasangan adalah PRABOWO - DAHLAN

Apapun spekulasinya yang jelas akan sangat sulit bagi partai Gerindra merapat kembali ke PDIP, apalagi minta capres.. (ngimpi... ) atau Demokrat merapat ke PDIP (masihh ada rasa sakitttt yang terdalam )
namun partai - partai akan menjadi rasional pada saat pilpres menginjak putaran ke-2, mereka yang tidak masuk ke putaran ke-2 akan realistis dan mendukung pasangan yang memang akan menang...
sebenarnya partai - partai politik saat ini sudah mengerti dan mengetahui siapa yang akan menang, namun mereka masih mencoba tarik ulur untuk mengeksiskan diri dihadapan pendukungnya..
S'moga sikap kenegarawan para politikus kita semakin baik dari hari ke hari. emoticon-Matabelo