[Fakta] Penjahit Jersey tim Inggris ternyata orang Indonesia yg dibayar murah
TS
ri3zki
[Fakta] Penjahit Jersey tim Inggris ternyata orang Indonesia yg dibayar murah
menggunakan jersey timnas kesayangan merupakan salah satu kebanggan bagi para pecinta sepak bola tanah, banderol mahal pun tidak jadi masalah bagi para penggemar olahraga nonton bola hahaha kalo ane mah lebih seneng maen bola daripada nontonin bola.
Piala dunia yang sebentar lagi berlangsung di Brazil menjadi ladang bisnis baru bagi para produsen jersey Tim yang akan tanding di Brazil nanti, dengan konsep teknologi kaos yang baru yang diklaim oleh para produsen besar seperti nike dan adidas , dan beberapa acara olahraga sudah mereview masalah jersey tim tersebut, kalo ane sih ga paham apaan tuh teknologi yang ada dibaju yang penting keliatan bagus jersey thailand ala kaskuser juga ane pake soalnya ngeliat pas ngeliat banderolnya itu gan ane langsung puyeng ditempat
Penjahit Indonesia
Spoiler for upah murah:
Jersey yang dipersiapkan untuk perhelatan Piala Dunia oleh Tim Nasional Inggris diproduksi oleh Nike di Indonesia. Namun, bayaran untuk buruh yang mengerjakan baju yang mahal ini sangat-sangat murah.
Buruh-buruh ini hanya dibayar 30 pence per jam. Jika 100 pence setara dengan 1 pounds, artinya, buruh ini cuma dibayar Rp5.642 per jam. Jika buruh tersebut bekerja selama delapan jam sehari, dan masuk kerja selama lima hari dalam seminggu, mereka hanya mengantongi gaji sebesar Rp1,26 juta tiap bulan.
Upah tersebut ditetapkan Nike seiring dengan upah minimal regional (UMR) oleh otoritas berwenang Indonesia. Meski demikian, uang tersebut terlalu sedikit untuk makan dan membeli pakaian keluarga mereka. Para buruh pun Kebanyakan hanya diam, karena takut dipecat jika bicara.
Namun, setelah protes besar-besaran tahun lalu, pekerja Nike di Jakarta mengalami kenaikan upah minimum 44 persen menjadi Rp2,2 juta, atau setara dengan 117 poundsterling per bulan. Sayangnya, berbeda dengan Jakarta, para pekerja pedesaan masih mengalami nasib yang buruk.
Salah seorang buruh yang berperan menjadi penjahit di sebuah pabrik Nike di Indonesia, Aida, mengatakan telah menjahit kira-kira 120 unit kaus Nike per jamnya di pabrik tersebut.
"Saya dan rekan kerja saya harus hidup pada Rp2,2 juta per bulan, jauh di bawah upah hidup untuk membeli makanan yang layak, perumahan dan perawatan kesehatan, dan pendidikan untuk keluarga dengan anak-anak," katanya seperti dikutip dari Mirror, Senin (7/3/2014).
"Satu kaus dijual seharga hampir 40 persen dari apa yang saya peroleh selama satu bulan. Nike membuat keuntungan besar dari pekerjaan kita, tapi gagal untuk membayar upah layak bagi kita. Seharusnya perusahaan mengikuti slogan Nike, 'Just do it'," tambah dia.
Tim kampanye anti Nike mengatakan, upah layak bagi seorang pekerja tunggal di Indonesia adalah sekitar 190 poundsterling per bulan atau setara Rp3,572 juta mengacu kurs Rp18.803 per poundsterling.
Markas utama Nike, di Oregon, Portland, memiliki kantor yang sangat bagus, dengan struktur kaca berkilauan dan memiliki bentuk ramping, dengan presidennya Mark Parker, dibayar 9,2 juta poundsterling atau Rp172,987 miliar pada 2013, dan mempunyai aset sebesar 15,6 miliar poundsterling dengan laba 1,5 miliar poundsterling tahun lalu. Kontras dengan kondisi panas dan berdebu di pabrik Indonesia.
Dalam beberapa dekade terakhir, biaya tenaga kerja yang meningkat di Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, telah membuat Nike mengalihkan basis produksinya ke China, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Kamboja
PM Inggris aja protes gan
Spoiler for pm inggris protes:
Buruh pabrik Nike di Indonesia cuma dibayar 30 pence per jam. Di mana 100 pence setara dengan 1 pound. Artinya, buruh ini cuma dibayar Rp5.642 per jam.
Artinya, jika buruh tersebut bekerja selama delapan jam sehari, dan masuk kerja selama lima hari dalam seminggu, mereka hanya mengantongi gaji sebesar Rp1,26 juta tiap bulan.
"Hasilnya, buruh pabrik Nike harus membiayai hidup keluarganya di bawah standar. Dengan harga jual jersey Timnas Inggris untuk ajang World Cup mencapai 90 pound seperti menendang mereka (buruh) di wajah, begitu juga para suporter," jelas salah satu aktivis War on Want, Graciela Romero, dilansir dari Mirror, Senin (7/3/2014).
Sementara pihak Nike menyatakan, mahalnya jersey tersebut akibat biaya untuk riset dan development serta pengembangan teknologi untuk memproduksi baju dari bahan yang berasal dari botol plastik. Tapi, harga jual jersey tersebut harusnya tidak melebihi 60 pounds.
Bahkan, Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan jika jersey tersebut terlalu mahal. Dia juga menyebut jika Nike mengambil keuntungan dari orangtua, yang anaknya merengek minta dibelikan.
"David Cameron berhak untuk mengatakan produsen jersey mengambil keuntungan terlalu banyak. Tapi dia seharusnya bertindak untuk menghentikan brand tersebut mengeksploitasi orang-orang yang membelinya," jelas dia.
Masih mo beli yang ori gan
Spoiler for gaji rooney:
Jersey Tim Nasional Inggris yang diproduksi oleh Nike dibanderol 90 poundsterling atau Rp1,69 juta (kurs Rp18.743 per pounds). Tapi, ada cerita pahit di balik produksi jersey ini.
Jersey yang dipersiapkan untuk perhelatan Piala Dunia tersebut diproduksi di Indonesia. Namun, ternyata bayaran untuk buruh yang mengerjakan baju yang mahal ini sangat-sangat murah. Demikian seperti dilansir Mirror, Senin (7/3/2014).
Buruh-buruh ini hanya dibayar 30 pence per jam. Di mana, 100 pence setara dengan 1 pounds. Artinya, buruh ini cuma dibayar Rp5.642 per jam. Artinya, jika buruh tersebut bekerja selama delapan jam sehari, dan masuk kerja selama lima hari dalam seminggu, mereka hanya mengantongi gaji sebesar Rp1,26 juta tiap bulan.
Hal ini pun menimbulkan kemarahan publik Inggris. Sebab, harga jersey yang juga menurut mereka sangat mahal ini ternyata menyimpan skandal di balik produksinya.
Ribuan pendukung tim The Three Lion ini akan mendukung Wayne Rooney dalam Piala Dunia di Brasil pada Juni mendatang. Tentu saja, mereka bakal mengenakan jersey tim kesayangannya.
Sayangnya, jersey yang dijual seharga 90 pounds ini dinilai tidak menghargai jerih payah pekerja yang membuatnya. Ada sekira 171.000 buruh Nike di Indonesia yang tersebar di 40 pabrik yang memproduksi jersey tersebut.
Padahal, salah satu perusahaan manufaktur asal Prancis, Ultra Petita, yang menjadi produsen jersey untuk Piala Dunia, mengaku hanya membutuhkan biaya 4 pounds untuk memproduksi satu jersey di Indonesia. Tapi jika dikerjakan di Eropa memang akan membiayai sebesar 17 pounds per jersey.
Lalu, ketika Rooney mengantongi 300.000 pounds per minggu dengan menendang bola, buruh Indonesia yang mengerjakan jersey dengan namanya cuma dibayar Rp5.642 per jam