- Beranda
- The Lounge
[WORTH] Udah tau belom kenapa anak pintar di sekolah bisa kesulitan ekonomi?
...
TS
zzluthfi
[WORTH] Udah tau belom kenapa anak pintar di sekolah bisa kesulitan ekonomi?
Quote:
alhamdulillah dapet HT-4
Minggu, 6-April-2014
Makasih semuanya!
Minggu, 6-April-2014
Makasih semuanya!
Spoiler for PENAMPAKAN HT KE 4:
Quote:
Tentang Penulis
Spoiler for Tentang Penulis:
Quote:
Wikipedia
Rhenald Kasali(lahir di Jakarta, 13 Agustus 1960; umur 53 tahun)
adalah akademisi dan praktisi bisnis asal Indonesia.
Ia juga merupakan guru besar/dosen bidang Ilmu manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rhenald Kasali dikukuhkan sebagai guru besar pada 4 Juli 2009
Quote:
Seorang mahasiswi mengeluh. Dari SD hingga lulus S-1, ia selalu juara. Namun kini, di program S-2, ia begitu kesulitan menghadapi dosennya yang menyepelekannya. Judul tesisnya selalu ditolak tanpa alasan yang jelas. Kalau jadwal bertemu dibatalkan sepihak oleh dosen, ia sulit menerimanya.
Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.
Sementara itu, teman-temannya, yang cepat selesai, jago mencari celah. Ia menduga, teman-temannya yang tak sepintar dirinya itu "ada main" dengan dosen-dosennya. "Karena mereka tak sepintar aku," ujarnya.
Quote:
Banyak orangtua yang belum menyadari, di balik nilai-nilai tinggi yang dicapai anak-anaknya semasa sekolah, mereka menyandang persoalan besar: kesombongan dan ketidakmampuan menghadapi kesulitan. Bila hal ini saja tak bisa diatasi, maka masa depan ekonominya pun akan sulit.
Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.
Mungkin inilah yang perlu dilakukan orangtua dan kaum muda: belajar menghadapi realitas dunia orang dewasa, yaitu kesulitan dan rintangan.
Quote:
Quote:
Hadiah orangtua
Quote:
Quote:
Spoiler for penjelasan:
Psikolog Stanford University, Carol Dweck, yang menulis temuan dari eksperimennya dalam buku The New Psychology of Success, menulis, "Hadiah terpenting dan terindah dari orangtua pada anak-anaknya adalah tantangan".
Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.
Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.
Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.
Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"
Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.
Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".
Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.
Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.
Quote:
Ya, tantangan. Apakah itu kesulitan-kesulitan hidup, rasa frustrasi dalam memecahkan masalah, sampai kegagalan "membuka pintu", jatuh bangun di usia muda. Ini berbeda dengan pandangan banyak orangtua yang cepat-cepat ingin mengambil masalah yang dihadapi anak-anaknya.
Kesulitan belajar mereka biasanya kita atasi dengan mendatangkan guru-guru les, atau bahkan menyuap sekolah dan guru-gurunya. Bahkan, tak sedikit pejabat mengambil alih tanggung jawab anak-anaknya ketika menghadapi proses hukum karena kelalaian mereka di jalan raya.
Kesalahan mereka membuat kita resah. Masalah mereka adalah masalah kita, bukan milik mereka.
Termasuk di dalamnya adalah rasa bangga orangtua yang berlebihan ketika anak-anaknya mengalami kemudahan dalam belajar dibandingkan rekan-rekannya di sekolah.
Berkebalikan dengan pujian yang dibangga-banggakan, Dweck malah menganjurkan orangtua untuk mengucapkan kalimat seperti ini: "Maafkan Ibu telah membuat segala sesuatu terlalu gampang untukmu, Nak. Soal ini kurang menarik. Bagaimana kalau kita coba yang lebih menantang?"
Jadi, dari kecil, saran Dweck, anak-anak harus dibiasakan dibesarkan dalam alam yang menantang, bukan asal gampang atau digampangkan. Pujian boleh untuk menyemangati, bukan membuatnya selalu mudah.
Saya teringat masa-masa muda dan kanak-kanak saya yang hampir setiap saat menghadapi kesulitan dan tantangan. Kata reporter sebuah majalah, saya ini termasuk "bengal". Namun ibu saya bilang, saya kreatif. Kakak-kakak saya bilang saya bandel. Namun, otak saya bilang "selalu ada jalan keluar dari setiap kesulitan".
Begitu memasuki dunia dewasa, seorang anak akan melihat dunia yang jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Dunia orang dewasa, sejatinya, banyak keanehannya, tipu-tipunya. Hal gampang bisa dibuat menjadi sulit. Namun, otak saya selalu ingin membalikkannya. Demikianlah, hal-hal sepele sering dibuat orang menjadi masalah besar.
Banyak ilmuwan pintar, tetapi reaktif dan cepat tersinggung. Demikian pula kalau orang sudah senang, apa pun yang kita inginkan selalu bisa diberikan.
Quote:
Quote:
Panggung orang dewasa
Quote:
Quote:
Spoiler for penjelasan:
Dunia orang dewasa itu adalah sebuah panggung besar dengan unfair treatment yang menyakitkan bagi mereka yang dibesarkan dalam kemudahan dan alam yang protektif. Kemudahan-kemudahan yang didapat pada usia muda akan hilang begitu seseorang tamat SMU.
Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.
Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.
Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.
Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.
Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.
Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.
Di dunia kerja, keadaan yang lebih menyakitkan akan mungkin lebih banyak lagi ditemui. Fakta-fakta akan sangat mudah Anda temui bahwa tak semua orang, yang secara akademis hebat, mampu menjadi pejabat atau CEO. Jawabannya hanya satu: hidup seperti ini sungguh menantang.
Tantangan-tantangan itu tak boleh membuat seseorang cepat menyerah atau secara defensif menyatakan para pemenang itu "bodoh", tidak logis, tidak mengerti, dan lain sebagainya. Berkata bahwa hanya kitalah orang yang pintar, yang paling mengerti, hanya akan menunjukkan ketidakberdayaan belaka. Dan pernyataan ini hanya keluar dari orang pintar yang miskin perspektif, dan kurang menghadapi ujian yang sesungguhnya.
Dalam banyak kesempatan, kita menyaksikan banyak orang-orang pintar menjadi tampak bodoh karena ia memang bodoh mengelola kesulitan. Ia hanya pandai berkelit atau ngoceh-ngoceh di belakang panggung, bersungut-sungut karena kini tak ada lagi orang dewasa yang mengambil alih kesulitan yang ia hadapi.
Di Universitas Indonesia, saya membentuk mahasiswa-mahasiswa saya agar berani menghadapi tantangan dengan cara satu orang pergi ke satu negara tanpa ditemani satu orang pun agar berani menghadapi kesulitan, kesasar, ketinggalan pesawat, atau kehabisan uang.
Namun lagi-lagi orangtua sering mengintervensi mereka dengan mencarikan travel agent, memberikan paket tur, uang jajan dalam jumlah besar, menitipkan perjalanan pada teman di luar negeri, menyediakan penginapan yang aman, dan lain sebagainya. Padahal, anak-anak itu hanya butuh satu kesempatan: bagaimana menghadapi kesulitan dengan caranya sendiri.
Hidup yang indah adalah hidup dalam alam sebenarnya, yaitu alam yang penuh tantangan. Dan inilah esensi perekonomian abad ke-21: bergejolak, ketidakpastian, dan membuat manusia menghadapi ambiguitas. Namun dalam kondisi seperti itulah sesungguhnya manusia berpikir. Dan ketika kita berpikir, tampaklah pintu-pintu baru terbuka, saat pintu-pintu hafalan kita tertutup.
Quote:
Quote:
Jadi inilah yang mengakibatkan banyak sekali orang pintar sulit dalam menghadapi kesulitan. Maka dari itu, pesan Carol Dweck, dari apa yang saya renungi, sebenarnya sederhana saja: orangtua, jangan cepat-cepat merampas kesulitan yang dihadapi anak-anakmu. Sebaliknya, berilah mereka kesempatan untuk menghadapi tantangan dan kesulitan.
Akhir kata, kaskuser yang baik nan bijak selalu meninggalkan :
Quote:
ALWAYS UPDATE!
STAY HERE!
KOMENTAR BERMUTU KASKUSER
Spoiler for Komentar kaskuser:
Quote:
Quote:
Original Posted By miniproject►emang benerrr gan
ane malah pernah ngalamin yg mirip2 pas S1
ck ck ckk
ane malah pernah ngalamin yg mirip2 pas S1
ck ck ckk
Quote:
Original Posted By gilang2303►dunia ini keras
imo, kalo gak dibiasain menghadapi dan menyelesaikan sendiri sebuah masalah. kita jadi lembek. kasarnya, gak biasa make otak
imo, kalo gak dibiasain menghadapi dan menyelesaikan sendiri sebuah masalah. kita jadi lembek. kasarnya, gak biasa make otak
Quote:
Original Posted By bobohokampung►yang penting pinter trus supel mudah bergaul pesti dapet kerjaan yang bergaji gede gan. trust me. its work.
Quote:
Original Posted By SrTantra►semacam mengajarkan anak hidup mandiri ya gan ?
manteplah ,, nyokap ane juga sering bilang begitu gan
manteplah ,, nyokap ane juga sering bilang begitu gan
Quote:
Original Posted By chaidir31►Intinya, sebisa mungkin biarkan anak berkembang dan merasakan kerasnya dunia sendirian. Orang tua jangan terlalu mengintervensi kehiidupan anak, hanya mengarahkan aja. Tapi sulit kalo orang tuanya keras kepala dan terus memudahkan anaknya hanya karena alasan sayang anak.
Quote:
Original Posted By EruMiu►bener gan, prinsip pengajaran keluarga ane kaya gini:
masih bocah = diajarin dasar2, mana salah mana bener, mana yang baik mana yang buruk
udah remaja = dibimbing, dia udah belajar banyak pas kecil, biarkan dia ngerasain dan implementasi ilmu2nya di kehidupan nyata. udah ga jamannya dia kita ajarin pas remaja, biar dia mikir sendiri pake logikanya, tapi masih dalam bimbingan dan pengawasan
masih bocah = diajarin dasar2, mana salah mana bener, mana yang baik mana yang buruk
udah remaja = dibimbing, dia udah belajar banyak pas kecil, biarkan dia ngerasain dan implementasi ilmu2nya di kehidupan nyata. udah ga jamannya dia kita ajarin pas remaja, biar dia mikir sendiri pake logikanya, tapi masih dalam bimbingan dan pengawasan
Quote:
Original Posted By imti►Panggung orang dewasa.. Ane sekarang ada di panggung ini.. Dulu, maaf tdk bermaksud sombong, ane lumayan pintar gan.. Tapi jujur saat ane ada di fase ini, ane bener2 kaget, dimana dunia bener2 beda sm hidup ane sebelumnya..
Quote:
Original Posted By RokET16►Menurutq ini masalah antara idealis dgn realistis. Sulit untuk diperdebatkan. Keduanya sama baiknya tp untuk kondisi berbeda.
Karena temen2 yg skripsinya ecek2 (data full palsu , cuma modal mulut pas seminar ) jg ada yg cepet ketrima kerja. Di saat mereka uda pada kerja nah yg garap skripsinya bener2 bagus (real dan metodenya bagus) masih bergelut dgn revisi sana-sini. Biasanya dgn kondisi inilah kegalauan ( pengalaman sempat drop , tp dinasihati ayah w untuk anti ecek2 ).
Karena temen2 yg skripsinya ecek2 (data full palsu , cuma modal mulut pas seminar ) jg ada yg cepet ketrima kerja. Di saat mereka uda pada kerja nah yg garap skripsinya bener2 bagus (real dan metodenya bagus) masih bergelut dgn revisi sana-sini. Biasanya dgn kondisi inilah kegalauan ( pengalaman sempat drop , tp dinasihati ayah w untuk anti ecek2 ).
Quote:
Original Posted By ghostdevilz►Waw Merinding Ane Bacanya
Bener Banget Yuh Gan jikalau Anak semenjak Kecil selalu mendapat sesuatu Dengan Mudah Dan Orang tua Yg terlalu Membanggakan Anak nya
Bisa jadi Itu Akan Berdampak Buruk Bagi Si aanak ketika dewasa
Kaena Jikalau Si Anak MendapatKan Masalah Yg Tak Bisa Di Atasi Lagi Oleh ortu Nya
maka Si Anak Otomatis Mengalami kesulitan Yg sulit diatasi
Bener Banget Yuh Gan jikalau Anak semenjak Kecil selalu mendapat sesuatu Dengan Mudah Dan Orang tua Yg terlalu Membanggakan Anak nya
Bisa jadi Itu Akan Berdampak Buruk Bagi Si aanak ketika dewasa
Kaena Jikalau Si Anak MendapatKan Masalah Yg Tak Bisa Di Atasi Lagi Oleh ortu Nya
maka Si Anak Otomatis Mengalami kesulitan Yg sulit diatasi
Quote:
Original Posted By santaikalus►banyak presepsi di lingkungan yg salah, termasuk push anak agar pintar dalam bidang ilmu, padahal pintar itu belum tentu cerdas, contoh umumnya seorang ceo pasti tidak akan lebih pintar secara pendidikan dari pada direktur perusahaan yg dikelolanya, seperti kata pepatah orang yg bodoh bakal jadi makanan orang pintar tetapi orang pintar bakal dimakan orang yg cerdas dan orang yg cerdas belum tentu pintar, pembangunan karakter yg paling penting dan diutamakan untuk menciptakan manusia yg cerdas baik itu dari lingkungan maupun pengalaman dan adaptasi
Quote:
Original Posted By rizky3010►SETUJU!!
Ane selalu lihat hal2 seperti itu memang tidak pernah berakhir baik, ane ambil contoh ketika ane masuk jenjang kuliah kemarin. Kebetulan teman ada yang memang posisinya berada, kekampus bawa mobil, mau perlu apa2 tinggal minta terus beres
Lalu ane bandingkan dengan temen ane yang buat makan dikosan aja susah, harus jualan ini itu dulu biar bisa makan. Karakter mereka berdua sungguh berbeda jauh ketika harus menghadapi dunia kerja, yang satu selalu manja dan yang satunya lebih mandiri
Kadang ane jadi berpikir, jadi anak orang kaya itu ngga sepenuhnya enak kok. Karena dia mungkin tidak pernah merasakan dunia yang sesungguhnya, dunia yang keras dan penuh tantangan
Kalo berkenan, mohon Pejwan
Ane selalu lihat hal2 seperti itu memang tidak pernah berakhir baik, ane ambil contoh ketika ane masuk jenjang kuliah kemarin. Kebetulan teman ada yang memang posisinya berada, kekampus bawa mobil, mau perlu apa2 tinggal minta terus beres
Lalu ane bandingkan dengan temen ane yang buat makan dikosan aja susah, harus jualan ini itu dulu biar bisa makan. Karakter mereka berdua sungguh berbeda jauh ketika harus menghadapi dunia kerja, yang satu selalu manja dan yang satunya lebih mandiri
Kadang ane jadi berpikir, jadi anak orang kaya itu ngga sepenuhnya enak kok. Karena dia mungkin tidak pernah merasakan dunia yang sesungguhnya, dunia yang keras dan penuh tantangan
Kalo berkenan, mohon Pejwan
Quote:
Original Posted By BiGFuuN►emang aneh ... ane paling sebel para penjilat pasang muka bagus depan dosen n ngejelek2in orang tuh waktu kuliah n dunia kerja. belum lagi yg masuk kerja jalur nepotisme... ga penting pinter dalam pendidikan kayaknya
Quote:
Original Posted By fitraaa16►bener juga gan, temen les ane banyak bgt yg di manja sama ortunya. apa apa dikasih. jadi kita ga tertantang buat merjuangin sesuatu
Quote:
Original Posted By davidaj44►Kehidupan ini keras jika kita tak mengandalkan diri kita sendiri mau ngandelin siapa lagi , Temen , Keluarga Ga bakalan bisa selalu membantu , jadi diri kita sendiri yg harus belajar menghadapi Situasi tersebut ..........
Quote:
Original Posted By lordcadavar►Nice Thread gan..
Gw bner" ngerasain apa yg agan tulis d threadnya.. Wktu skolah gw dgn enjoy nya bkin masalah sana sini, bolos skolah dan akhir"nya yg maju ortu.
Tp bgtu skrng gw udah msuk k Panggung Orang Dewasa, gw bru sadar klo cara" pas gw msh skolah (Ngandalin ortu) udah kaga bsa d bawa" di saat gw ad d Panggung Orng Dewasa.
Dari situ gw bru mikir, bener kata ortu gw klo cari uang itu susah banget. Dan emng bner cri duit g segampang yg ane pkirin wktu msh skolah. Bnyak masalah disana sini, mslah ini itu dsb.
mnrt gw yg trpnting, buat agan" yg msh skolah / kuliah dan yg msh suka ngandalin ortu mndingan baca & resapi Thread dsni..
Thx
Gw bner" ngerasain apa yg agan tulis d threadnya.. Wktu skolah gw dgn enjoy nya bkin masalah sana sini, bolos skolah dan akhir"nya yg maju ortu.
Tp bgtu skrng gw udah msuk k Panggung Orang Dewasa, gw bru sadar klo cara" pas gw msh skolah (Ngandalin ortu) udah kaga bsa d bawa" di saat gw ad d Panggung Orng Dewasa.
Dari situ gw bru mikir, bener kata ortu gw klo cari uang itu susah banget. Dan emng bner cri duit g segampang yg ane pkirin wktu msh skolah. Bnyak masalah disana sini, mslah ini itu dsb.
mnrt gw yg trpnting, buat agan" yg msh skolah / kuliah dan yg msh suka ngandalin ortu mndingan baca & resapi Thread dsni..
Thx
Quote:
Original Posted By Gimme.Brick►Renungan untuk generasi muda sekarang ini gan, sering kita mencari orang tua ketika menghadapi kesulitan. Sewaktu kita masih kecil sih ga masalah, tp ketika sudah beranjak dewasa, kita harus bisa solve mslh kita dgn ide kita sendiri.
Contoh plg gampang, ditilang pak polisi (dgn catatan kita mmg salah) sering kita telpon ortu/kenalan yg polisi/TNI. Ini bentuk pendidikan yang instan bgt mnrt ane, hidup itu penuh tantangan, cukup keluar dari gua dan hadapilah.
Contoh plg gampang, ditilang pak polisi (dgn catatan kita mmg salah) sering kita telpon ortu/kenalan yg polisi/TNI. Ini bentuk pendidikan yang instan bgt mnrt ane, hidup itu penuh tantangan, cukup keluar dari gua dan hadapilah.
Quote:
Original Posted By carlodes1►emang yang namanya zona nyaman itu bisa ngebuat terlena (kayak lagu aja ) tikus emang mati di lumbung padi
kayak lagu nya john mayer, "No I'm not color blind I know the world is black and white" (tambah ngaco )
kayak lagu nya john mayer, "No I'm not color blind I know the world is black and white" (tambah ngaco )
PART II DI POST BERIKUTNYA
Quote:
YANG MASIH GALAU
Spoiler for KOMENTAR GALAU bin BINGUNG:
Quote:
Original Posted By piscania►Terus saya mesti gimana kk? yang juara saja gak sukses gimana hamba yang masih terombang-ambing dalam lautan NaOH+HCL
lagian pinter di sekolah belum berarti pinter juga kali kak, hari gene mah nyari nilai tu udah kayak nyari emas. yah kayak i will do anything just for the good grades bodo deh kalau ilmunya gak dapet, bodo deh kalau sebenernya dia gak tau apa2
lagian pinter di sekolah belum berarti pinter juga kali kak, hari gene mah nyari nilai tu udah kayak nyari emas. yah kayak i will do anything just for the good grades bodo deh kalau ilmunya gak dapet, bodo deh kalau sebenernya dia gak tau apa2
Spoiler for HOT THREAD WISH:
Quote:
Quote:
Quote:
KOMENTAR PALING DINANTI
Spoiler for Komentar kaskuser:
Quote:
Original Posted By dapegan►
ane cuman mau bilang
Spoiler for kata2 mutiara:
semoga HT thread ente gan
Quote:
Original Posted By ShinJuuu►mudah2an HT gan.. WORTH banget nih thread buat dibaca dan direnungkan
Quote:
Original Posted By axeroth►wah calon HT nih
nice share gan.. sayang blm jadi orang tua
nice share gan.. sayang blm jadi orang tua
Quote:
Original Posted By ghostdevilz►HT Ini Bakal
cuma Bisa Bantu Rate Aja
g Bisa Ngasih cendol
cuma Bisa Bantu Rate Aja
g Bisa Ngasih cendol
Quote:
Original Posted By anonymous215714►Wah mantep banget nih mudah mudahan jadi HT
Ane bantu
Ane bantu
Quote:
Quote:
PENAMPAKAN SEGER CENDOL
Spoiler for KULKAS ANE :
bagi lagi dong gan biar makin seger
alhamdulillah mudah2an bermanfaat ya gan.
dan jangan lupa komen bermutu ente ane tunggu biar ditaruh di pekiwan
0
153.3K
Kutip
1.6K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya