Percaya atau tidak, banyak investor luar negeri, korporasi-korporasi besar dunia, dan pengamat politik dari berbagai negara, melirik Indonesia sebagai sebuah kekuatan dunia berikutnya setelah China, India, dan Amerika. Apa yang dilihat? Tidak lain si Mr. Middle Class (Kelas Menengah).

Banyak lembaga ternama telah mengupas besaran kelas menengah ini, salah satunya adalah BPS. Mengutip dari laporan McKinsey Indonesia, kelas menengah-bawah versi BPS adalah sebesar 66 persen, atau setara dengan 158 juta orang dan sisanya masuk dalam kelas atas.

Siapakah mereka? Bank Indonesia mendefinisikan bahwa kelas menengah adalah orang yang berpenghasilan setahun diantara USD 720 sampai dengan USD 7,200. Dan Bank Indonesia memperkirakan bahwa kelas menengah berkontribusi 58% dari total rumah tangga yang ada di Indonesia.

Tidak heran, investor asal Prancis baru-baru ini menghubungi saya. “ Saya ingin sekali masuk ke pasar Indoensia. Kabarnya pengusaha Eropa lain, yang berbisnsi di negara Anda, meraih profit yang mengiurkan. Bisakah Anda menceritakan tentang Mr. Middel Class (red. Istilah saya) Indonsia?”.

Secara gamblang saya katakan, Mr Middle Class merupakan sumber keuntungan dari banyak perusahaan yang masuk ke pasar Indoensia. Mereka punya daya beli. Mereka pulalah yang rela antri sekian lama untuk mendapatkan BB merek baru saat dilaunching di sebuah mall di Jakarta, atau yang membeli ratusan mobil setiap tahunnya.

Jadi, apakah Anda sudah berkenal dengan Mr. Middle Class Indonesia?



http://indonesiamiddleclass.com/inde...lass-indonesia