TRIBUNNEWS.COM, PAKAM - Tragis dan memilukan. Seorang pasien RSUD Deliserdang ditemukan warga tergeletak beberapa jam di dekat trotoar, depan PN Lubukpakam Jl Sudirman, Pakam, Kamis (3/4).

Diduga pasien yang belum diketahui namanya dan usianya itu sengaja dibuang karyawan RSUD Deliserdang.
Pasien pria yang sempat menjadi tontotan warga yang melintas, akhirnya dijemput kembali oleh karyawan RSUD Deliserdang, setelah jurnalis mengonfirmasi dugaan pembuangan pasien ini.

Malangnya, setelah kejadian ini, pasien yang tidak bisa berbicara dengan jelas itu, langsung dimasukkan ke ruang isolasi RSUD Deliserdang.

Indikasi pembuangan pasien ini diperkuat keterangan warga yang mengaku melihat pasien ini diantar tiga orang yang berseragam perawat naik kursi roda, sekitar 300 meter dari RSUD Deliserdang.

Idah, warga Lubukpakam yang melintasi Jl Sudirman, mengaku melihat pasien ini saat akan ke pasar sekitar pukul 06.00 WIB.

"Tadi pagi itu aku mau ke pasar dan naik becak. Kulihat bapak ini disorong pakai kursi roda. Dua perempuan satu laki laki pakai yang perempuan pakai topi putih di kepala," ujar Idah, warga Lubukpakam.

Ketika itu, Idah mengira pasien itu adalah orang kaya yang berjalan jalan pagi dengan dikawal perawat. Namun, setelah pulang dari pasar sekitar pukul 07.00, Idah terkejut mendapati pasien itu sudah tergeletak di jalan.

"Pas pulang kutengok rupanya dia (pasien) sudah tergeletak di jalan. Baru tersadar aku kalau sebenarnya dia bukan dibawa jalan-jalan, tapi dibuang. Gak tau siapa yang membuang itu. Awalnya, kukira dia itu orang kaya."

Saat diwawancarai Tribun, pasien yang diperkirakan berumur 70 tahun ini tampak lebih banyak diam. Saat ditanyai dari mana sebelumnya, ia hanya bisa menunjukkan arah rumah sakit dengan menggunakan mulutnya. Ucapan yang keluar dari mulutnya tidak jelas terdengar.

Pria yang berambut sudah beruban ini tampak mengenakan baju organisasi kepemudaan dengan celana bola pendek bewarna merah. Di kantung bajunya tampak sebungkus rokok dengan mancis. Di samping pasien ini juga terlihat bungkusan baju yang tersimpan dalam plastik kresek hitam.

Pasien malang ini sempat menjadi tontonan warga. Ada yang merasa iba, lalu memberikan sebungkus nasi yang disantapnya.
Beragam kecaman terlontar dari warga setelah melihat kondisi pria tua ini.

Warga menyebutkan tidak manusiawi jika ada orang yang dengan sengaja membuang pasien ini di pinggir jalan.

"Pasti kualat ini orang yang membuangnya. Jalan aja susah kenapa pula mesti dibuang. Tapi kayak ginilah ya, kalau jadi orang miskin ini. Kalau gak punya uang dicampakkanlah,"teriak warga di tengah kerumunan.

Kepala KTU RSUD Deliserdang, dokter Isnaini mengakui pasien telantar itu adalah pasien yang mereka rawat. Ia membantah pihaknya sengaja membuang pasien di pinggir jalan.

"Dia memang pasien kita. Identitasnya gak tau kita sampai sekarang Mr X lah. Dia itu mengalami gangguan jiwa. Tadi pagi jam 5 pun dia itu masih ada di rumah sakit ini," ujar Isnaini.

Meski disebut ada warga yang melihat tiga orang yang diduga perawat menbawa pasien tersebut dengan kursi roda dan keluar dari rumah sakit, Isnani tetap membantah pihaknya sengaja membuang pasien malang ini.

"Yang jelas gak ada pernah kita membuang pasien. Gak boleh itu. Atas kejadian ini kita akan kembali rawat dia. Akan kita ambil lagi,"kata Isnani yang langsung memerintahkan karyawannya untuk menjemput pasien di Jl Sudirman.

Perintah penjemputan ini dilontarkan Isnani sekitar pukul 11.30.

Berdasarkan data di RSUD Deliserdang, Isnaini menjelaskan Mr X itu dirawat sejak 26 Februari 2014. Ia dibawa oleh pria bernama B Sirait sekitar pukul 15.30. Awalnya, pasien ini dirawat di Ruang Melur, lalu dipindah ke Ruang Seroja.

"Dia itu dirawat sama dokter khusus spesialis jiwa. Pertama dia ditaruh di atas tapi karena buat onar, kita buat di bawah, Ruang Seroja. Penyakit awalnya itu, kencing manis dan gula."

Di depan Isnaini, stafnya sempat menambahkan aksi onar pasien tersebut juga sempat membuat perawat kerepotan.
Isnani mengaku sempat kecewa kepada pihak Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Jl Tali Air, Medan. Menurutnya, 28 Maret, pihak RSUD Deliserdang merujuk pasien tersebut ke RSJ Sumut.

"Kita rujuk kerumah sakit jiwa pernah cuma ditolak. Alasan mereka karena ada penyakit dalamnya, jadi harus disembuhkan dulu baru dibawa ke sana. Maunya diterima mereka lah. Tapi yang jelas kita rawat lagi lah dia."

Pantauan Tribun sekitar pukul 16.00, pasien tersebut tampak tergeletak di lantai ruang isolasi Kamar Seroja. Meski ada tempat tidur dirinya tetap tergeletak di lantai. Pihak RSUD Deliserdang tampak mengunci ruangan ini.