in0213tel6991Avatar border
TS
in0213tel6991
Gay di Indonesia sudah menjamur.
sebelumnya saya perkenalan diri dulu, nama saya BC (laki-laki), sekarang saya berumur 19 tahun dan sedang berkuliah disalah satu universitas di Jakarta, demi menjaga privasi, saya akan menggunakan nama samaran pada setiap orang orang yang saya sebut pada thread ini.

saya mau berbagi sedikit pengalaman yang sangat menyedihkan, setelah itu saya akan membahas masalah gay/homoseksual dalam masyarakat kita khususnya di Indonesia ini.

awalnya saya mau cerita dulu kisah saya beberapa bulan yang lalu, belum genap setahun saya berkuliah diuniversitas ini, pada masa orientasi saya menemukan banyak teman baru, setelah masa orientasi berlalu, kami dipecah-pecah pada kelas masing-masing, dan saya mendapatkan seorang teman yang baik hati anggap saja namanya AB(laki-laki), kami begitu dekat semenjak awal semester 1, bahkan kami sudah seperti kakak-adik, kemanapun AB pergi pasti selalu bersama saya, dan kemanapun saya pergi pasti AB bersama saya, kami banyak berbagi pengalaman dan cerita sma, kami begitu akrab, saya senang bersahabat dengan AB karena orangnya mudah senyum, ramah dan banyak disukai oleh teman-teman yang lain, AB saat ini tinggal di Asrama yang disediakan oleh universitas kami, sedangkan saya kosan didekat universitas karena harga dan jarak yang dekat dengan kampus, kami begitu dekat sampai pada awal semester 2, dosen memberikan 1 project yang cukup berat yang harus dikerjakan dalam kelompok yang terdiri dari 2 orang dalam 1 kelompok, dengan secara otomatis saya berkelompok dengan AB, mulai saat itu kami sibuk mengerjakan project tersebut, hingga beberapa minggu saat puncak penyelesaian project AB memutuskan untuk menginap dikosan saya guna menyelesaikan project tersebut, pada malam itu kami mengerjakan hingga waktu tengah malam tiba saat itu seingat saya tepat pukul 2 subuh, karena begitu lelah dan mengantuk, saya memilih untuk tidur deluan sedangkan AB terlihat masih bersemangat mengerjakan project tersebut, selang beberapa lama saya tertidur, saya merasakan ada sesuatu dimulut saya, saat saya membuka mata, dengan refleks saya melemparkan tubuh saya kebelakang dan benar benar shock berat karena AB kepergok mencium bibir saya, betapa shocknya saya waktu itu saya sampai sulit untuk bernafas dan sangat merasakan kekecewaan yang sangat mendalam kepada AB, AB saat itu terlihat berusaha menutupi kesalahannya dengan mengeluarkan berbagai alasan sampai pada akhirnya dia tertunduk dan mengakui kesalahannya, saya masih belum bisa menerima dia bisa berbuat hal tersebut kepada sahabatnya sendiri, dengan upaya berusaha menenangkan diri, saya memangku lutut saya dan menundukkan kepala saya sambil mendengar semua curhatan AB, saya berusaha mendengarkannya, ternyata dia memiliki masalah keluarga, dia menceritakan semuanya, berusaha membuat saya mengerti akan hal tersebut, sambil menundukkan kepala dengan rasa kekecewaan yang sangat mendalam saya mendengarkan semua kata-kata dia, dan ternyata dia dilahirkan oleh keluarga yang broken home, dia trauma melihat orang tuanya yang sering bertengkar setiap hari, ia selalu melihat ibunya jalan bersama dengan laki-laki lain, yang membuat dia sangat membenci perempuan hingga saat ini, setelah dia menceritakan semuanya saya sebagai sahabat berusaha mengerti dia, dan memutuskan untuk tidak tidur pada malam itu, dan mempersilahkan AB untuk tidur dikasur saya, yang saya lakukan pada malam itu adalah terus saja mencari semua artikel di Internet, bertanya pada ahli psikologi, saya tidak ingin sahabat saya terus menerus memelihara penyakit ini, saya mau melihatnya normal seperti laki-laki biasa, berbagai sumber sumber informasi saya cari dan kupas di internet, dan saya juga mencari artikel hukum agama sesuai dengan kepercayaan saya (islam) dan kepercayaannya (kristen), terus mencari penyebab terjadinya masalah ini, saya harus berusaha menyadarkan dia akan hal ini.

pada cerita diatas kita bisa menyimpulkan bahwa masalah psikologi ini terjadi karena faktor lingkungan yang dia diami, saya tidak sampai habis pikir orang yang ceria, senyumannya kepada orang orang, kebaikannya, dan semua semuanya itu ada kehancuran dibaliknya, perilakunya yang normal dan seperti laki-laki biasanya dikampus tidak membuat kecurigaan sedikit pun kepada saya akan hal ini, saya harus berusaha tidak membencinya, saya harus memperbaikinya.

beberapa hari setelah kejadian itu, saya jarang sekali bertemu dengan dia, bahkan dikelas dia lebih sering menyendiri dan berbicara kepada orang lain dibanding saya dan saya tidak boleh diam atas hal ini, saya harus bicara kalau saya tidak membencinya, dia harus diperbaiki, saat itu saya mengajaknya untuk makan siang bersama dan alhamdulillah dia mau menerima saya kembali, sekarang tempat kami untuk mengerjakan project tersebut adalah di perpustakaan universitas kami, tanpa membahas apapun soal kejadian malam itu, hingga pada akhir project tersebut kami menyelesaikannya bersama sama dengan sikap pura pura lupa akan kejadian malam itu, setelah semua tugas terselesaikan kami menjalani hidup seperti biasanya makan siang, jalan dan sebagainya, hingga pada saat makan siang berikutnya dia mengatakan dengan kepala menunduk “BC, saya gay”, mendengarkan perkataan itu kembali mengingatkan saya kepada kejadian malam tersebut, saya tidak merespon apapun kata-kata darinya, hanya melanjutkan makan siang dan melupakan pernyataan itu, dalam diri saya ingin sekali rasanya membantu sahabat saya ini namun, saya tidak tau persis bagaimana caranya, saya takut salah bertindak dan membuat lebih parah, hingga saat ini, saya masih berusaha melupakan kejadian malam itu, dan berusaha memaafkan sahabat saya sendiri, dan masih belum ada tindakan dari saya untuk sahabat saya ini akan penyakitnya itu.

saat saya surfing di Internet semua permasalahan tentang gay/homoseksual semuanya bercerita tentang nabi luth (dalam islam) atau nabi lot (dalam kristen), dan ternyata kedua agama ini melarang keras perbuatan gay/homoseksual, berikut adalah pandangan alkitab dan alqur’an terkait masalah ini
Quote:

Quote:

dalam alkitab dan alquran menyatakan bahwa perilaku gay merupakan sebuah kekejian dan perilaku yang melampaui batas, menurut sejarah yang tertulis pada kedua alkitab tersebut sebuah kota bernama Sodom dan Gomora di hancur leburkan oleh Allah (kitab kejadian, perjanjian lama, alquran), yang bisa dibaca pada
Quote:

Quote:

dari penggalan ayat dalam alkitab dan alquran tersebut bisa kita bayangkan apa yang terjadi pada sodom dan gomora pada saat itu, betapa murkanya Allah atau tuhan kita terhadap kaum yang memelihara masalah psikologi tersebut.

lalu apakah yang harus kita perbuat kepada kelompok orang tersebut?

sebelum menjawab pertanyaan itu, saya mau mengambil satu haditz riwayat HR. Abu Daud, Tirmidzi, Nasaiy, Ahmad yang mengatakan “Barangsiapa yang menjumpai satu kaum yang melakukan seperti perbuatannya kaum Nabi Luth maka bunuhlah ia, pelakunya dan obyeknya (temannya).”.

saya benar benar tidak setuju dengan haditz yang dikatakan oleh beliau, ini sebuah penyakit yang pasti bisa disembuhkan, selain itu dengan membunuh kita akan mendapatkan hukuman pelanggaran Hak Asasi Manusia, saya pribadi tidak ingin mencelakakan teman saya yang mengalami penyakit ini, saya ingin menyembuhkannya.
Quote:

lalu bagaimana dan apa yang harus kita perbuat? tentu saja dengan menyadarkannya, itulah salah satu cara yang bisa dilakukan, ada beberapa yang berfikiran penyakit ini bisa dihilangkan dengan menontonkannya blue film untuk pasangan suami istri yang baru menikah, tapi ternyata cara ini sangatlah tidak efisien bahkan bisa menambah penyakit orang tersebut, tidak ada cara lain selain menyadarkannya.

cara pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui penyebab terjadinya kenapa dia bisa mengidap penyakit ini, lalu mencarikan solusinya.

sebelumnya saya akan menceritakan sedikit penyebab terjadinya penyakit yang menyimpang ini, yang pertama dan paling utama adalah faktor lingkungan, orang yang awalnya pacara dengan lawan jenis bisa saja rusak orientasi seksnya setelah putus dengan pasangannya masalah ini terjadi karena trauma yang dialami oleh pengidap terhadap pasangan lawan jenisnya, yang membuat pandangannya kepada lawan jenisnya sepenuhnya buruk.

faktor berikutnya adalah faktor bercandaan teman-teman sekitar, contoh kasusnya adalah ketika A sering jalan dengan B yang memiliki jenis kelamin yang sama dan kemudian dilihat oleh teman lainnya, lalu kemudian teman lainnya tersebut mengatakan “ciee kalian berduaan terus”, hal ini memang terlihat seperti candaan tapi sebenarnya ini bisa berubah menjadi sebuah doktrin kepada kdua orang tersebut, yang dapat merusak orientasi seks mereka berdua.

Quote:


sebenarnya ada banyak sekali faktor yang terjadi dalam masyarakat yang dapat membuat seseorang mengidap penyakit ini, intinya kita tidak boleh membiarkan masalah ini menyebar luas dengan cepat, kita harus menghambat dan menghentikannya, tidak menghakimi dengan perbuatan yang keras terhadap mereka, kita harus peduli dan bisa membantunya keluar dari penyakit tersebut.

saya mau berbagi lagi sebuah cerita seseorang yang sembuh dari penyakit ini, silahkan dibaca cerita dan kisahnya.
Spoiler for cerita seseorang yang sembuh dari gay:

membaca dari cerita diatas, artinya untuk sembuh dari penyakit ini, sipengidap harus benar benar bersemangat ingin sembuh dari penyakit ini, dan tidak memeliharanya, maksud saya memeliharanya adalah tidak memilih untuk menerima apa adanya, ingat penyakit ini bisa disembuhkan.

Update 04/14/14 08:32 PM
Quote:


Update 04/14/14 10:58 PM PENTING!
Quote:

Diubah oleh in0213tel6991 05-04-2014 12:12
0
66.5K
426
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.