VIVAnews - Upaya mediasi yang dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) terhadap nasabah dan perusahaan terkait kasus penipuan investasi emas berakhir ricuh karena didatangi sekelompok preman, Selasa 1 April 2014.

Akibat peristiwa ini, sejumlah nasabah mengalami luka-luka karenaa terkena senjata tajam dan hantaman kayu. Kejadian ini terjadi di area gedung MUI, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat.

Saat mediasi sedang berlangsung tiba-tiba datang segerombolan orang yang mengamuk dan mengincar nasabah. Puluhan nasabah yang di dalam ruang ketua MUI panik saat belasan preman datang dilengkapi dengan kayu, golok dan juga senjata api.

Dua orang nasabah dan juga seorang pesuruh kantor MUI mengalami luka memar dan luka bacok padaa bagian kepala. Keduanya dilarikan ke RS terdekat. Sementara seorang pelaku berhasil diamankan ke Polsek Menteng.

Penipuan investasi emas berbasis syariah yang dikelola PT GTIS ini bukan kasus baru. Kasus ini mencuat saat para nasabah yang berinvestasi dalam bentuk emas batangan itu merasa tertipu lantaran modal serta keuntungan para nasabah ternyata tak terealisasi. (adi)


SADIS DAN SANGAT TERLALU !!! MANUSIA MENJADI TAK BERHARGA LAGI NYAWANYA DEMI UANG BERKEDOK AGAMA....
NASABAH YANG HILANG UANGNYA, TERANCAM KEHILANGAN NYAWANYA PULA...ALLAH AKAN MELAKNAT MEREKA PARA PELAKU YANG TIDAK PUNYA RASA KASIH SAMA SEKALI.
SIAPAKAH DALANGNYA???

berikut kronologisnya :

Kejadian berawal dari kedatangan sekelompok orang tidak dikenal yg memaksa masuk kedalam gedung MUI untuk bertemu dengan Din Syamsuddin, mereka datang berpakaian rapi dan mengaku sebagai perwakilan nasabah (bahkan menurut pihak receptionist mereka mengaku sebagai Tim Sembilan)...

Belakangan diketahui bahwa mereka adalah orang-orang bayaran yg bekerja untuk Aziddin di GTIS sebagai Team Uji Emisi yg dipimpin oleh Marselo bajingan rasis untuk menggagalkan acara mediasi...

Salah satu orang dalam gerombolan tersebut diketahui bernama Abdoel Moeis (dibaca : abdul muis) preman bajingan ini sering mengaku anggota Brimob terkadang juga mengaku sebagai anggota Paspampres "percayalah semua identitas yg ditunjukannya adalah palsu alias aparat gadungan"...

Tim Uji Emisi datang tanpa diundang dengan cara bergerombol sambil membawa berbagai jenis senjata tajam yg sudah disembunyikan dalam baju mereka (mereka berpakaian rapi dan mengaku sebagai nasabah untuk menghilangkan kecurigaan pihak keamanan MUI)

begitu datang mereka langsung naik lift dan berusaha masuk menemui Din Syamsuddin yg sedang rapat dengan Aziddin dan Tim Sembilan, mereka berusaha menerobos masuk dengan berkali-kali mendobrak pintu ruangan meeting Ma'ruf Amin...

Bpk. Din Syamsuddin yg melihat situasi sudah tidak kondusif lagi akhirnya memutuskan bahwa meeting terpaksa harus dihentikan akibat huru-hara yg ditimbulkan mereka...

Bpk. Din Syamsuddin memutuskan untuk segera pergi dan mengakhiri meeting karena merasa terganggu oleh ulah preman-preman bayaran tersebut yg terus menerus berusaha masuk medorong dan mendobrak pintu...

Begitu meeting selesai dan para nasabah ingin pulang ternyata para preman tersebut langsung beraksi, mereka secara diam-diam telah menunggu kehadiran Tim Sembilan didalam lift...

Begitu pintu lift terbuka mereka langsung menyerbu kearah Tim Sembilan sambil mengayunkan senjata dengan membabi buta dengan berbagai jenis potongan kayu, golok dan benda-benda keras lainnya...

Tim Sembilan yg hanya terdiri dari ibu-ibu nasabah dan tiga orang pria yg sudah berumur tidak sanggup menghadapi amukan mereka, dengan keji mereka terus menyerang nasabah tanpa ampun...

Bpk. santoso yg mendengar suara keributan tersebut langsung lari dan berusaha merelai tapi naas kepalanya malah di hajar bertubi-tubi sampai berdarah oleh preman bayaran bernama Abdoel Moeis...


sumber :
http://metro.news.viva.co.id/news/re...-orang-terluka

trit ini dipersembahkan oleh :
PENGINAPAN MURAH JAKARTA PUSAT
http://www.kaskus.co.id/thread/527f0...emayoran-senen