Hariankota.com - Sikap tegas diambil Calon Presiden (Capres) PDI Perjuangan (PDIP) Joko Widodo (Jokowi) bila terpilih menjadi Presiden. Salah satunya, menyangkut jatah Menteri.

Menurut Jokowi -biasa dipanggil- meskipun saat pilpres nanti memaksa PDI Perjuangan harus berkoalisi dengan partai politik (Parpol) lainnya, Jokowi emoh membagi jatah menteri kepada parpol koalisinya.

Alasannya, Jokowi ingin membentuk pemerintahan yang kuat dengan dilandasi ideologi serta berorentasi untuk mensejahterakan rakyatnya.

"Membentuk sebuah pemerintahan yang dilandasi ideologi yang kuat. Karenanya, dalam hal berkoalisi, tidak ada yang namanya nego-negoan dan lobi-lobi, dalam artian pakai duit. Tidak ada yang namanya bagi-bagi kursi menteri," ungkap Jokowi kepada wartawan, di Malang, Jawa Timur.

Jokowi mengaku sejak awal telah membuka siapapun partai politik untuk berkoalisi dalam pilpres nanti. namun, sekali lagi Jokowi menegaskan meskipun berkoalisi jangan berharap kader partai koalisi mendapatkan jatah posisi Menteri.

Dalam hal memilih Menteri, Jokowi tetap menggunakan sketma sama dengan apa yang dilakukan saat menjabat sebagai Wali Kota Solo dan Gubenur DKI Jakarta. Jokowi akan menempatkan orang yang pas di struktur jabatan Menteri dalam kabinet yang akan dibentuknya bila terpilih nanti.


Selengkapnya: http://www.hariankota.com/2014/03/te...emoh-bagi.html