Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mariocesarAvatar border
TS
mariocesar
Dahlan: Kenapa Kita Impor LPG dan BBM Kalau Punya Gas Sendiri?
Dahlan: Kenapa Kita Impor LPG dan BBM Kalau Punya Gas Sendiri?
Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Selasa, 25/03/2014 13:56 WIB

Jakarta -Indonesia sampai saat ini tercatat sebagai salah satu eksportir gas bumi dalam bentuk Liquefied natural gas (LNG), yang menandakan berlimpahnya gas di dalam negeri. Sementara untuk kebutuhan energi, Indonesia justru mengimpor banyak Liquefied petroleum gas (LPG) dan Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal tersebut menjadi pertanyaan Menteri BUMN Dahlan Iskan di sela acara peresmian jaringan pipa gas bumi ke perumahan di Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (25/3/2014).

"Nah, kalau kita LPG dan BBM itu banyak sekali yang impor, kenapa kita impor? Kalau ternyata punya gas sendiri?" kata Dahlan.

Dahlan mengatakan, sudah saatnya penggunaan gas bumi digalakkan, sehingga penggunaan BBM dan LPG yang dipasok sebagian besar dari impor itu berkurang, bahkan jika perlu ditinggalkan seiring makin banyaknya pemanfaatan gas bumi, baik untuk transportasi maupun bahan bakar memasak rumah tangga.

"Gas ini harus banyak kita pakai, oleh karena itu ini terus kita galakkan. Ini akan menghemat uang negara. Kalau nggak import (BBM dan LPG) kita menghemat devisa , hemat subsidi, karena sekarang BBM impor, LPG juga kita impor sedangkan gas bumi tidak impor," tutupnya.

Seperti diketahui, kebutuhan BBM nasional mencapai 1,5 juta kilo liter (KL)/hari, sedangkan produksi minyak mentah sendiri saat ini hanya 795.000 barel/hari, itu belum dipotong bagian perusahaan minyak paling tidak sebanyak 15%. Artinya sisanya harus diimpor dari negara lain.

Begitu pula dengan LPG, hampir 70% dari kebutuhan hampir 1 juta metrik ton/tahun dipasok dari impor. Sedangkan produksi gas bumi nasional saat ini masih 49% diekspor ke luar negeri karena tidak terserap konsumen dalam negeri. Tidak terserapnya gas ini karena masalah klasik, yakni kurangnya infrastruktur pipa gas yang menyalurkan gas dari sumur gas ke konsumen.
(rrd/dnl)
suemberrr

kemaren2 kemana aja pak? kok baru di omong sekarang sih emoticon-Cape d... (S)
0
4.9K
85
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.