Jika Anda pergi ke Kota Bekasi, Anda akan menjumpai sebuah perempatan maut, letaknya di jalur padat arah Kalimalang antara Mal Metropolitan (MM) dan Bekasi Cyber Park (BCP). Disebut maut bukan berarti sudah ada korban, melainkan juga karena tingkat risiko terjadinya kecelakaan di tempat ini sangat tinggi, terutama bagi pejalan kaki.



Dari gambar diatas, saya gambarkan bahwa sama sekali tidak ada kesempatan bagi pejalan kaki untuk menyeberang jalan. Tidak ada jembatan penyeberangan orang, maupun rambu yang akan membuat aman untuk menyeberang. Lampu lalu lintas malah tidak menyelesaikan masalah. Ketika lampu menyala merah, seharusnya pejalan kaki bisa dengan aman menyeberang. Akan tetapi, tanda itu tidak berarti bagi kendaraan yang datang dari arah utara dan selatan Jl. Ahmad Yani yang dengan leluasa berbelok ke arah Kalimalang. Hal ini sangat berbahaya bagi para pejalan kaki, karena jika tidak berhati-hati dan melihat ke arah kirinya bisa-bisa tertabrak.

Ruang Henti Khusus (RHK) yang menjadi batas bagi pengendara sepeda motor malah dilanggar, bahkan disuruh oleh polisi untuk maju hingga hampir menutupi Jl, Ahmad Yani sehingga memblok jalur penyeberangan.











Perlu diketahui, beberapa waktu lalu seorang pengendara motor tewas setelah menghantam lubang di Jl. Ahmad Yani. Tidak ada yang menyangka bukan bahwa maut bisa menimpa kapan saja. Tapi risiko tersebut bisa dikurangi dengan memberikan fasilitas aman bagi masyarakat.

SUMBER