• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Masaaki Hatsumi Ninja Terakhir di Dunia Tetap Hebat di Usia 83 Tahun

MuslimAirForceAvatar border
TS
MuslimAirForce
Masaaki Hatsumi Ninja Terakhir di Dunia Tetap Hebat di Usia 83 Tahun

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kelahiran Noda, perfektur Chiba, 2 Desember 1931, Masaaki Hatsumi atau Yoshiaki Hatsumi (nama lamanya), masih sangat segar. Jalan dan bicaranya masih seperti anak muda, padahal usianya sudah 83 tahun.

Dialah ninja terakhir di dunia, Grand Master ilmu bela diri dari 9 sekolah martial arts, 3 di antaranya sekolah ninja dan 6 sekolah samurai terbesar di Jepang.

"Saya cuma main-main saja kok, santai saja sambil bertukar budaya dengan orang-orang asing ini," paparnya sambil senyum khusus kepada Tribunnews.com saat datang ke tempat latihan (Dojo) nya yang utama di dekat stasiun Atago, perfektur Chiba.

Hadir sedikitnya 30 orang asing dari berbagai warga negara, Perancis, Inggris, Kanada, Amerika Serikat, bangsa-bangsa dari Amerika Latin, Jerman dan sebagainya.

Latihan hari Minggu (30/3/2014) mulai jam 11 pagi tapi sensei Hatsumi mungkin ada kepentingan lain, baru tiba jam 11.37. Menggunakan jaket Air Force One yang katanya diterima langsung dari Presiden Amerika Serikat. Sementara lebih dari 30 muridnya, laki dan wanita, sudah siap dengan seragam latihan dan siap untuk memulai latihan menyambutnya dengan senyum semua.

"Ohayougozaimasu," sapanya kepada Tribunnews.com.

Kemudian sensei ini langsung berganti baju latihan ninjutsu warna hitam-hitam dan langsung menuju tempat latihan yang sudah ditunggu para muridnya. Semua berbaris rata, sama-sama duduk bersila, memberikan penghormatan kepada leluhur di bagian utama (depan) dojo sambil bertepuk tangan dua kali. Dimulailah acara latihan hari itu untuk lama sekitar 2 jam dan tiap murid membayar 35.000 yen untuk satu lesson tersebut, diselingi istirahat pembuatan shodo oleh sensei sendiri, melukis indah Jepang pada kertas-kertas yang diberikan oleh para muridnya.

Berbagai gerakan diperlihatkan di dojo Bujinkan utama tersebut langsung oleh sensei sendiri selama kira-kira dua menit, disertai penjelasannya dalam bahasa Jepang, diterjemahkan oleh murid-murid kepercayaannya, orang asing, ke dalam bahasa Inggris sehingga semua peserta orang asing tu mengerti apa yang dimaksudkannya.

Seorang muridnya, yang telah dua tahun lebih berada di Jepang, warga Perancis, keturunan Aljazair, Kacem Zoughari, mengatakan, "Latihan tidak tentu tapi sering kali tiga kali seminggu."

Demikian pula sensei juga mengatakan bahwa jadwal latihan umunya diserahkan kepada para murid kalau sudah terkumpul banyak barulah dilakukan.

Hatsumi adalah ninja terakhir yang ada di dunia saat ini. "Ya saya sendiri yang tersisa, lainnya ninja yang setahu saya di Jepang sih tidak ada lagi," paparnya.

Ninja memang sangat terkenal di mana-mana, bahkan jauh lebih terkenal di luar Jepang ketimbang di Jepang sendiri. Namun saat ini lebih banyak yang "palsu" hanya berpura-pura seperti ninja, berpakaian ninja, bahkan untuk cari uang dengan penampilannya tersebut dipakai untuk promosi pariwisata di berbagai tempat supaya ramai datang banyak orang ke sana.

Namun kehebatan sensei Hatsumi ini memang tidak dapat dipungkiri saat latihan tersebut. Dengan gerakan bela diri sederhana saja, lawan cepat jatuh tak berkutik lagi. Cara menghindar dari lawan tetapi sekaligus melihat celah lemah lawan dan mengantisipasi segera ke arah titik lemah lawan, baik melalui gerakan antisipasi perlawanan sederhana dengan gerak tubuh fleksibel, atau pun dengan menggerakkan jari tangan kita menuju ke titik lemah syaraf dan tulang lawan.

Gerakan bela diri yang dilakukan sensei tampak jarang sekali dilawan dengan benda atau pedang atau pisau dan alat berbahaya lain. Semua dengan alat kosong. Tetapi dengan perlawanan hanya dengan memegang jari tangan dan titik lemah syaraf dan atau tulang jari lawan, langsung lawan menjerit kesakitan dan dapat dijatuhkan dengan mudah disertai ayunan tangan atau kaki yang semakin menjatuhkan lawan tampak seolah secara alamiah dengan gerakan kecepatan tinggi.

Itulah yang banyak diperkenalkan sensei Hatsumi, jurus Koppo (jutsu). Jurus ini merupakan teknik atau feeling yang kuat untuk menjatuhkan lawan dengan kemampuan pengetahuan mengetahui kelemahan syaraf dan atau tulang manusia, bagian yang lemah (yang mematikan). Dengan menekan misalnya, jari tangan kita, langsung kesakitan sekali, karena benar-benar sakit mematikan, dan langsung jatuh tak bisa melawan lagi.

Koppo ini dipakai juga pada shamisen (gitar tiga string), dan juga melukis, sehingga hasil goresan lukis sampai ujin kuas kita terlihat pada gambar. Campuran perasaan, jiwa dan kemampuan gerakan jari tangan kita dengan ilmu Koppo tersebut membantu satu gambar yang indah, atau satu petikan Shamisen dengan suara yang indah keluar dari gitar tiga string tersebut.

Sensei Hatsumi yang sedikitnya menerbitkan delapan buku karangannya, juga pernah mendapatkan penghargaan (award) sejak tahun 1986 sampai dengan tahun lalu dari berbagai negara.

Tahun 1986 dengan p@enghargaan Instructor of the Year, dari majalah Black Belt. Tahun 1993 mendapatkan gelar Honorary Doctorate of Philosophy, World Association of Universities and Colleges. Tahun 1994 sensei Hatsumi mengaku menerima gelar "Knight" dari pemerintah Jerman, meskipun konsep kehormatan ini telah dihilangkan pemerintah Jerman sejak 1919.

Lalu tahun 2000 mendapatkan International Culture Award, dari Japan Cultural Promoting Association, secara fisik dikeluarkan oleh Keluarga Kekaisaran Jepang.

Tahun 2001 mendapatkan Lifetime Achievement Award, dari USMA International Hall of Fame, dan tahun lalu (2013) diterima masuk ke dalam CBME's Dutch National Hall of Fame (Martial Arts).

http://www.tribunnews.com/internasio...-usia-83-tahun
Diubah oleh MuslimAirForce 31-03-2014 19:15
0
3.6K
19
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.