Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yantiqueAvatar border
TS
yantique
Prabowo: Indonesia Should Not be Led by Liars! Prabowo Mengaku Berkiblat ke Barat

Prabowo Subianto

MONDAY, 24 MARCH, 2014 | 00:48 WIB
Prabowo: Indonesia Should Not be Led by Liars

TEMPO.CO, Jakarta - The presidential candidate from the Great Indonesia Movement (Gerindra) Party, Prabowo Subianto, claimed that there are only several social organizations that can boldly show their true attitude. One of them is the mass organization that is led by Isran Noor who boldly declared Prabowo as President.

This outspokenness, according to Prabowo, should be praised because currently there are many leaders who are often deceitful in order to gain advantages. This is why he urged the Indonesian public not to be led by liars.

"We don't often see openness and resolute attitude in the public. What are prominent are two-faced people everywhere who likely to lie and not keeping their promises," he said at the declaration event of 'Indonesia is Possible for Prabowo Subianto, the 2014 Indonesian President', at Hotel Bidakara, South Jakarta, Saturday, March 22.

According to Prabowo, there are leaders who consider deceits as something common, often twisting the truth. He reminded that a country that is led by a liar would slowly become weak, chaotic, poor, and in the end, fall apart. The former commander of the Army's Special Forces (Kopassus) claimed that he would not hesitate to take actions if there are leaders who would do that.
http://en.tempo.co/read/news/2014/03...e-Led-by-Liars


SABTU, 26 OKTOBER 2013 | 06:12 WIB
Prabowo Mengaku Berkiblat ke Barat

TEMPO.CO Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku kecewa pada pers Barat. Menurut dia, pers Barat cenderung tidak fair. Padahal, Prabowo mengaku hidupnya berkiblat ke Barat. “Dari umur 6 sampai 16 tahun saya tinggal di negara Barat, di Inggris dan Amerika,” kata dia saat bertandang ke kantor Tempo,Rabu 9 Oktober 2013. “Saya memang masuk AKABRI. Saya lulus, sebelum dan sesudahnya saya banyak bersekolah di Barat. Saya elite Indonesia yang berkiblat ke Barat, kagum pada Barat, besar di alam itu. Jadi, saya besar dengan nilai Barat, nilai modern.”

Sebelum memasuki AKABRI Darat Magelang pada 1970, Prabowo memang bersekolah di American School in London, United Kingdom, pada 1969. Karena terbiasa dengan kehidupan di negara Barat, Prabowo ingin Indonesia berkiblat ke sana jika ingin maju. “Kita harus westernisasi, harus adopt (menyerap) nilai-nilai Barat.”

Soal kebebasan pers, Prabowo menekankan pentingnya nilai-nilai kebebasan itu. “Ini sakral,” kata dia. “Dan saya karena produk Barat, saya mengalami internalisasi nilai itu. Nilai yang mereka katakan kepada kita, humanisme, demokrasi liberal, fair play, the rule of law, saya terima.”
http://www.tempo.co/read/news/2013/1...iblat-ke-Barat

Prabowo: Saya dari Keluarga Anti-Soekarno
Comments 0 Selasa, 18 Desember 2012 13:56

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menunjukkan betapa pentingnya penegakan demokrasi di negeri ini. Bagi Prabowo, demokrasi adalah keyakinan.

"Saya dari keluarga anti-Soekarno. Tapi sekarang sama-sama Peramdi yang Soekarnois," kata Prabowo di Hotel Four Seasons, Jakarta Selatan, Selasa (18/12/2012).

Meski saat dulu masih berada di institusi TNI, Prabowo menjunjung penuh sistem demokrasi. Karena itu saat terjadi peristiwa perubahan menuju orde baru dan reformasi, Prabowo mendukung penuh.

Prabowo pun pernah sekali waktu menyampaikan kepada Permadi, mantan politisi PDIP yang kini di Gerindra, tentang indahnya demokrasi. "Saya katakan kepada Permadi, anda itu 2000 Soekarno, bukan 100 persen Soekarno. Sebentar-sebentar Soekarno, sebentar-bentar membenci tentara, Tapi sekarang kami sama-sama," jelas Prabowo.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini memilih banting stir ke dunia politik karena terketuk untuk memperbaiki kondisi bangsa. Prabowo melihat ada keanehan dan kekeliruhan dalam perjalanan bangsa ini. "Dan sebagai anak bangsa saya ingin membeperbaiki arah bangsa yang salah itu. Karena itu saya belajar politik," jelas Prabowo.
http://news.liputan6.com/read/470254...-anti-soekarno

Prabowo: 80% Migas & Bank Dikuasai Asing
Bahkan Gelora Bung Karno yang dijadikan ajang kampanye, kata Prabowo, juga digadaikan.
Selasa, 30 Juni 2009, 15:37


Prabowo Subianto dalam kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno(Antara/ Ujang Zaelani)

VIVAnews - Calon wakil presiden Prabowo Subianto kembali mengungkap kebocoran kekayaan negara ke luar negeri. Prabowo berjanji, jika berkuasa nanti, dia akan mewujudkan Indonesia yang lebih berdaulat dan mandiri.

Prabowo berjanji akan mewujudkan cita-cita Indonesia yang telah dicanangkan Presiden Indonesia pertama, Soekarno, yang mampu berdiri di atas kaki sendiri. "Kita semua ingin Indonesia yang berdikari. Kita tidak mau jadi pesuruh bangsa asing. Kita tidak mau jadi bangsa kacung," ujar Prabowo dalam orasinya yang berapi-api dalam kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 30 Juni 2009.

Tiap tahun, kata Prabowo, terjadi kebocoran kekayaan alam Indonesia sebesar Rp 200 triliun. Utang Indonesia ke negara asing pun naik menjadi Rp 400 triliun pada pemerintahan saat ini. "BLT (Bantuan Langsung Tunai) yang dibagikan tiap tahun pun berasal dari pinjaman. Kita ingin perubahan atau mau melanjutkan?" kata Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo juga mengatakan parahnya kondisi perekonomian akibat kebijakan neoliberalisme yang dijalankan pemerintah. Prabowo mengatakan, saat ini sebanyak 84 persen minyak dan gas bumi Indonesia dikuasai asing. Sedangkan 80 persen perbankan nasional juga dikuasai asing. "Bahkan Gelora Bung Karno tempat kita berdiri saat ini, yang dibangun Bung Karno, juga digadaikan asing," kata Prabowo.

Mengenai BLT, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng pernah menyatakan tudingan Prabowo itu tidak tepat. BLT dibiayai dari dana subsidi bahan bakar minyak yang dipotong.

Sementara mengenai utang luar negeri yang meningkat, pemerintah sendiri mengakui memang ada kenaikan. Namun, pemerintah menyatakan, rasio utang dengan pendapatan perkapita telah jauh mengecil dibandingkan era pemerintahan Megawati Soekarnoputri.
http://politik.news.viva.co.id/news/...dikuasai_asing

AS dan Singapura Dukung Prabowo Jadi RI-1?
Senin, 6 Agustus 2012 | 07:17 WIB

inilah..com. Jakarta - Sosok Prabowo Subianto sebagai calon presiden RI yang dikesankan tidak disukai Amerika Serikat dan Singapura, kini telah berubah signifikan. Dua negara itu justru secara taktis dan strategis sedang menggalang opini internasional bahwa sosok yang paling tepat untuk menjadi pemimpin Indonesia adalah bekas menantu Soeharto, Presiden ke-2 RI itu.

Perubahan ini tercermin dari dua hal. Pertama liputan tentang Prabowo Subianto oleh The Wall Street Journal dari New York Amerika Serikat. Kedua, diundangnya bekas Pangkostrad itu sebagai pembicara tunggal di Rajaratnam School of Strategic Studies, Singapura.

Baik liputan tentang Prabowo oleh media Amerika Serikat maupun ceramahnya di Rajaratnam School, terjadi pada hari yang sama, pekan lalu. Secara kasat mata kedua peristiwa itu berbeda. Hanya secara kebetulan dan tak saling terkait. Tetapi sebagaimana pengamatan salah seorang konsultan strategi bisnis di Jakarta, wawancara media Amerika itu dan peristiwa ceramah Prabowo, tidak berdiri sendiri.

The Wall Street Journal yang dikenal sebagai media rujukan para investor raksasa dunia dan pedagang pasar modal, juga menyiarkan wawancara Prabowo di jaringan TV-nya. Liputan itu lebih banyak mengklarifikasi atau membantah tudingan negatif tentang Prabowo.

Media itu mengawali laporannya dengan mengatakan, Prabowo di era pemerintahan Soeharto, merupakan seorang jenderal yang ditakuti. "Tapi sekarang Prabowo merupakan calon presiden Indonesia yang selalu berada di urutan terdepan," kata Eric Bellman wartawan The Wall Street Journal yang mewawancara Prabowo di rumah pribadi di kawasan Hambalang, Bogor.

Dengan perubahan ini, seorang konsultan di Harsono Consulting, yang tidak bersedia dikutip namanya, mencatat, peluang Prabowo menjadi Presiden RI pada Oktober 2014 sudah sangat besar. "Kalau media Amerika sudah mendukung seseorang, biasanya barang itu akan jadi", kelakarnya.

Disukai atau tidak, pengaruh Amerika Serikat berikut Singapura di Indonesia, diyakini relatif besar. Oleh sebab itu, Amerika dan Singapura sangat berkepentingan, sosok yang menjadi pemimpin di Indonesia harus seorang sahabat.

Amerika Serikat berkepentingan, karena Indonesia terletak di jalur strategis dunia. Itu sebabnya negara itu, tidak menghendaki pengaruhnya di Indonesia direbut atau digantikan kekuatan lain.

Sementara Singapura yang menjadi negara makmur karena kepandaiannya memanfaatkan semua potensi di Indonesia, juga kurang lebih sama. Singapura ingin mendapat jaminan, pemimpin di Indonesia haruslah seorang yang tidak anti Singapura plus etnis Chinese.

Itu sebabnya bila perlu Singapura ikut membantu persiapan seorang calon presiden yang diyakini memiliki visi dan dapat diajak berdiskusi. Dan syarat itu terdapat pada diri Prabowo Subianto. Maka forum di Rajaratnam School itu merupakan bagian dari persiapan ataupun agenda Singapura.

Persoalan yang cukup menarik adalah apa yang menyebabkan Amerika Serikat dan Singapura secara tiba-tiba mengubah sikap dan penilaian mereka kepada Prabowo. Dalam arti, Amerika Serikat tidak lagi memandang Prabowo sebagai jenderal yang melakukan pelanggaran berat atas HAM. Atau Singapura tidak lagi menempatkan Prabowo sebagai sosok yang anti Chinese ?

Jawabannya dikembalikan kepada adigium yang menyebutkan bahwa dalam politik tidak ada lawan dan kawan yang abadi. Yang abadi hanyalah kepentingan. Selain itu, mesin pelobi Prabowo diyakini bekerja secara efektif belakangan ini.

Lobi dengan Amerika Serikat bisa jadi dilakukan lewat sekutunya di Timur Tengah, yakni Jordania. Raja Jordania yang beristerikan seorang keturunan Amerika Serikat, merupakan sahabat kental Prabowo. Pasca-kerusuhan Mei 1998 termasuk kejatuhan Presiden Soeharto, Prabowo kerap diberitakan lebih banyak tinggal di Aman, ibukota Jordania.

Jordania sendiri yang berbatasan langsung dengan Israel dikenal sebagai salah satu negara Arab yang punya hubungan diplomatik, dengan Israel. Sehingga kalau Prabowo memerlukan dukungan pebisnis internasional dari komunitas Yahudi, dukungan itu pun bisa diperoleh melalui jalur Jordania.

Itu sebabnya keputusan editor The Wall Street Journal, media Amerika yang dikontrol masyarakat Yahudi untuk memprofilkan Prabowo menambah kuat spekulasi bahwa bekas Danjen Kopassus ini juga sudah lolos fit and proper test oleh kekuatan yang mendominasi dunia.

Lobi lainnya oleh Hasyim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo. Hasyim, pengusaha sukses yang berdomisili di London, Inggris diperkirakan memakskimalkan jaringan bisnisnya untuk kepentingan Prabowo.

Selain Hasyim dan Raja Jordania, sumber lain menyebutkan seorang pelobi dari Capitol Hill, Washington yang baru-baru ini berada di Jakarta menegaskan, sosok Prabowo sudah diterima oleh pelobi di Amerika Serikat.

Sementara lobi dengan Singapura boleh jadi dilakukan oleh ipar kandungnya, Dr. Sudradjad Djiwandono. Bekas Gubernur Bank Indonesia itu sudah hampir 10 tahun menjadi pengajar di universitas bergengsi di Singapura. Dengan status itu, Sudradjad dengan mudah bisa masuk ke lingkar terdalam dalam pemerintahan Singapura.

Spekulasi ini diyakini tidak meleset banyak, jika melihat forum akademi yang menampilkan Prabowo di Rajaratnam School. Dekan institut itu adalah Barry Desker, bekas Dubes Singapura untuk Indonesia awal 1990-an dan juga sahabat Sudradjad.

Dengan Pilkada DKI, dimana Prabowo sebagai pendiri Partai Gerindra mencalonkan Basuki Tjahaja Purnama alios Ahok selaku cawagub, langkah itu menjernihkan persoalan bahwa Prabowo bukanlah sosok yang anti Chinese, hal yang membuat Prabowo semakin disukai Singapura.

Bagi kalangan wartawan yang bergerak di komunitas diplomatik Jakarta, Barry Desker dikenal sebagai diplomat asing yang lincah. Sebab sejumlah kebijakan penting pemerintah RI, sering kali sudah lebih dulu bocor ke tangannya.

Pada saat tak satupun yang mengira, Joop Ave dan Abdul Latif akan menjadi Menteri, Barry Desker sudah mengajak sejumlah wartawan untuk bertaruh dengannya bahwa kedua figur itu akan masuk dalam pemerintahan Soeharto. Dan ternyata memang benar. Intinya, Barry Desker, pejabat Singapura yang mengundang Prabowo tampil di Rajaratnam School adalah tokoh spesialis negara tetangga itu tentang Indonesia.

Peserta ceramah Prabowo di Rajaratnam School, dinilai sebagai orang-orang yang menentukan kemana arah negara di Asia Tenggara. Sebagai investor saat ini mereka sedang risau dengan nasib investasi mereka di Indonesia. Menjelang Pilpres mereka harus memutuskan apakah akan tetap atau hengkang dari Indonesia.

Pernyataan Prabowo di forum itu kelihatannya cukup meyakinkan. Bahwa di bawah Prabowo, iklim investasi di Indonesia lebih baik. Dan hanya dalam waktu tiga hari setelah ceramahnya, Prabowo telah menjadi semacam magnit.

Dalam sebuah acara buka puasa yang digelar di Jagorawi, Sabtu malam 4 Agustus dalam rangka kejuaraan Polo antara Indonesia dan Argentina, Prabowo yang hadir di acara itu, langsung dikelilingi oleh para pebisnis.

Yang tinggal ditunggu bagaimana hasil Pemilu Legislatif 9 April 2014. Apakah Prabowo bisa langsung menjadi capres atau masih harus berkoalisi? Yang pasti untuk sementara waktu, baru Prabowo satu-satunya kandidat yang sudah memperoleh dukungan internasional sebagai Presiden mendatang RI. Prabowo juga memiliki jaringan di lintas etnis dan agama.
[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/1890912/as-dan-singapura-dukung-prabowo-jadi-ri-1[/url]

------------------------------



Pilihlah selalu Kecap nomor 1 .... emoticon-Big Grin
0
3.6K
23
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.