Berita
Quote:
Sedih Lihat Nasib Kokom, di Saudi Dia Disiksa Majikan Kini Hidupnya Merana
Jakarta - Kokom (35), warga Cijati, Jampang Kulon, Sukabumi ini menderita luka di sekujur tubuhnya. Dia disiksa majikannya, gaji pun tak dibayar. Dia sempat dibuang ke jalan, sebelum polisi Saudi yang bertugas di Makkah menemukannya dan membawanya ke rumah sakit.
"Kokom bekerja selama 3 bulan pada majikan ke dua, dan beberapa minggu yang lalu dia dibuang oleh majikan ke dua di Jalan Mansur, pegunungan Makkah," jelas aktivis Buruh Migran Indonesia, Abdul Hadi saat berbincang dengan detikcom, Senin (27/1/2014).
Kokom kini berada di tempat perawatan. Dia sudah keluar dari rumah sakit walau bekas luka masih nyata di seluruh tubuhnya.
"Di majikan sebelumnya dia bekerja 14 bulan dan tidak digaji malah mendapat pukulan. Kemudian dia pindah ke majikan terakhir dan kerja selama 3 bulan dan kemudian dibuang," jelas Abdul Hadi.
Saat dibuang di jalan oleh majikannya itu, warga setempat membantu dia memberikan pakaian dan uang ala kadarnya. Kemudian pihak kepolisian membawa dia ke rumah sakit Nur.
"Telinga dia digunting, tubuh dan muka dipukul benda tumpul. Punggung juga disiram air keras dan tidur di atas keramik tanpa alas," jelas Abdul Hadi yang menemui Kokom di penampungan.
Kokom masih memiliki semangat hidup. Setelah menjalani perawatan 10 hari, dia masih kuat bertutur tentang nasibnya yang malang. Kinin dia tinggal di penampungan di Jeddah.
"Kondisi Kokom saat ini, selain luka yang masih membekas, penglihatan juga agak kabur dan kaki kanan kurang berfungsi dengan baik," tutup Abdul Hadi.
SUMBER
Komentar
Kok beda nasib sama temen seperjuangannya TKI di Arab, si Darsem
Temennya yang dulu sudah dipenjara, disidang & divonis mati
Terus dibebaskan oleh pemerintah RI dengan membayar denda 4,7M
Dipulangkan gratis dan diberikan sumbangan 1 Miliar dari pemirsa TV Oon
Sekarang hidup kaya raya dan tubuhnya bagaikan toko emas berjalan..
Nasibmu Teh Kokom....
Quote:
Dapat Sumbangan Rp 1,2 M, Darsem Kini Bak Toko Emas Berjalan
Jakarta - Hidup Darsem, TKI yang lolos dari hukum pancung di Arab Saudi telah berubah 180 derajat. Setelah kembali ke Indonesia dan menerima dana lebih dari Rp 1,2 miliar dari pemirsa TVOne, Darsem hidup 'gemerlap'.
Pengacaranya, Elyasa Budianto, bercerita, keluarga Darsem saat ini berlimpah harta. Selain membeli sawah dan membangun rumah, Darsem juga terlihat mengoleksi perhiasan emas.
"Dia sekarang kalau ke mana-mana pakai emas, sudah kayak toko berjalan. Saya tidak enak juga melihatnya, itu kan uang sumbangan ya," kata Elyasa saat berbincang dengan detikcom, Jumat (5/8/2011).
Menurut Elyasa, bukan hanya gaya hidup Darsem saja yang berubah, namun sikap ibu satu anak itu tak lagi seperti dulu. Jika dulu Darsem terkesan pendiam, kini Darsem lebih banyak bicara dan senang diwawancara.
"Sikapnya berubah, sama tetangga-tetangganya juga berubah. Yang lebih nggak enak, dia seperti ingkar dengan janji-janjinya dulu. Dulu kan dia mau bantu memperbaiki jalan di kampung, tapi ternyata setelah dapat uang, dia nggak mau. Itu yang bikin warga nggak senang," kata Elyasa.
Sikap Darsem ini juga yang membuat Elyasa sedikit malu mendampingi Darsem. Selama ini dia telah berusaha membantu keluarga Darsem agar mendapat simpati masyarakat, tapi ternyata saat ini sikapnya berubah.
"Dulu saya bantu atas dasar kemanusiaan, tapi kok jadi begini. Saya malu juga sama masyarakat," kata Elysa.
Sejumlah media massa juga menyoroti gaya hidup Darsem yang kini berbeda itu. Saat diwawancara, Darsem terlihat bling-bling. Perhiasan emas seperti anting, gelang, kalung, dan cincin bernilai puluhan juta tampak melekat di tubuh Darsem.
Bahkan koran ibukota menyebut Darsem saat ini dijuluki 'Toko Berjalan' karena perhiasan emas yang melekat di tubuhnya sangat banyak dan berukuran besar-besar.
Darsem menerima uang sumbangan pemirsa melalui rekeningnya di Bank BRI Pamanukan, Subang, Senin. Saat menerima sumbangan itu, Darsem yang didampingi keluarganya mendatangi kantor bank tersebut pada 25 Juli 2011.
Saat melihat rekeningnya yang menggendut, raut wajah Darsem sangat bahagia. Bahkan Darsem sempat memperlihatkan buku tabungan yang tertera Rp 1,259 miliar kepada wartawan. Saat itu, Darsem mengaku ingin menyumbang anak yatim dan kaum jompo di kampungnya. Selain itu, Darsem juga ingin melunasi utang-utangnya.
Sumbangan untuk Darsem dari pemirsa TVOne, semula dimaksudkan untuk membantu membayar diyat (tebusan) bagi ibu satu anak itu sebesar Rp 4,7 miliar. Namun diyat itu kemudian dibayar oleh pemerintah. Sehingga dana pemirsa TVOne yang terkumpul, diserahkan semua kepada Darsem.
SUMBER
Teh Darsem dah beli laptop dan konek internet belon....?
Kalo udah ada ID Kaskus, masuk & tanggepin thread ini dong...