- Beranda
- The Lounge
Legenda Warkop DKI, Grup Pelawak Terpopuler di Indonesia
...
TS
BLitz.Jr
Legenda Warkop DKI, Grup Pelawak Terpopuler di Indonesia
Quote:
Quote:
Warkop DKI, kisah perjalanan Dono Kasino Indro.
Nama besar mereka telah dikenal dimana-mana.
Grup lawak Warkop DKI telah melegenda dan dikenal dimana-mana. Walaupun telah lama tidak berkarya lagi, Warkop DKI tidak akan basi menjadi bahan pembicaraan di segala kalangan. Para penggemar mereka pun masih suka menonton film yang rata-rata dirilis di tahun 1980an secara berulang-ulang. Bosan? Tentu saja tidak. Itulah alasannya kenapa Warkop DKI begitu melegenda.
Sejarah terbentuknya Warkop DKI
Awal mulanya, grup ini hanya mengisi segmen komedi Obrolan Santai di Warung Kopi di radio Prambors. Pencetusnya adalah Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming di radio Prambors yang membentuk grup bernama Warkop Prambors. Acara tersebut tidak hanya diisi oleh trio Wahjoe Sardono (Dono), Kasino Kasino Hadiwibowo (Kasino) dan Indrodjojo Kusumonegoro (Indro), namun diramaikan oleh beberapa mahasiswa Universitas Indonesia yaitu Nanu Mulyono dan Rudy Badil. Semua anggota Warkop DKI adalah mahasiswa UI, kecuali Indro yang saat itu masih menduduki bangku SMA dan akhirnya menjadi mahasiswa Universitas Pancasila. Indro adalah anggota termuda dari grup ini. Dalam acara Obrolan Santai di Warung Kopi, mereka memiliki peran masing-masing. Rudi Badil sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro berperan sebagai Mastowi (orang Tegal), Ubai (orang Ansori). Kasino sebagai Mas Bei (orang Jawa), Acing/Acong (orang Tionghoa), dan Buyung (orang Padang). Nanu sebagai Tulo (orang Batak). Dono sebagai Mas Slamet (orang Jawa). Acara ini sangat digemari banyak pendengar radio Prambors saat itu karena mereka cukup serius dalam menggarap acara ini. Salah satu staf Warkop Prambors adalah Miing Bagito, yang menjadi pentolan grup lawak Bagito.
Popularitas mereka menanjak ketika mulai mengadakan lawakan panggung. Namun Rudi tidak pernah ikut, karena memiliki demam panggung. Begitu juga dengan Dono, tapi ia bisa beradaptasi dan akhirnya bisa melakukan perform dengan baik di setiap penampilan. Panggung besar mereka yang pertama adalah pada pesta perpisahan (prom nite) SMA IX yang mengambil tempat di Hotel Indonesia. Performa mereka saat itu tidak bisa dibilang bagus, karena rata-rata para personil Wakop Prambors nervous dalam menaklukkan panggung di Hotel Indonesia. Namun setelah itu, mereka mulai bermain di beberapa panggung dan akhirnya mampu melakukan penampilan sempurna setelah beberapa kali tampil
Nama besar mereka telah dikenal dimana-mana.
Grup lawak Warkop DKI telah melegenda dan dikenal dimana-mana. Walaupun telah lama tidak berkarya lagi, Warkop DKI tidak akan basi menjadi bahan pembicaraan di segala kalangan. Para penggemar mereka pun masih suka menonton film yang rata-rata dirilis di tahun 1980an secara berulang-ulang. Bosan? Tentu saja tidak. Itulah alasannya kenapa Warkop DKI begitu melegenda.
Sejarah terbentuknya Warkop DKI
Awal mulanya, grup ini hanya mengisi segmen komedi Obrolan Santai di Warung Kopi di radio Prambors. Pencetusnya adalah Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming di radio Prambors yang membentuk grup bernama Warkop Prambors. Acara tersebut tidak hanya diisi oleh trio Wahjoe Sardono (Dono), Kasino Kasino Hadiwibowo (Kasino) dan Indrodjojo Kusumonegoro (Indro), namun diramaikan oleh beberapa mahasiswa Universitas Indonesia yaitu Nanu Mulyono dan Rudy Badil. Semua anggota Warkop DKI adalah mahasiswa UI, kecuali Indro yang saat itu masih menduduki bangku SMA dan akhirnya menjadi mahasiswa Universitas Pancasila. Indro adalah anggota termuda dari grup ini. Dalam acara Obrolan Santai di Warung Kopi, mereka memiliki peran masing-masing. Rudi Badil sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro berperan sebagai Mastowi (orang Tegal), Ubai (orang Ansori). Kasino sebagai Mas Bei (orang Jawa), Acing/Acong (orang Tionghoa), dan Buyung (orang Padang). Nanu sebagai Tulo (orang Batak). Dono sebagai Mas Slamet (orang Jawa). Acara ini sangat digemari banyak pendengar radio Prambors saat itu karena mereka cukup serius dalam menggarap acara ini. Salah satu staf Warkop Prambors adalah Miing Bagito, yang menjadi pentolan grup lawak Bagito.
Popularitas mereka menanjak ketika mulai mengadakan lawakan panggung. Namun Rudi tidak pernah ikut, karena memiliki demam panggung. Begitu juga dengan Dono, tapi ia bisa beradaptasi dan akhirnya bisa melakukan perform dengan baik di setiap penampilan. Panggung besar mereka yang pertama adalah pada pesta perpisahan (prom nite) SMA IX yang mengambil tempat di Hotel Indonesia. Performa mereka saat itu tidak bisa dibilang bagus, karena rata-rata para personil Wakop Prambors nervous dalam menaklukkan panggung di Hotel Indonesia. Namun setelah itu, mereka mulai bermain di beberapa panggung dan akhirnya mampu melakukan penampilan sempurna setelah beberapa kali tampil
Quote:
Quote:
Warkop Prambors mengganti namanya menjadi Warkop DKI saat mereka mulai melebarkan sayap dengan memproduksi film pada dekade 1980 dan 1990an. Film mereka menjadi favorit dan diputar minimal dua kali tiap tahun yaitu pada momen penyambutan Tahun Baru dan Hari Raya Idul Fitri. Film-film Warkop DKI banyak dibintangi aktris besar seperti Elvy Sukaesih, Carmelia Malik, Marissa Haque atau Sarah Azhari. Dari tahun 1979 hingga 1994, Warkop DKI telah memproduksi film lebih dari 30 judul yang rata-rata sukses di pasaran. Namun sayangnya film mereka tidak dapat tayang secara internasional karena masalah hak cipta, karena banyak digunakannya musik karya komposer internasional asal Amerika Serikat Henry Mancini tanpa mencantumkan namanya dalam credit film.
Selain film, Warkop DKI juga memproduksi serial TV sendiri. Bahkan ketika Kasino meninggal dunia pada 1997, produksi serial TV ini tetap dilanjutkan. Dono akhirnya meninggal pada tahun 2001, sehingga Indro menjadi personil tunggal Warkop DKI.
Quote:
Pada 2010, Indro Warkop dan Rudi Badil merilis sebuah buku berjudul Main-Main Jadi Bukan Main yang menceritakan kisah perjalanan Warkop DKI atau Warkop Prambors yang dimulai pada tahun 1976.
Quote:
Scene yang khas dan tidak terlupakan ala Warkop DKI
Kaset 01 - Cangkir Kopi(warkop Live di Palembang/Plaju, masih ada Nanu)
Kaset 02 - Warung Tenda (masih ada Nanu)
Kaset 03 - Mana Tahan
Kaset 04 - Gerhana Asmara (bersama Srimulat)
Kaset 05 - Pengen Melek Hukum (Indro sebagai mahasiswa penyuluh hukum, Kasino, Dono sebagai warga)
Kaset 06 - Pokoknya Betul - Ke Bali (Dono dan Indro pengen ke Bali, tanya ke Kasino yang orang Bali)
Kaset 07 - Semua Bisa Diatur - Lurah Indro (Indro sebagai Lurah, Dono dan Kasino sebagai warga, featuring Mi´ing sebagai rakyat / petugas RSJ)
Kaset 08 - Dokter Masuk Desa (Indro sebagai dokter baru masuk desa, Dono dan Kasino sebagai warga)
Kaset 09 - Makin Tipis Makin Asyik (Indro sebagai pak Guru, Kasino dan Dono sebagai murid-murid)
Quote:
1.Adegan kejar-kejaran yang berakhir sial
[YOUTUBE]LOoBxy4Uj8[/YOUTUBE]
[YOUTUBE]LOoBxy4Uj8[/YOUTUBE]
Quote:
2. Sumpah serapah yang khas
Quote:
3. Wanita cantik berbikini dengan lokasi kolam renang atau pantai
Quote:
10 film Warkop DKI paling terfavorit
Quote:
1. Gengsi Dong (1980)
Film ini berkisah tentang mahasiswa di kota metropolitan Jakarta yang penuh gengsi dan selalu bersaing dalam urusan wanita. Dono bermain sebagai Slamet, mahasiswa kampungan namun berasal dari keluarga berada. Kasino bermain sebagai Sanwani, mahasiswa yang sering bergonta-ganti mobil. Akhirnya terungkap bahwa mobil yang dipakai Sarwani adalah milik pelanggan, karena ia adalah anak pemilik bengkel. Indro bermain sebagai Paijo, yaitu seorang anak pengusaha minyak. Gengsi dong diisi dengan sindiran sosial yang menghibur.
Film ini berkisah tentang mahasiswa di kota metropolitan Jakarta yang penuh gengsi dan selalu bersaing dalam urusan wanita. Dono bermain sebagai Slamet, mahasiswa kampungan namun berasal dari keluarga berada. Kasino bermain sebagai Sanwani, mahasiswa yang sering bergonta-ganti mobil. Akhirnya terungkap bahwa mobil yang dipakai Sarwani adalah milik pelanggan, karena ia adalah anak pemilik bengkel. Indro bermain sebagai Paijo, yaitu seorang anak pengusaha minyak. Gengsi dong diisi dengan sindiran sosial yang menghibur.
Quote:
2. Dongkrak antik (1982)
Dongkrak antik cukup khas dan dikenal karena adegan ketika Warkop DKI membentuk band bernama Wah Gede Banget! yang memelesetkan lagu-lagu The Rolling Stones dan The Beatles menjadi lagu-lagu daerah. Selain Dono Kasino Indro, komedian yang banyak tampil dan menghibur dalam film ini adalah Mat Solar.
Dongkrak antik cukup khas dan dikenal karena adegan ketika Warkop DKI membentuk band bernama Wah Gede Banget! yang memelesetkan lagu-lagu The Rolling Stones dan The Beatles menjadi lagu-lagu daerah. Selain Dono Kasino Indro, komedian yang banyak tampil dan menghibur dalam film ini adalah Mat Solar.
Quote:
3. Pintar-Pintar Bodoh (1980)
Adegan paling diingat dalam film ini adalah ketika Dono menirukan gaya ala John Travolta di Saturday Night Live, dan ketika Kasino menyanyikan ‘lagu kode’. Pintar-Pintar Bodoh bercerita tentang persaingan antar detektif yang konyol, di bawah arahan sutradara Arizal. Dorman Borisman hadir dalam film ini.
Adegan paling diingat dalam film ini adalah ketika Dono menirukan gaya ala John Travolta di Saturday Night Live, dan ketika Kasino menyanyikan ‘lagu kode’. Pintar-Pintar Bodoh bercerita tentang persaingan antar detektif yang konyol, di bawah arahan sutradara Arizal. Dorman Borisman hadir dalam film ini.
Quote:
4. Mana Tahan (1979)
Citra sebagai anak kos telah melekat pada karakter Warkop DKI sejak film ini diluncurkan. Film ini masih diramaikan dengan anggota Warkop Prambors, Nano. Mana Tahan sendiri bercerita tentang gerombolan pemuda yang terobsesi pada wanita karena kurang kerjaan. Film ini disutradarai oleh Nawi Ismail.
Citra sebagai anak kos telah melekat pada karakter Warkop DKI sejak film ini diluncurkan. Film ini masih diramaikan dengan anggota Warkop Prambors, Nano. Mana Tahan sendiri bercerita tentang gerombolan pemuda yang terobsesi pada wanita karena kurang kerjaan. Film ini disutradarai oleh Nawi Ismail.
Quote:
5. Setan Kredit (1982)
Trik-trik kamera pada film ini lumayan canggih, terutama pada adegan horor. Dengan sutradara Iksan Lahardi, Dono Kasino Indro berperan sebagai penyelamat dengan menjadi tim pembantu orang-orang yang kesulitan seperti melakukan penyelidikan seorang anak yang hilang diculik. Sepertiga film ini berisi adegan horor.
Trik-trik kamera pada film ini lumayan canggih, terutama pada adegan horor. Dengan sutradara Iksan Lahardi, Dono Kasino Indro berperan sebagai penyelamat dengan menjadi tim pembantu orang-orang yang kesulitan seperti melakukan penyelidikan seorang anak yang hilang diculik. Sepertiga film ini berisi adegan horor.
Quote:
6. Maju Kena Mundur Kena (1983)
Yang paling beruntung dalam film ini adalah Dono, karena ia berhasil mendapatkan Marina (diperankan oleh Eva Arnaz) setelah memperebutkannya dengan Kasino dan Indro, walaupun Kasino berperan sebagai bos bengkel dengan anak buah Dono dan Indro. Di bawah arahan sutradara Arizal, Maju Kena Mundur Kena menjadi salah satu film tersukses dalam sejarah Warkop DKI.
Yang paling beruntung dalam film ini adalah Dono, karena ia berhasil mendapatkan Marina (diperankan oleh Eva Arnaz) setelah memperebutkannya dengan Kasino dan Indro, walaupun Kasino berperan sebagai bos bengkel dengan anak buah Dono dan Indro. Di bawah arahan sutradara Arizal, Maju Kena Mundur Kena menjadi salah satu film tersukses dalam sejarah Warkop DKI.
Quote:
7. Sama Juga Bohong (1986)
Film-film di Indonesia sangat jarang menampilkan karakter robot, namun Sama Juga Bohong berani melakukannya. Sutradara Chaerul Umam juga tampaknya tidak terlalu gemar memasukkan banyak adegan wanita seksi. Warkop DKI melakukan pertunjukan amal dengan membuat robot pada film ini.
Film-film di Indonesia sangat jarang menampilkan karakter robot, namun Sama Juga Bohong berani melakukannya. Sutradara Chaerul Umam juga tampaknya tidak terlalu gemar memasukkan banyak adegan wanita seksi. Warkop DKI melakukan pertunjukan amal dengan membuat robot pada film ini.
Quote:
8. Manusia 6 Juta Dollar (1981)
Serial TV The Six Million Dollar Man yang sukses besar membuat sutradara Ali Shahab ingin mewujudkan versi parodinya. Dengan fokus cerita pada Dono yang menjadi anggota kepolisian yang kemudian ditabrak dan berubah menjadi manusia bionik. Musuh besarnya adalah Jack John, si gigi besi.
Serial TV The Six Million Dollar Man yang sukses besar membuat sutradara Ali Shahab ingin mewujudkan versi parodinya. Dengan fokus cerita pada Dono yang menjadi anggota kepolisian yang kemudian ditabrak dan berubah menjadi manusia bionik. Musuh besarnya adalah Jack John, si gigi besi.
Quote:
9. CHIPS – Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial (1983)
Film ini secara explicit menyindir perlaku suap yang menodai kepolisian saat itu. Bercerita tentang Dono Kasino Indro yang menjadi anggota kelompok pelayanan masalah sosial, CHIPS yang merupakan parodi dari serial TV CHiPS ini ditunjuk sebagai Film Komedi Terbaik di ajang Festival Film Indonesia tahun 1983 di bawah arahan sutradara Iksan Lahardi.
Film ini secara explicit menyindir perlaku suap yang menodai kepolisian saat itu. Bercerita tentang Dono Kasino Indro yang menjadi anggota kelompok pelayanan masalah sosial, CHIPS yang merupakan parodi dari serial TV CHiPS ini ditunjuk sebagai Film Komedi Terbaik di ajang Festival Film Indonesia tahun 1983 di bawah arahan sutradara Iksan Lahardi.
Quote:
10. Pokoknya Beres (1983)
Arizal adalah sutradara yang kerap menangani film-film Warkop DKI yang banyak menjadi favorit termasuk dalam film Pokoknya Beres. Dua aktris cantik Eva Arnaz dan Lidya Kandou tampil seksi dalam film ini. Sedangkan Dono Kasino Indro tetap melekat dengan citra anak kos yang dipenuhi kesialan.
Arizal adalah sutradara yang kerap menangani film-film Warkop DKI yang banyak menjadi favorit termasuk dalam film Pokoknya Beres. Dua aktris cantik Eva Arnaz dan Lidya Kandou tampil seksi dalam film ini. Sedangkan Dono Kasino Indro tetap melekat dengan citra anak kos yang dipenuhi kesialan.
Quote:
Diskografi (kaset)
Kaset 01 - Cangkir Kopi(warkop Live di Palembang/Plaju, masih ada Nanu)
Kaset 02 - Warung Tenda (masih ada Nanu)
Kaset 03 - Mana Tahan
Kaset 04 - Gerhana Asmara (bersama Srimulat)
Kaset 05 - Pengen Melek Hukum (Indro sebagai mahasiswa penyuluh hukum, Kasino, Dono sebagai warga)
Kaset 06 - Pokoknya Betul - Ke Bali (Dono dan Indro pengen ke Bali, tanya ke Kasino yang orang Bali)
Kaset 07 - Semua Bisa Diatur - Lurah Indro (Indro sebagai Lurah, Dono dan Kasino sebagai warga, featuring Mi´ing sebagai rakyat / petugas RSJ)
Kaset 08 - Dokter Masuk Desa (Indro sebagai dokter baru masuk desa, Dono dan Kasino sebagai warga)
Kaset 09 - Makin Tipis Makin Asyik (Indro sebagai pak Guru, Kasino dan Dono sebagai murid-murid)
Quote:
Filmografi
- Mana Tahaaan... (1979) bersama Elvy Sukaesih, Rahayu Effendi dan Kusno Sudjarwadi
- Gengsi Dong (1980) bersama Camelia Malik, Zainal Abidin dan M. Pandji Anom
- Pintar Pintar Bodoh (1980) bersama Eva Arnaz, Debby Cynthia Dewi dan Dorman Borisman
- GeEr - Gede Rasa (1980) bersama Dorman Borisman, Ita Mustafa dan Itje Trisnawati
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981) bersama Eva Arnaz, Eddy Gombloh dan Wolly Sutinah
- IQ Jongkok (1981) bersama Enny Haryono, Marissa Haque, dan Bokir
- Setan Kredit (1981) bersama Minati Atmanegara, Nasir dan Alicia Djohar
- Dongkrak Antik (1982) bersama Meriam Bellina, Mat Solar dan Pietrajaya Burnama
- Chips (1982) bersama Sherly Malinton, Tetty Liz Indriati dan M. Pandji Anom
- Maju Kena Mundur Kena (1983) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us
- Pokoknya Beres (1983) bersama Eva Arnaz, Nourma Yunita dan Us Us
- Itu Bisa Diatur (1984) bersama Ira Wibowo, Pong Hardjatmo dan Aminah Cendrakasih
- Tahu Diri Dong (1984) bersama Eva Arnaz, Lydia Kandou dan Us Us.
- Kesempatan Dalam Kesempitan (1985) bersama Lydia Kandou, Nena Rosier dan Kaharuddin Syah.
- Gantian Dong (1985) bersama Ira Wibowo, Lia Warokka dan Advent Bangun
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986) besama Eva Arnaz, Dian Nitami dan Wolly Sutinah
- Sama Juga Bohong (1986) bersama Ayu Azhari, Nia Zulkarnaen, dan Chintami Atmanegara
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987) bersama Eva Arnaz dan HIM Damsyik
- Makin Lama Makin Asyik (1987) bersama Meriam Bellina, Susy Bolle dan Timbul
- Saya Suka Kamu Punya (1987) bersama Doyok dan Didik Mangkuprojo
- Jodoh Boleh Diatur (1988) bersama Raja Ema, Silvana Herman dan Nia Zulkarnaen
- Malu-Malu Mau (1988) bersama Nurul Arifin, Pak Ogah dan Sherly Malinton
- Godain Kita Dong (1989) bersama Lisa Patsy, Ida Kusumah dan Tarsan
- Sabar Dulu Doong...! (1989) bersama Anna Shirley, Pak Tile dan Eva Arnaz
- Mana Bisa Tahan (1990) bersama Nurul Arifin, Zainal Abidin dan Sally Marcellina
- Sudah Pasti Tahan (1991) bersama Nurul Arifin, Sherly Malinton dan Diding Zeta
- Bisa Naik Bisa Turun (1991) bersama Kiki Fatmala, Fritz G. Schadt dan Sally Marcellina
- Lupa Aturan Main (1991) bersama Eva Arnaz, Fortunella dan Hengky Solaiman
- Masuk Kena Keluar Kena (1992) bersama Kiki Fatmala, Robert Syarif dan Sally Marcellina
- Salah Masuk (1992) bersama Gitty Srinita, Tarida Gloria dan Angel Ibrahim
- Bebas Aturan Main (1993) bersama Lella Anggraini, Gitty Srinita dan Diah Permatasari
- Bagi-Bagi Dong (1993) bersama Kiki Fatmala dan Inneke Koesherawati dan HIM Damsyik
- Saya Duluan Dong (1994) bersama Diah Permatasari, Gitty Srinita dan HIM Damsyik
- Pencet Sana Pencet Sini (1994) bersama Sally Marcellina, Pak Tile dan Taffana Dewi
nona212 memberi reputasi
1
8.6K
Kutip
34
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru