Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

elhubbyAvatar border
TS
elhubby
[PANASBUNG VERIFIED] Survei Gema PKS: 23% Responden Nilai Ahok Tak Santun
Selasa, 25 Maret 2014 18:36

[PANASBUNG VERIFIED] Survei Gema PKS: 23% Responden Nilai Ahok Tak Santun


Liputan6.com, Jakarta- Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jakarta dan Benteng Muda PKS mendukung ide penolakan Ahok menjadi Gubernur DKI jika Jokowi sukses melenggang ke Istana pada Pilpres 2014 mendatang.

Ketua Gema Keadilan, Reynold Darmansyah, mengatakan bentuk penolakan ini bukan hanya datang dari pihaknya semata, melainkan kehendak warga masyarakat DKI, berdasarkan hasil survei Gema Keadilan.

"Setelah dilakukan survei dari 20 Maret hingga 24 Maret dengan total 1.589 responden, kami memakai 2 cara survei yakni online dan tatap muka. Dari 1.589 responden, 300 tatap muka dan 1.289 sampel online, ternyata menghasilkan pada kesimpulan, sosok Ahok yang memang tidak disukai warga DKI Jakarta," kata Reynold di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (25/3/2014).

Berdasarkan hasil survei itu, kata Reynold, masyarakat DKI tidak menyukai gaya kepemimpinan Ahok lantaran dikenal sebagai sosok pribadi yang cukup sombong dan tidak simpatik.

"Berdasarkan hasil survei kami, sosok Ahok dikenal sebagai pribadi yang belagu, sombong, dan tidak simpatik. Itu total pemilih sampai 24 persen. Lalu gaya kepemimpinannya yang kasar dan tidak santun sebesar 23 persen," ujar Reynold.

Adanya penolakan Ahok untuk menduduki jabatan sebagai Gubernur, lanjut Reynold, semata-mata terkait dengan gaya kepemimpinan Ahok, dan bukan terkait etnis apalagi ideologi. Hal itu karena melihat hasil kinerja Ahok selama bersama Jokowi sebagai wagub.

"Kita khawatir nantinya akan semakin banyak perjudian terhadap lelang jabatan. Lelang itu justru akan menciptakan perjudian dalam jabatan," ujarnya.

Alasan Warga

Survei Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan PKS ini juga menyebut 93 persen warga menolak Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Survei yang dilakukan di Jakarta itu berlangsung mulai 20-24 Maret 2014.

Peneliti Gema Keadilan, Mustofa, menyatakan pihaknya memakai 2 cara survei yakni online dan tatap muka. Dari 1.589 responden, 300 tatap muka dan 1.289 sampel online.

"Yang pakai online memakai google drive, dengan memberi link survei. Dalam survei ini tidak memakai tingkat kepercayaan dan margin of error," kata Mustofa di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta, Pusat, Selasa (25/3).

Mustofa berujar, banyak alasan warga Jakarta tidak menyukai Ahok. Sebanyak 17 persen, orang menilai mantan Bupati Belitung Timur itu dinilai tidak berbudaya dan beretika sebagai orang beragama. Sedangkan 17 persen menyatakan Ahok kerap menyalahkan anak buah.

"Ahok tidak menghormati pendapat orang lain 15 persen, dan lainnya 4 persen," imbuh Mustafa.

Selain itu, 23 responden menilai Ahok bakal melakukan serangkaian kebijakan program yang ekslusif dan sektarian.

"Hubungan kerja birokrasi dengan Pemda tidak harmonis, 18 persen. Akan marak dekandensi moral di Jakarta, seperti legalisasi prostitusi, nepotisme, dan menyampingkan aktivitas keagamaan, 16 persen," ungkap dia.

Selanjutnya, Mustofa menyebut, Ahok dikhawatirkan bakal menghilangkan budaya Betawi dan menjadi budaya hedonis (15%). Selain itu, menjalankan agenda antikorupsi dengan arogan dan otoriter (12%).

"Terakhir, Ahok bakal mementingkan kelompok untuk bangun Jakarta dan alasan lain dengan persentase 5 persen," tandas Mustofa. (Yus Ariyanto)

Ane sih pake istilah panasbung cuma ikut2 anak BP aja, nyebut kader dan simpatisan PKS emoticon-Peace
Sorry kalo ada yg tersungging emoticon-Blue Guy Peace

Menurut ane: memang arogan jg sih emoticon-Ngakak (S)
Tp survey kok lewat online? emoticon-Malu (S)

Kalo menurut juragan? emoticon-Cendol (S)
0
2K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.