- Beranda
- Berita dan Politik
Modus Menggesekkan Kelamin ke Bokong Perempuan Banyak Terjadi di Transjakarta
...
TS
duta.pertamax
Modus Menggesekkan Kelamin ke Bokong Perempuan Banyak Terjadi di Transjakarta
Quote:
Jakarta - Masih teringat jelas dalam benak Natalina pengalaman buruk dilecehkan oleh penumpang pria di bus Transjakarta. Peristiwa yang terjadi beberapa bulan lalu itu menyisakan trauma tersendiri bagi dara berusia 25 tahun ini.
Pelecehan seksual berupa menggesekkan tubuh sekaligus alat kelamin yang dilakukan oleh penumpang laki-laki yang memepetnya dari belakang membuat Natalina harus ekstra waspada kalau berada di dalam Transjakarta. “Dia menggesekkan tubuh dan kelaminnya," ungkap Natalina kepada detikcom, Selasa (28/01/2014).
Pengalaman Natalina bukanlah hal yang pertama kali terjadi. Menurut catatan detikcom, sedikitnya ada dua tindakan asusila di Transjakarta yang menyedot perhatian publik di tahun lalu. Peristiwa itu ramai diperbincangan, setelah pelakunya tertangkap basah.
Pada 30 Agustus 2013, pelaku Hadi Suhanda (30), beraksi di TransJakarta Koridor IX, jurusan Pluit-Pinang Ranti. Tak kuasa menahan syahwat, dua wanita muda jadi korbannya, OI (19) dan N (20).
Spoiler for :
Pelaku menggesek-gesekkan kemaluannya ke bokong korban. Dia bahkan sempat membuka resleting celana dan mengeluarkan kemaluannya di belakang N. Dan N pun berteriak hingga Hadi nyaris diamuk penumpang lain.
Masih di koridor yang sama, pelecehan seksual juga dialami oleh karyawati swasta, M (32) pada 29 Juli 2013. M kaget bukan kepalang, karena dari belakang tubuhnya dia merasakan digesek-gesek oleh seorang pria. Laki-laki itu bernama Johari (18)
Johari bahkan mencapai klimaks. Itu diketahui, karena M mendapati bagian belakang tubuhnya yang basah terkena cairan yang diduga sperma. Johari langsung diamankan. Dia diturunkan di Halte Pancoran, lalu dibawa ke Polsek Pancoran untuk diproses.
Kepala Badan Layanan Umum Transjakarta Pargaulan Butarbutar mengaku kesulitan memisahkan unit bus untuk penumpang pria dan perempuan agar tidak terjadi pelecehan seksual di Transjakarta. Persoalannya, kalau ide ini dilakukan bakal ribet dijalankan.
Bagi Pargaulan, cara pemisahan tersebut berpotensi menurunkan angka penumpang. “Kalau seperti itu malah aneh dan bingung nanti," kata bekas Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Utara ini saat ditemui detikcom di kantornya, Selasa (28/01/2014).
http://news.detik.com/read/2014/01/2...akarta?9911012
Menggesek Kelamin ke Perempuan di Transjakarta Termasuk Kelainan Seksual
Spoiler for :
Jakarta - Maraknya pelecehan seksual di bus Transjakarta berupa menggesekkan alat kelaminnya ke tubuh orang lain menurut psikoseksual Zoya Amirin termasuk dalam kategori Frotteurism.
Ganguan ini adalah cabang dari paraphilia atau kelainan seksual di mana individu mendapatkan kepuasan seksual pada individu lain secara nonkonsesual atau tanpa persetujuan.
Caranya yakni si pelaku menempelkan atau menggesekkan organ seksualnya saat berdesakan di tempat ramai yang sibuk seperti di bus, di kereta, ataupun di tempat nonton konser.
“Penyimpangan perilaku seksual ini dilakukan laki-laki, selama ini belum pernah kita menemukan penyakit ini juga diderita perempuan,” kata Zoya kepada detikcom, Selasa (28/01/2014).
Pelaku frotteurism yang disebut frotteur, kata Zoya, termasuk menderita penyakit kejiwaan yang berimbas pada penyimpangan perilaku seksual.
“Dia tidak bisa melakukan hubungan seksual secara normal, jadi tak bisa melakukan intercourse atau penetrasi seperti hubungan suami istri normal," jelas Zoya. Justru, Zoya melanjutkan, si pelaku mendapatkan kepuasan seksualnya dengan menggesekkan alat kelaminya di tempat ramai.
Umumnya, ciri-ciri pengidap kelainan ini tidak begitu mencolok. Tidak ada hal yang kelihatan mencurigakan. Dalam artian, dari segi tampang terlihat biasa. Namun ada satu ciri-cirinya yang biasanya hampir dimiliki oleh semua pengidap gangguan frotteurism.
“Mereka itu cenderung sukanya pakai celana training yang bahannya kaos, jarang pakai yang bahannya kayak jumpsuit atau jin, kalaupun pakai celana bahan, jarang ya. Dia pakai training karena dia lebih bisa merasakan gesekannya,” kata Zoya menguraikan.
Kenikmatan seksual yang dirasakan pengidap kelainan ini yakni semakin bergesekan maka si pelaku akan makin ereksi. Bahkan, lanjut Zoya, ada beberapa pelaku yang ditemukan sampai ke tahap ejakulasi.
“Tahu-tahu nanti sudah basah karena sudah ada ejakulasi dan spermanya ke mana-mana. banyak kasus seperti itu, tahun lalu juga ada kasus begitu di busway, makanya sampai dibikin terpisah (perempuan dan laki-laki ), begitu juga di kereta makanya ada gerbong khusus perempuan,” paparnya.
http://news.detik.com/read/2014/01/2...eksual?9911012
Pelaku Pelecehan Seks Disarankan Masuk Rumah Sakit Jiwa
Spoiler for :
Jakarta - Di kota besar seperti Jakarta banyak ditemui pengidap kelainan seksual seperti frotteurism. Pengidap kelainan seperti ini menghantui penumpang di transportasi umum seperti bus, kopaja, Transjakarta, juga kereta commuter line.
Pelaku frotteurism yang disebut frotteur, termasuk menderita penyakit kejiwaan yang berimbas pada penyimpangan perilaku seksual. “Dia tidak bisa melakukan hubungan seksual secara normal, jadi tidak bisa melakukan intercourse atau penetrasi seperti hubungan suami istri normal, justru dia mendapatkan kepuasan seksualnya dengan mengesekkan alat kelaminnya di tempat ramai,” kata Psikoseksual Zoya Amirin kepada detikcom, Selasa (28/1).
Maraknya pelaku yang bebas melakukan pelecehan menurut Zoya karena penanganan pelaku yang kurang tepat. Pelaku pelecehan dengan modus menggesek-gesekkan kelamin termasuk kategori penyakit kejiwaan. Jika tak segera ditangani akan berimbas pada perilaku penyimpangan seksual.
Maka penanganan yang seharusnya dilakukan yakni lewat rehabilitasi gangguan jiwa, bukan mengurungnya di penjara umum seperti pelaku kriminal yang tidak punya gangguan jiwa.
“Kenapa di Jakarta ini tetap parah, ya karena orang-orang ini dimasukkan ke penjara. Tapi kalau pelaku kriminalitas seksual ini adalah orang yang punya gangguan jiwa, harusnya dimasukkan ke tempat yang punya rehabilitasi jiwa,” kata Zoya.
Psikolog Universitas Indonesia Sani Budiantini Hermawan mengatakan, maraknya pelecehan seksual di angkutan umum juga karena faktor kurangnya penanganan dari pemerintah.
Hal ini diperparah oleh tingkat egoism masyarakat yang juga tidak melakukan tindakan apapun saat ada pelecehan seksual di tempat umum.
Adanya pembiaran dan kesempatan membuat pelaku pelecehan seksual bebas berkeliaran. Mereka menemukan kenikmatan ketika colek-colek atau menggesek-gesekkan kelaminnya ke orang lain. Tak hanya ereksi, pengidap frotteurism juga ada yang sampai ejakulasi ketika melakukan aktivitas seksual ke tubuh korban.
Jika berhadapan dengan pelaku demikian, Sani berujar para perempuan harus bersikap waspada. “Jadi ya diri kita sendiri harus punya strategi, misalnya dalam memilih angkutan kalau sudah sampai berdesakan ya turun saja, atau kita pelototin pelakunya. Kalau pada malam hari jangan bertindak gegabah,” papar Sani.
http://news.detik.com/read/2014/01/2...t-jiwa?9911012
Cari sensasi sex sampai segitunya
tenarsyndrome memberi reputasi
1
77.3K
Kutip
58
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
676.5KThread•46.2KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya