Merdeka.com - Partai Hanura menggelar kampanye terbuka di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang. Mirip dengan beberapa kampanye partai lain, partai nomor urut 10 itu sarat dengan politik uang.

Menurut Sulaiman (50), warga Rambutan, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, dia terpaksa datang karena ada iming-iming uang sebesar Rp 25 ribu dari salah satu calon legislatif (caleg) yang dikoordinir seorang koordinator lapangan (korlap).

"Dari kampung saya ada 15 orang. Semuanya diangkut pakai bus. Katanya jika datang dikasih Rp 25 ribu per orang," ungkap Sulaiman kepada wartawan di lokasi, Senin (24/3).

Hal senada diungkapkan Matrio (45), warga Gandus Palembang. Dia menuturkan, uang 'upah capek' tersebut akan cair jika dia dan teman-temannya menandatangani absensi kehadiran yang dibuat korlap. Mereka diantar menuju lokasi kampanye menggunakan speedboat yang sengaja disewa.

"Harus tanda tangan dulu. Terus pakai kaos Hanura yang putih-putih itu. Kan nanti ketahuan siapa saja yang datang. Rugi dong, sudah hilangkan hari tapi tidak dikasih," kata Matrio.

Pengakuan peserta kampanye dibantah keras salah satu pengurus Partai Hanura Kota Palembang. Menurut pengurus yang tak ingin disebut namanya tersebut, mayoritas massa berasal dari simpatisan dan tim sukses caleg dari partainya. Namun, dirinya tidak menampik adanya biaya operasional untuk mengangkut massa.

"Tidak benar itu. Masa dibayar, apalagi dengan Rp 25 ribu saja. Mereka ini simpatisan yang militan, tidak perlu dibayar," kata dia.

"Nah, untuk bus, dan speedboat memang dikasih. Kan mereka butuh minyak," tandasnya.

[URL="http://www.merdeka.com/politik/di-kampanye-hanura-warga-harus-
tanda-tangan-demi-rp-25-ribu.html"]sumur[/URL]

eh buset, 25 rebu..
kagak salah tuh bang cm 25rebu??