Bandara Internasional Pertama di Indonesia

Beranda

...

The Lounge
Bandara Internasional Pertama di Indonesia

aanhappy

25-03-2014 04:09

Bandara Internasional Pertama di Indonesia

PENGETAHUAN BARU UNTUK AGAN DAN AGANWATI SEKALIAN

Spoiler for Peninggalan Sejarah:

Tahukah Kamu Bahwa

Quote:

Tahukah Anda, kalau Kemayoran adalah kawasan bandara internasional pertama di Indonesia. Bandara Kemayoran dibangun Belanda pada tahun 1934, dan selesai pada 1938. Ketika Indonesia merdeka pada 1945, bandara ini diambil alih oleh pemerintah Indonesia.

Pada 1945 sampai 1964, bandara ini dikelola oleh Jawatan Penerbangan Sipil. Kemudian pada tahun 1964 sampai 1985, pengelolaan landasan pesawat terbang tersebut diambil alih oleh Departemen Perhubungan Negara, dalam hal ini dikelola oleh Perum Angkasa Pura.

Kemudian, karena pada 1985 international airport pindah ke Cengkareng, maka Kemayoran International Airport ini diserahkan kepada negara, dalam hal ini Menteri Sekretaris Negara, sampai sekarang. “Karena Kementerian Sekretaris Negara tidak memiliki badan untuk mengelola aset-aset seluas ini, dibentuklah Badan Pengelolaan Komplek Kemayoran (BPKK) yang kini berubah menjadi Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPKK),” ujar Tabrie, Direktur Utama PPKK.

Cerita tentang peninggalan sejarah

Quote:

Tepatnya, di ruang VIP yang dulu dipakai oleh Presiden RI pertama, Ir. Soekarno, untuk menyambut para tamu negara. Peninggalan sejarah tersebut berupa 3 relief yang dibuat oleh 3 seniman berbeda. Ketiganya, yakni Sindoesoedarsono Soedjojono, Harijadi Sumodidjojo, dan Surono, membuatnya pada 1957 di Yogyakarta. Dalam proses pemahatan ketiga relief ini, ketiganya dibantu oleh murid-murid dari Seniman Indonesia Muda (SIM).

“Ketiga relief tersebut memiliki tema yang berbeda. Ada relief ‘Manusia Indonesia’, ‘Flora Fauna Indonesia’, dan ‘Sangkuriang’. Saat ini, relief-relief tersebut dijadikan sebagai cagar budaya dan sudah tugas dari PPKK untuk merawat dan menjaganya,” tutur Tabrie.

Tema ‘Manusia Indonesia’ menggambarkan rakyat yang sedang bekerja. Beberapa pria yang digambarkan bertubuh kekar seperti pekerja pada masanya. Relief ini diperkirakan memiliki panjang 10 meter dengan tinggi 3 meter. Lalu tema ‘Flora Fauna Indonesia’ menggambarkan berbagai tumbuhan serta hewan nusantara, baik yang hidup di darat atau air. Relief ini terletak berhadapan dengan relief ‘Manusia Indonesia’ dengan ukuran yang sama.

“Kemudian, tema ‘Sangkuriang’. Detail kisah terlihat pada ukiran pahatan di dinding dengan panjang 13 meter dan tinggi 3 meter,” jelas Tabrie.

Selain ketiga relief tersebut, lanjut Tabrie, bekas menara pengawas (Air Traffic Center) Bandara Internasional Kemayoran juga dijadikan sebagai cagar budaya. Walaupun sudah dimakan usia, namun menara pengawas tersebut masih terlihat berdiri kokoh. PPKK telah melakukan peremajaan dengan mengganti sisi-sisi yang telah keropos, mengecat ulang, tanpa mengubah bentuk asli dari bangunan tersebut.

“Kapan pun masyarakat mau melihat kedua cagar budaya tersebut boleh saja. Tapi, harus ada izin dari kita selaku penanggung jawab. Hal ini kita lakukan agar cagar budaya ini tetap terjaga dengan semestinya,” tutup Tabrie.

Ane baru tau juga nih gan, ternyata eh ternyata..semoga berkenan dihati para pembaca sekalian, kalau mau cerita yang lain di thread ane yang lain monggo dikunjungi

Spoiler for Thread Lainnya: