Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

wongalussAvatar border
TS
wongaluss
Cerita dibalik jeruji seorang eks tahanan politik jaman PKI
Merdeka.com -

Cerita dibalik jeruji seorang eks tahanan politik jaman PKI

Sugiri Jatiraharjo merupakan satu dari
sekian banyak remaja yang ditahan di era
kepemimpinan Presiden Soeharto. Kini, Sugiri sudah
tak lagi sekuat dulu, rambutnya sudah memutih,
kulitnya keriput dan bicara terbata-bata.
Namun, di
balik perubahan fisik yang dia alami, semangat
perjuangan masih tetap membara di dalam hatinya
hingga kini.

Sugiri sangat bersemangat saat diminta untuk
menceritakan pengalaman menyakitkan yang harus ia
terima pada masa-masa G30S/PKI dulu. Sugiri
ditangkap saat berada di dalam kantor yang berlokasi
di Kota, Jakarta Barat atas tuduhan terlibat gerakan
kepemudaan yang menentang Soeharto.

"Awalnya saya ditangkap oleh sekitar 10 personel
tentara lengkap dengan senjata api sewaktu saya
sedang di kantor. Saya ditangkap alasannya ndak
jelas. Pokoke saya hanya dituduh ngeberontak," ujar
Sugiri kepada merdeka.com di Panti Jompo Abdi
Waluyo Sejati, Jl Kramat V No 1C, Jakarta Pusat,
Minggu (14/10).

Pria lulusan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Fakultas Pedagoki, Yogyakarta ini menyebut Soeharto
diktator terkejam melebihi Hitler. Pasalnya, presiden
kedua ini melakukan penangkapan tanpa dasar hukum
dan hanya berlandaskan sentimen terhadap tertuduh.
"Soeharto itu diktator terkejam, lebih lebih dari Hitler.
Dia menangkap orang tanpa dasar hukum, hanya
berdasar sentimen, ndak seneng," tutur Sugiri dengan
menggebu-gebu.

Sugiri bercerita, dia menjadi tahanan politik mulai
tahun 1962 hingga 1979, selama di dalam tahanan ia
bersama pemuda lainnya kerap mendapat penyiksaan
fisik maupun batin. Bogem mentah dari sejumlah
tentara menjadi menu makanannya sehari-hari.

"Wow bukan main setiap hari saya disiksa. Dipukul,
dibanting, ditendang sudah ndak aneh lagi," ujarnya.
Selain bogem mentah tentara, para tahanan termasuk
Sugiri diperlakukan seperti halnya hewan peliharaan.
Kondisi ini terjadi ketika, dia dan sejumlah pemuda
disuguhi makanan sebanyak lima sendok nasi
ditambah lauk berupa 70 butir jagung mentah
dicampur kerikil, pasir dan tanah.

"Jadi kita harus mencampur makanan itu sama air,
biar kerikil, pasir sama tanahnya itu terpisah. Banyak
juga yang mati karena kelaparan, dikasih makannya
dua kali sehari, itu pagi dan sore," imbuh Sugiri
dengan mata menerawang.

Tidak cukup penyiksaan yang dirasakannya, beberapa
bulan setelah ditangkap, dia turut diasingkan ke pulau
Nusakambangan, penjara yang biasa digunakan untuk
menahan penjahat paling berbahaya.

"Disiksa juga kalau di sana (Nusakambangan). Malah
kita dibantingin satu-satu," cerita Sugiri.
Pria yang melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik
salah satu universitas di Jakarta ini melanjutkan, saat
itu para tahanan berdiri berbaris di sebuah ruangan
pengap dan diperintahkan duduk di atas lantai beralas
semen.

Selanjutnya, sejumlah tentara memanggil nama mereka
satu per satu. Pemanggilan itu bukan untuk memberi
makanan atau pakaian, melainkan dibanting layaknya
pemain judo yang sedang berlatih menjatuhkan
lawannya.

"Saya dibanting tiga kali, yang banting tentara.
Bayangin aja postur tubuh tentara gimana. Tapi saya
sedikit tahu teknik judo, bagaimana posisi yang harus
diambil setelah dibanting," tandas Sugiri.

Selain menjalani penyiksaan, dirinya bersama sejumlah
orang lainnya dipindahkan dari Nusakambangan ke
pulau Buruh, Maluku untuk menjalani kerja paksa. Dia
mengungkapkan, tidak hanya pemuda, tapi juga ada
sekelompok orang yang memiliki latar belakang lain
turut menjalani kerja paksa.

"Di sana kita kerja paksa, namanya kerja paksa ya
begitu, sama aja perlakuannya, ndak manusiawi. Tapi
karena kebanyakan tahanan yang ditangkap itu orang-
orang yang pintar dan punya berbagai macam keahlian
jadi kita bisa buat macam-macam di sana," cerita
Sugiri.

Setelah menjalani pelbagai penyiksaan dari satu
tempat ke tempat lain, Sugiri baru dibebaskan pada
1979 atau 17 tahun sejak ditangkap. Selama dalam
penahanan aparat, dia tidak pernah berkomunikasi
atau berjumpa kembali dengan kedua orang tuanya.
"Waktu ditangkap itu umur saya 25. Ya sudah, sejak
itu ndak pernah ketemu orang tua sampai bebas
tahun 1979. Untung keduanya (orang tua) masih
hidup waktu itu," pungkas Sugiri.

Kebebasan itu tidak lepas dari peran seorang tokoh
melepaskan dia bersama para tahanan lainnya serta
membawanya ke Jakarta. Ada satu alasan yang
membuatnya mampu bertahan dari pelbagai siksaan
yang ia alami, yakni semangat perjuangan untuk
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur kala
itu.

Semangat inilah yang harus dicontoh generasi muda
saat ini. Terlebih, banyak pemuda yang justru terlibat
tawuran antar kalangannya sendiri.

sumber
m.merdeka.com/peristiwa/cerita-dibalik-jeruji-seorang-eks-tahanan-politik-jaman-pki.html


Catatan tambahan di bawah ini perlu di renungi agar tidak timbul kebencian >>>

Kalau menurut saya kejadian ini sungguh berarti buat kita,,
ambil hikmahnya aja,, kita sebagai manusia pasti pernah salah. tidak boleh saling menganiaya harus saling menghargai dan meng hormati mereka,,
sekarang yang sudah berlalu kita jadikan pelajaran buat kita semua,, disini kita semua saudara wujudkan persatuan dan kesatuan kita.. Semoga hal seperti ini tidak sampai terjadi lagi.. Agar Negara ini bisa lebih maju lagi. Saya bener" sedih mendengar masa lalu yg saling merebutkan kekuasaan menghalalkan segala cara, saling menyakiti satu sama lain, membunuh dsb.
Sekarang jg mash ad saja saling menjatuhkan satu sama lain di Pemerintahan sekarang ini.. Merasa semua Benar sendiri.. saling berebut kekuasaan gak bisa di musyawarahin secara baik" aku pengen kita bisa Merenung bersama gan .. Memilih pemimpin harus dgn berfikir matang" bukan karna Uang .
Dan sekarang bnyk berita" di media yg simpang siur.. Kalo bisa kita mendengar atau membaca jgn langsung percaya .. Kita harus dalamin kebeneran berita tsb. Agar tidak terjadi Fitnah .

untuk Almarhum Pak Harto Serta untuk Almarhum org" PKI Semoga dosanya di ampuni dan Amal ibadahnya di terimah di sisi Allah Swt.. Karna beliau juga pernah berjasa juga. dan untuk pak Sugiri jatiraharjo di berikan kekuatan serta ketabahan.

dengan baca BISMILLAH HIRAHMANIRRAHIMM semoga tak terulang lagi di negara NKRI ini,, dan kita harus Cerdas Di massa ERA REFORMASI ini untuk memilih Pemimpin yang adil dan bijaksana..

Untuk agan" semua budayakan Comment yg sehat ya gann..hhe
Diubah oleh wongaluss 23-03-2014 23:41
0
6.4K
34
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.