Mestinya kantor polisi menjadi tempat yang steril dari tindak kriminal tapi justru dijadikan tempat yang aman untuk menganianya ust Wahidi,
kerena sebelumnya sudah mau dipukul di lokasi penegerjaan tanggul tapi dicegahmasyarakat penyebabnya karena Ust Wahidi menegur pekerja tanggul yang mengambil tanahnya untuk dijadikan timbunan tanggul. Pada saat pulang kerumahnya justru dia dijemput 2 orang polisi untuk dibawah keMapolsek Belawa dengan alasan akan diamankan dan dimediasi akhirnya Ust ikut karena pada saat itu ust ingin mengantar istri dan anaknya ke Sappa tapi polisi berkeras saat itu juga sehingg istri dan kedua anaknya dibawa juga ke Mapolsek Kabupaten Wajo. Beberapa saat setelah sampai di Mapolsek Belawa datanglah 2 orang yang mau memukul ust didekat peroyek tanggul tadi kekantor dengan sepengatuan polisi yang piket bahkan istri ust Wahidi mendengar orang tersebut bertanya dalam bahasa bugis "Tegeni"(manami) Polisi Piket menjawab "Enkeni ilaleng" dan saat itulah kedua orang masuk Mengeroyok secara membabi buta sampai pingsan tak berdaya didepan istri dan kedua anaknya yang berumur 7 thn dan 1,5 tahun Istrinya dan anaknya histeris barulah datang polisi menolong . dan polisi yang datang awal justru bukan polisi yang piket yang jaraknya hanya sekitar 5 meter dari tempat kejadian. Akibat dari peristiwa tersebut Tulang Pipi Ust Wahidi Patah, Rahannya Kaku, kalau dia batuk keluar darah dari hidung. Anaknya yang berumur 7 tahun masih trauma, tidak mau kesekolah ,takut sendirian. Istrinyapun sekarang masih trauma ketemu polisi. ..sumber dari konfirmasi ust Wahidi (Dai dari Pesantren As'adyah Kabupaten wajo

sumber dari fb teman ane yg kebetulan teman dekat korban. dan kebetulan korban merupakan teman ane sewaktu sekolah di pesantren sana