Assalamu’alaikum wR wB

Salam sejahtera buat kita semua, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan.

Hampir semua motor sport premium dari semua merek telah kita bahas, kecuali produk kawasaki, yaitu ninja 250fi. Memang mengenai performa dan tampangnya, ninja 250fi tidak perlu diragukan lagi, karena eksistensinya menjadi acuan bagi motor sport lainnya, ibarat kata semua berusaha berkiblat pada ninja 250fi ini. Akan tetapi tidak lengkap kiranya kalo tidak membahasnya sebagaimana motor sport lainnya. Dan jika tahu potensi kawasaki ninja yang terkebiri (oleh jalanan di Indonesia), maka kita cuma bisa geleng2 kepala:

“Tenaga ninja250 yang se-dahsyat ini cocoknya buat balapan, bukan buat harian”

Tapi apa ayal, jalan di Indonesia pendek2 dan jelek, mana sering macet lagi, pengguna jalan sering nggak tertib membahayakan pengendara motor. Ninja 250fi dengan power dan topspeed yang begitu dahsyat akhirnya hanya sering dipakai santai, buat mejeng dan lain-lain. Ok….yuk kita bahas sebenernya seberapa besar performa ninja250 sesungguhnya..

Dengan spek seperti ini, kita aka coba menggali performa ninja250, baik std maupun hasil oprekannya

Yang pertama kita perhatikan adalah stroke-nya yaitu 41.2 mm, dengan stroke ini maka piston-speed maksimumnya (21 m/s) berada pada 15292 rpm, hmmm tinggi banget ya. Artinya pistonnya masih aman jika putaran mesin di-upgrade sampai 15000 rpm, akan tetapi belum tentu dengan komponen lainnya seperti klep, per klep, bos klep, noken as, bearing2 dll.

Itulah rpm maksimum yang bisa dicapai piston ninja250, dengan data piston-speed dan reduksi dari girnya diperolehlah data m top-speed maksimum yang mungkin dicapai dari setiap gigi-nya.

lalu bagaimana dengan powernya? Power std nya memang sudah joss, top tiada tanding di kelas nya (untuk saat ini di Indonesia). Perhatikan gambar berikut

Terlihat bahwa masih ada (minimal) 2 variabel yang bisa dioptimalkan, yaitu efisiensi volumetrik (VE) dan posisi rpm dimana terletak peak-power nya. Ok kita mulai dari up-grade yang paling gampang, yaitu meningkatkan VE dari 85% jadi 95%. Kenaikkan VE jalas langsung maningkatka power engine ninja250 menjadi 35.26 hp.

Memang std ninja250, posisi peak-power nya di 11000 rpm, akan tetapi melihat dari redline (13000 rpm) dan limiternya, maka peak-power bisa digeser menuju 14000 rpm. Dan powernya langsung melonjak menjadi 44.88 hp, bener2 dahsyat.

Tapi dengan tenaga sebesar itu, tanggung rasanya kalau tidak sekalian men-tune engine sampai VE 100%. Pada tingkatan ini engine telah memasuki kasta “fully tuned” dan tenaganya melonjak lagi menjadi 47.24 hp. Dah setara dengan engine-nya nsf250 (47.8 /13000 rpm).

Jika ninja 250fi dipakai di jalan umum dengan bobot 174 kg dan wheelbase 1400 mm justru sangat membantu menstabilkan dan memantabkan handling-nya. Karena dengan power sebesar ini topspeed 200 kpj pada 15000 rpm akan mudah dicapai. Akan tetapi jika dibuat balapan dimensi se”bongsor” ninja250 malah justru menjadi hambatan, bandingkan dengan nsf250 yang memiliki bobot cuma 84kg dan wheelbase 1219 mm.

“Bagaimana VE bisa tingkatkan di atas 85% bahkan bisa lebih dari 100% ?”

Sedangkan usaha menggeser peak-power menuju rpm yang lebih tinggi, lebih rumit lagi, mungkin akan kita diskusikan dalam beberapa artikel. Karena kajian ini berisi teknik menggeser VE-maksimum ke rpm yg lebih tinggi, memperlebar powerban di rpm tinggi dll.

Sementara sampai disini dulu diskusi kita mengenai ninja250 ini. Semoga bermanfaat, wassalamu’alaikum wR wB.