Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

a70n98Avatar border
TS
a70n98
Paket Bom Surabaya Dikirim Melalui Perusahaan Pengiriman JNE
Paket Bom Surabaya Dikirim Melalui Perusahaan Pengiriman JNE


Paket Bom Surabaya Dikirim Melalui Perusahaan Pengiriman JNE
KOMPAS/AGUS SUSANTO
Polisi dengan senjata laras panjang naik di atas mobil bak terbuka melewati kebun kakao menuju Dusun Tamanjeka, Desa Masani, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (6/11/2012). Sebanyak 300 polisi dan TNI disiagakan terkait ditemukannya kamp pelatihan dan senjata rakitan di lereng Gunung Kalora. 

TRIBUNNEWS, JAKARTA -Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Sutarman (57) mengklaim dalam sepekan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil menggagalkan percobaan aksi serangan bom oleh kelompok jaringan teroris.

"Ada pengiriman bom dari Surabaya ke Makassar dengan jasa pengiriman barang," kata Sutarman di Gedung Nasional Traffict Management Center (NTMC) Korlantas Polri, Jl MT Haryono, Jakarta, Jumat (21/3/2014).

Kapolri menyebutkan dua tersangka yang ditangkap masuk jaringan Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur pimpinan Santoso. Penegasan orang nomor satu di Polri ini, menyusul pengungkapan upaya penyelundupan paket bom dari Surabaya, Jawa Timur ke Makassar, Sulsel, awal pekan ini. 

Bunuh dua polisi

Dari hasil penyelidikan, mereka juga terlibat dalam pembunuhan dua polisi di Poso. "Dia dulu salah satu yang kita tangkap itu yang membunuh polisi di Poso dulu, yang menyerang polisi dua orang mati di Poso, kemudian juga melakukan serangkaian bom beberapa kejadian di Poso, dan dia merakit bom belajar bom kemudian pelatihan militer di kawasan Tamanjeka di Poso," kata Kapolri
Paket bom dari jaringan kelompok teroris Camp Pelatihan Bukit Tamanjeka, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah ini dikirim melalui jasa pengiriman barang JNE dari Trenggalek, sekitar 181 km sebelah barat daya Kota Surabaya.

Paket bom pipa itu dikirim ke Makassar, untuk alamat pengiriman di Sengkang, Wajo (242 km sebelah tenggara Makassar), untuk selanjutnya dipakai untuk meledakkan kawasan Warung Reman-remang yang berada Jl Poros Makassar-Palopo, tepatnya di Desa Barabba, Kecamatan Belopa, Luwu (360 km tenggara Makassar, atau sekitar 30 km dari Kota Palopo).

Menurut Sutarman, awalnya para teroris akan meledakkan bom itu di sejumlah tempat di Surabaya. Tetapi karena target-target yang akan dijadikan sasaran aksi kelompok teroris sulit ditembus, bom lalu dikirim ke Makassar. "Kesempatan (meledakkan bom di Surabaya -red) tidak ada sehingga dikirim ke Makasar dengan tujuan target di Sulsel," kata Kapolri.

Lebih lanjut Kapolri menegaskan, pengiriman bom dari Surabaya ke Makassar yang dilakukan kelompok teroris tidak terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2014. Polri sengaja menghindari kontak senjata dengan kelompok teroris supaya para pelakunya bisa ditangkap hidup. Pengungkapan pengiriman bom tersebut sebagai upaya Polri meminimalisir dampak yang lebih besar akibat aksi kelompok teroris.
Kepada masyarakat, Kapolri mengimbau supaya dalam menyampaikan aspirasinya menggunakan cara-cara damai, bukan dengan cara meledakan bom atau menggunakan senjata api.

"Silakan masyarakat Indonesia ini kan diberi kebebasan, kebebasan menyampaikan pendapat, kebebasan untuk apa pun, tapi dilakukan dengan cara-cara yang damai, bukan membawa bom, membawa senjata api, menyerang, membunuh, dan sebagainya. Itu bukan budaya kita," katanya.

Ditangkap di Bandara

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Ronny F Sompie (51), mengungkapkan tersangka teroris ini ditangkap di Terminal Kedatangan Domestik Bandara Soekarno Hatta, Jakarta Kamis (13/3).
Tersangka bernama Bambang itu, ditangkap saat baru turun dari salah satu pesawat komersil yang membawanya dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, sekitar pukul 18.35 WIB.

Ronny yang juga mantan Kapolwiltabes Surabaya (2009) ini mengatakan, di hari yang sama, Densus 88 juga menyita barang bukti berupa 2 (dua) buah bom, (1 bom pipa, 1 bom Tupperware) di JNE Sengkang Wajo. 

Dikatakannya, saat ini bom sudah ditangani oleh Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimobda Sulselbar. "Bom tersebut dikirim oleh tersangka melalui JNE di Desa Panggung Kecamatan Trenggalek, Trenggalek, Jatim dengan tujuan JNE Sengkang, Wajo, Sulsel. Dengan alasan pengembangan penyidikan, polisi tidak mengungkap identitas dan alamat penerima.

Dua tersangka teroris jaringan Santoso itu, kini masih dalam tahanan Densus 88 di sel Mako Brimob, Kelapa Tiga, Jakarta. Dalam penjelasannya kepada wartawan di Jakarta, kemarin, Kapolri menyebutkan hingga kini pihaknya terus mengevaluasi bagaimana bahan peledak tersebut bisa terkirim.

Kepolisian sudah mendeteksi sejak awal pengiriman bom tersebut. Tetapi anehnya jasa pengiriman barang tidak bisa mendeteksi keberadaan barang tersebut sebelum dikirimkan dengan peralatan yang dimilikinya.

"Seharusnya jasa pengiriman barang sudah bisa mendeteksi dengan peralatan yang dimiliki, ini kan sangat berbahaya," ucapnya.
Setelah diketahui dan dipastikan bahan peledak tersebut, kemudian kepolisian mengamankannya dan menjinakan bom tersebut. Selain itu, polisi pun menciduk tiga pelakunya. "Kita bisa tangkap pelakunya tiga orang, di Makassar satu orang, Lampung satu orang, dan Bima satu orang," ucapnya.

Awal tahun ini, tim Densus 88 AT juga menangkap dua terduga teroris asal Poso di Kenjeran, Surabaya, Senin (20/1/2014) malam. Dua orang itu oleh Mabes Polri disebut sel jaringan teroris kelas kakap yang hingga saat ini masih masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) belum tertangkap, Santoso.

Mereka yang ditangkap adalah Isnaini Ramdoni alias Doni (30), warga Probolinggo dan rekannya Abdul Majid (35), warga Kenjeran, Surabaya.

Dari keterangan polisi, keduanya juga akan meledakkan tempat hiburan Dollar THR dan Dolly Surabaya, kemudian Galaxy di kawasan Pandeglang, Surabaya .

Sulsel Siaga

Kepala Bidang Humas Polda Sulsel, Kombespol Endi Sutendi, yang dikonfirmasi membenarkan penangkapan teroris asal Makassar tersebut. "Memang Benar Bahwa Tim Densus 88 Mabes Polri sekitar 1 minggu yang lalu telah datang ke Kabupaten Wajo Sulsel untuk melakukan penyelidikan ter kait adanya pengiriman Paket yang di duga Bom oleh seseorang yang saat ini sudah ditangkap oleh tim Densus 88, dimana yang bersangkutan ditangkap di Jakarta," kata Endi.

Lanjut Endi, untuk mengantisipasi ancaman teroris, pihaknya akan melakukan pengawasan serba ketat. Dan melakukan razia serta patroli.
"Kita akan perketat pengamanan di daerah perbatasan, selain itu kita akaan intruksikan jajaran Polres untuk melakukan pengawasan," sebutnya.

Sumber:
http://pontianak.tribunnews.com/2014...pengiriman-jne

Seram bangat, Bom dikirim lewat JNE...
Diubah oleh a70n98 22-03-2014 11:43
0
3.6K
20
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.