Agan" sekalian... saya share tentang CDI High Performance produk dari Bintang Racing Team (BRT) untuk type Dual Band
Hal ini Karena untuk membantu agan" dalam memilih CDI BRT Dual Band sesuia dengan Keriteria motor" agan" sekalian

BRT merupakan CDI yang sangat populer di kalangan riders roda dua baik dari pengendara harian,dragsters maupun roadaracers. Diantara beragam jenis CDI BRT yang paling terkenal dan yang paling banyak dipakai sudah tentu yang dualband dikarenakan keunggulannya yang punya dua mode.
Dualband ini sebenarnya masih bisa dibagi-bagi lagi sesuai kelas motor, motor standar, motor yang sudah di tune, atau yang sudah full kompetisi.


1. STANDAR - TUNE UP (ST)

Kurva1 (dualband tidak aktif/kurva standar) bisa dibilang kurva ini sama dengan standar punyanya motor, tapi bedanya ada di limiternya dipertinggi dari batas standarnya, kurva inipun memberikan emisi yang bersahabat(lulus euro 2)
Kurva2, saat switch diaktifkan maka kurva 2 inilah yang aktif, berarti kita telah mengganti ke mode tune-up, yang artinya bisa menambah tenaga dan akselerasi (terutama pada putaran tinggi)

Direkomendasikan untuk pemakaian standar dan tune up ringan (korekan harian), bahan bakar yang dipakai diperbolehkan premium dan pertamax, penyetingan kompresinya paling tinggi 10.5:1, camshaft (noken-as) standar, knalpot standar-racing/semi free flow, spuyer bisa standar/menyesuaikan. Keuntungan dari pemakaian CDI ini yaitu ada pada penghematan bahan bakar sampai 29%,lonjakan tenaga sampai 10%, akselerasi lebih cepat dan sekaligus ramah lingkungan.

2. TUNE UP - RACING (TR)

Kurva1(kurva tune-up) kurva ini bertujuan untuk menambah akselerasi, torsi, tenaga dan powerband yang lebih luas.
Kurva2(racing) kurva ini diterapkan jika modifikasi mesin dilakukan mendekati maksimal atau sudah hampir mendekati motor balap penuh dengan performanya yang tinggi.

Direkomendasikan untuk motor berspesifikasi semi tune-up atau yang mendekati racing, bahan bakarnya sendiri sudah bukan premium lagi akan tetapi sudah pertamax/pertamax+ ataupun bensol/avgas yang dipengaruhi oleh rasio kompresi 10.5 sampai 13.8:1, knalpotnya standar modifikasi atau racing, spuyer menyesuaikan dengan setingan pemakaian karburator yang telah dimodifikasi atau karburator besar dan camshaft (noken-as) yang telah di rubah durasi dan liftnya tapi tidak extreme,perubahan pada jalur masuk dan buang yang telah dimodifikasi (port&polish) ataupun yang telah diporting ulang,klep standart ataupun yang telah diperbesar (tidak exstreme)

3. RACING - KOMPETISI (RK)

Kurva1(racing) kurva ini menghasilkan performa yang cukup tinggi
Kurva2(kompetisi) digunakan untuk meningkatkan performa secara exstreme sesuai dengan hasil modifan.

Direkomendasikan hanya untuk motor yang akan diturunkan full racing saja ataupun untuk drag bike alias mesinnya sudah berspesifikasi full modifikasi, bahan-bakar yang direkomendasikan pun harus bensol/avgas atau racing fuel, rasio kompresi 12.5 sampai 16:1, knalpot harus full racing, spuyer disesuaikan diiringi pemakaian karburator besar dan camshaft (noken-as) yang telah dimodifikasi extreme derajadnya dan angkatan liftnya atau memakai camshaft (noken-as) full racing,port&polish serta perubahan pembesaran di lubang masuk dan buang beserta porting ulang sudut nya..klep racing extra besar,penambahan cc/cc standart

dan menurut "Informasi" dari petinggi BRT untuk dual band tipe (ST) dan (TR)
"TIDAK DISARANKAN MENGUNAKAN KOIL AFTER MARKET ATAUPUN KOIL RACING" karena bisa mengakibatkan penurunan pada performa pengapain dan dapat merusak koil ataupun CDI BRT tersebut..

semoga agan tidak keliru dalam pemilihan CDI BRT DUAL BAND..

sekian yang dapat saya sampaikan kepada agan" sekalian
CMIIW..makasih agan" sekalian telah membaca postingan ane...