- Beranda
- The Lounge
Tolong gan, TKI Satinah, terancam hukuman gantung
...
![kugalau](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/03/20/avatar6577820_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
kugalau
Tolong gan, TKI Satinah, terancam hukuman gantung
Selamat Malam Agan dan Aganwati, semoga kita senantiasa diberi sehat dan jauh dari musibah.
Gan, baru baca sebuah portal berita nasional, di situ ada blog, dengan penulis yang kita sudah kenal, Melanie Subono.
Sumpah, ane gemeter bacanya gan.
![Tolong gan, TKI Satinah, terancam hukuman gantung](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/-LPb9lqH6q-0/UwFrRopb8lI/AAAAAAAAaE8/j13Ru9luygk/s1600/Foto+Satinah1-725561.jpg)
Di Blog itu di bahas tentang Satinah, TKI yang bekerja di Arab Saudi, Terancam hukuman mati, atas tuduhan pembunuhan.
Ga Banyak Cerita, ini rangkuman tentang beliau :
Spoiler for Baca gan:
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Hitungan mundur tenggat waktu eksekusi Satinah (41),TKW asal Dusun Mrunten, Desa Kalisidi, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tinggal 13 hari.
Namun upaya untuk meloloskan janda satu anak ini dari eksekusi mati di negeri Arab Saudi masih menemui jalan yang sangat terjal. Baik cara- cara diplomasi maupun upaya untuk memenuhi kekurangan diyat yang diminta ahli waris mantan majikan Satinah.
Salah satunya rekening donasi untuk Satinah yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Jawa Tengah. “Rekening tersebut baru terisi Rp 20 juta lebih sekian,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (21/3).
Ganjar juga mengakui, memang baru akan berkontribusi secara pribadi untuk mengisi rekening kepedulian yang akan didonasikan untuk membantu Satinah ini. Hal ini sebagai bentuk gotongroyong untuk menyelamatkan warganya yang tengah kesandung permasalahan di negeri orang.
“Barangkali, rekening ‘gotongroyong’ untuk membantu Satinah ini dapat disosialisasikan kembali agar warga Jawa Tengah yang berkontribusi semakin banyak,” tambahnya.
Terkait persoalan yang membelit Satinah dan TKW asal Jawa Tengah lain yang kesandung persoalan, Ganjar menegaskan perlu disikapi secara proporsional. Jika masalah tersebut kriminal maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku di negara tersebut. Karena ini bagian dari cara menghormati kedaulatan negara lain.
Sebaliknya jika masalah yang membelit warga Negara Indonesia di luar negeri tersebut bukan kejahatan, tentunya akan dibela.
Terkait masalah Satinah, baru- baru ini utusan kementrian Luar Negeri (Kemlu) bertemu dengannya untuk berkontribusi bersama- sama. Salah satunya upaya untuk membukakan saluran donasi untuk Satinah, di rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans provinsi Jawa Tengah.
Menurut Gubernur, inti permasalahan dalam kasus Satinah ini adalah permintaan duit (red; diyat) pihak ahli waris yang jumlahnya pun terus bertambah. Melalui beberapa kaliupaya negosiasi, besaran uang yang diminta pun dapat ditekan, hingga belakaangan muncul nominal Rp 21 miliar.
Saat ini, upaya jangka pendek yang bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak ahli waris untuk dapat memaafkan dan mengurangi jumlah diyat. “Hal ini masih terus dilakukan oleh Kemlu bersama Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans),” kata Ganjar.
Namun upaya untuk meloloskan janda satu anak ini dari eksekusi mati di negeri Arab Saudi masih menemui jalan yang sangat terjal. Baik cara- cara diplomasi maupun upaya untuk memenuhi kekurangan diyat yang diminta ahli waris mantan majikan Satinah.
Salah satunya rekening donasi untuk Satinah yang dibuka Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) provinsi Jawa Tengah. “Rekening tersebut baru terisi Rp 20 juta lebih sekian,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat (21/3).
Ganjar juga mengakui, memang baru akan berkontribusi secara pribadi untuk mengisi rekening kepedulian yang akan didonasikan untuk membantu Satinah ini. Hal ini sebagai bentuk gotongroyong untuk menyelamatkan warganya yang tengah kesandung permasalahan di negeri orang.
“Barangkali, rekening ‘gotongroyong’ untuk membantu Satinah ini dapat disosialisasikan kembali agar warga Jawa Tengah yang berkontribusi semakin banyak,” tambahnya.
Terkait persoalan yang membelit Satinah dan TKW asal Jawa Tengah lain yang kesandung persoalan, Ganjar menegaskan perlu disikapi secara proporsional. Jika masalah tersebut kriminal maka kita harus mengikuti hukum yang berlaku di negara tersebut. Karena ini bagian dari cara menghormati kedaulatan negara lain.
Sebaliknya jika masalah yang membelit warga Negara Indonesia di luar negeri tersebut bukan kejahatan, tentunya akan dibela.
Terkait masalah Satinah, baru- baru ini utusan kementrian Luar Negeri (Kemlu) bertemu dengannya untuk berkontribusi bersama- sama. Salah satunya upaya untuk membukakan saluran donasi untuk Satinah, di rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans provinsi Jawa Tengah.
Menurut Gubernur, inti permasalahan dalam kasus Satinah ini adalah permintaan duit (red; diyat) pihak ahli waris yang jumlahnya pun terus bertambah. Melalui beberapa kaliupaya negosiasi, besaran uang yang diminta pun dapat ditekan, hingga belakaangan muncul nominal Rp 21 miliar.
Saat ini, upaya jangka pendek yang bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak ahli waris untuk dapat memaafkan dan mengurangi jumlah diyat. “Hal ini masih terus dilakukan oleh Kemlu bersama Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (kemenakertrans),” kata Ganjar.
SUMUR
nih gan, beritanya lagi
Spoiler for BACA GAN:
TRIBUNNEWS.COM - Nasib nahas kembali menimpa Pahlawan Devisa, Satinah Binti Jumadi asal Jawa Tengah yang divonis hukuman mati di Arab Saudi. Pengadilan Buraidah, Arab Saudi menetapkan bersalah terhadap Satinah Binti Jumadi sebagai pelaku pembunuhan majikan perempuannya Nura Al Gharib di wilayah Gaseem Arab Saudi dan melakukan pencurian uang sebesar 37.970 riyal pada bulan Juni 2007.
Ketika itu Satinah mengakui perbuatannya dan dipenjara di Kota Gaseem sejak 2009 dan hingga kasasi pada 2010 Satinah diganjar hukuman mati. Seharusnya Satinah divonis pada bulan Agustus 2011, akan tetapi tenggat waktu diperpanjang hingga tiga kali yaitu Desember 2011, Desember 2012 dan Juni 2013.
Sebelumnya pihak keluarga atau ahli waris korban menyatakan akan memberikan maaf asal mendapat imbalan diyat atau uang darah 10 juta riyal yang selanjutnya menjadi 7 juta riyal, dalam jangka waktu 1 tahun 2 bulan terhitung sejak 23 Oktober 2011, yaitu 14 Desember 2012.
"Nasib Satinah saat ini ada di tangan ahli waris korban. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan tawaran uang diyat sebesar 4 juta riyal. Jika diterima, maka Satinah dipastikan akan segera bebas. Namun jika ditolak, kemungkinan besar nasib Satinah akan berakhir di tangan algojo pada sekitar 3 April 2014," ujar Hasani Marsup Kepala Satgas Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Senin (17/2/2014).
Menuirut Hasani, sumbangan devisa negara dari para TKI sangatlah besar. Jadi seharusnya pemerintah Indonesia tidak ada alasan untuk tidak menyanggupi memenuhi permintaan ahli waris. Tak perlu mempedulikan salah atau tidaknya, yang terpenting selamatkan dahulu nyawa anak bangsa ini.
"Saya yakin apa yang dilakukan Satinah dalam keadaan terpaksa. Seharusnya Pemerintah malu melihat nasib anak bangsa nyawa anak bangsa dipertaruhkan di negeri orang, hal ini tak lepas karena dari kesalahan para pejabat yang tak mampu mensejahterakan rakyat, padahal Indonesia bangsa yang kaya,” ujar Hasani.
Hasani melanjutkan, bahwa bila Pemerintah RI tak mampu memenuhi keinginan ahli waris korban, kemungkinan Satinah akan berakhir hidupnya di tangan algojo pada sekitar 3 April 2014.
Dan ini menjadi ujian besar bagi kita pemerintah RI. Apalagi Pemilu Indonesia di Arab Saudi akan dilaksanakan pada tanggal 05 April 2014.
Apakah kita tidak berpikir, disaat Pemilu dilaksanakan tetapi kita dihantui dengan rasa berdosa karena tak berbuat sesuatu untuk menyelamatkan Satinah?
Hasani berharap jangan ada lagi anak bangsa Indonesia harus mati di pedang algojo Arab Saudi karena ketamakan Pemerintah Indonesia.
Menurut Hasani, pemerintah RI akan mengucurkan dana Rp 700 miliar untuk membayar pengawas atau saksi dari 12 parpol peserta Pemilu.
PDI Perjuangan Saudi Arabia akan menolak dana untuk saksi tersebut. "Kami akan mengajak seluruh Partai Politik khususnya yang memiliki perwakilannya di Arab Saudi agar bertindak sama. Penolakan tersebut sebagai wujud agar dana saksi tersebut dipergunakan untuk menyelamatkan nyawa Satinah termasuk TKI lainnya,” sambung Hasani yang juga menjabat Wakil Ketua BP Pemilu Perwakilan Luar Negeri PDI Perjuangan Arab Saudi.
Menurutnya, ia tidak berhak menerima dana tersebut. Justru TKI lah yang berhak menerimanya.
"Saksi dari PDI Perjuangan siap tidak dibayar, asal nyawa Satinah terselamatkan termasuk TKI lainnya yang memerlukan seperti TKI Overstayer yang terkatung katung. Kalaupun Pemerintah RI masih tidak sanggup, kami akan mengajak kawan – kawan TKI mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada Pemerintah agar bisa menyelamatkan TKI,” tegas Hasani.
Ketika itu Satinah mengakui perbuatannya dan dipenjara di Kota Gaseem sejak 2009 dan hingga kasasi pada 2010 Satinah diganjar hukuman mati. Seharusnya Satinah divonis pada bulan Agustus 2011, akan tetapi tenggat waktu diperpanjang hingga tiga kali yaitu Desember 2011, Desember 2012 dan Juni 2013.
Sebelumnya pihak keluarga atau ahli waris korban menyatakan akan memberikan maaf asal mendapat imbalan diyat atau uang darah 10 juta riyal yang selanjutnya menjadi 7 juta riyal, dalam jangka waktu 1 tahun 2 bulan terhitung sejak 23 Oktober 2011, yaitu 14 Desember 2012.
"Nasib Satinah saat ini ada di tangan ahli waris korban. Pemerintah sendiri sudah menyiapkan tawaran uang diyat sebesar 4 juta riyal. Jika diterima, maka Satinah dipastikan akan segera bebas. Namun jika ditolak, kemungkinan besar nasib Satinah akan berakhir di tangan algojo pada sekitar 3 April 2014," ujar Hasani Marsup Kepala Satgas Perwalu PDI Perjuangan Saudi Arabia dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Senin (17/2/2014).
Menuirut Hasani, sumbangan devisa negara dari para TKI sangatlah besar. Jadi seharusnya pemerintah Indonesia tidak ada alasan untuk tidak menyanggupi memenuhi permintaan ahli waris. Tak perlu mempedulikan salah atau tidaknya, yang terpenting selamatkan dahulu nyawa anak bangsa ini.
"Saya yakin apa yang dilakukan Satinah dalam keadaan terpaksa. Seharusnya Pemerintah malu melihat nasib anak bangsa nyawa anak bangsa dipertaruhkan di negeri orang, hal ini tak lepas karena dari kesalahan para pejabat yang tak mampu mensejahterakan rakyat, padahal Indonesia bangsa yang kaya,” ujar Hasani.
Hasani melanjutkan, bahwa bila Pemerintah RI tak mampu memenuhi keinginan ahli waris korban, kemungkinan Satinah akan berakhir hidupnya di tangan algojo pada sekitar 3 April 2014.
Dan ini menjadi ujian besar bagi kita pemerintah RI. Apalagi Pemilu Indonesia di Arab Saudi akan dilaksanakan pada tanggal 05 April 2014.
Apakah kita tidak berpikir, disaat Pemilu dilaksanakan tetapi kita dihantui dengan rasa berdosa karena tak berbuat sesuatu untuk menyelamatkan Satinah?
Hasani berharap jangan ada lagi anak bangsa Indonesia harus mati di pedang algojo Arab Saudi karena ketamakan Pemerintah Indonesia.
Menurut Hasani, pemerintah RI akan mengucurkan dana Rp 700 miliar untuk membayar pengawas atau saksi dari 12 parpol peserta Pemilu.
PDI Perjuangan Saudi Arabia akan menolak dana untuk saksi tersebut. "Kami akan mengajak seluruh Partai Politik khususnya yang memiliki perwakilannya di Arab Saudi agar bertindak sama. Penolakan tersebut sebagai wujud agar dana saksi tersebut dipergunakan untuk menyelamatkan nyawa Satinah termasuk TKI lainnya,” sambung Hasani yang juga menjabat Wakil Ketua BP Pemilu Perwakilan Luar Negeri PDI Perjuangan Arab Saudi.
Menurutnya, ia tidak berhak menerima dana tersebut. Justru TKI lah yang berhak menerimanya.
"Saksi dari PDI Perjuangan siap tidak dibayar, asal nyawa Satinah terselamatkan termasuk TKI lainnya yang memerlukan seperti TKI Overstayer yang terkatung katung. Kalaupun Pemerintah RI masih tidak sanggup, kami akan mengajak kawan – kawan TKI mengumpulkan dana untuk disumbangkan kepada Pemerintah agar bisa menyelamatkan TKI,” tegas Hasani.
SUMUR
Dan ini ajakan Melanie Subono untuk kita mengumpulkan uang untuk menebus Ibu Satinah lolos dari hukuman Pancung
Spoiler for Baca Gan:
SAHABAT… GUE MEMOHON
Sahabat,
Gue sangat butuh bantuan semua orang
Ini bisa jadi kesempatan sekali seumur hidup untuk lo bantu sesama,kecil bagi lo tapi ini hidup dan mati bagi orang lain
Please . Kalau lo peduli .
Buat yang udah nunggu clip baru gue gw, kick off untuk BERAKHIR ,SELESAI maaf ada hal2 yang jauh lebih penting dari gue launch apapun , dan itupun harus menunggu dulu. Maaf ya
Basically, inilah yang terjadi .
Pada Sept 2006, seorang wanita bernama Satinah berangkat ke Arab , dan kali ini sejak berangkat beliau tidak pernah mengabari keluarganya, sampai 3 bulan kemudian dia menelepon Indonesia dan bilang dia sedang di kantor polisi, tanpa penjelasan lanjut.
Setelah itu ? BLANKtanpa kabar.
Sampai
Suatu hari di 2008, berkat orang yang menjenguk teman di penjara arab, ditemukanlah Satinah di sana, dan akhirnya 2009 Satinah menghubungi keluarga nya dan mengabari
Saya dipenjara karena tuduhan membunuh majikan saya
Yang terjadi adalah :
Saya memasak di dapu,r majikan saya berteriak teriak, menjambak rambut saya, dan saat ingin membentur benturkan kepala saya ketembok, saya coba melawan , dank arena yang ada didekat saya hanya adonan roti, maka saya pukul kan adonan itu ke tengkuk sang majikan yang sedang menjambaki saya , dan dari pukulan itu majilkan saya ambruk
Satinah panic , lari + MENYERAHKAN DIRI KEKANTOR POLISI. Bukan ditangkap,MENYERAHKAN DIRI LANGSUNG .
Dalam 3 tahun itu , Satinah 5x disidang dan TIDAK ADA SATUPUN STAFF KBRI yang membantu atau mendampingi .
Sialnya, saat satinah di Penjara, sang majikan meninggal setelah sempat koma .
Disatu sisi, beruntung adik ipar dari Satinah, kebetulan mengenal salah satu pegawai Metro tv bernama BAMBANG ,yang akhirnya membawa Satinah ini pada Media , DAN secara tidak ada kepedulian pemerintah selama 3 tahun, beliau memperkenalkan Keluarga satinah kepada LSM yang peduli ( bahasa mereka ), yaitu MIGRAN CARE, dimana tempat saya ( Melanie subono ) bertugas .
Sampai hari ini kita mendampingi beliau .
Pada 13 Okt 2009, kita mendampingi kakak satinah ke KEMENLU , dan menjelaskan kondisi Satinah, tidak adanya KBRI dll
Dan pada 26 Sept 2011 kita kembali mendampingi mereka ke KEMENLU untuk meminta dan menjelaskan hal yang sama .
Akhirnya, 9 okt 2011 , 3 staff kemenlu datang ke rumah keluarga Satinah, dimana mereka berkata akan mencoba mengupayakan maaf dan bebas dari hukuman mati dan meminta keluarga membuat surat bahwa pihak MENLU SUDAH mendatangi keluarga L
Pada 15 oktober 2011 mendadak Satinah menelepon rumah, menanyakan kabar anak perempuannya , mengatakan dia seangat gelisah dan tidak tenang .
Pada 18 Oktober 2011. , kita mendampingi kakak dan putri Satinah menghadap Ombudman meminta instansi terkait focus pada kasus ini
Pada 21 Oktober 2011, kita mendampingi kakak kandung Satinah dan diterima langsung oleh Meteri Tenaga Kerja MUHAIMIN ISKANDAR , yang mengatakan:
Satinah SUDAH MENDAPAT KAN MAAF , hanya perlu membayar uang diat
HARI INI , 19 MARET 2014
8 tahun kemudian ,
sudah ditetap kan bahwa kalau uang diat tidak dibayar 21M, maka pada tanggal 3 April 2014 , Satinah akan di PANCUNG .
15 hari lagi,
aka nada yang harus menjelaskan ke ANAK GADIS Satinah .. Apa itu dipancung ? Kenapa ibu tidak punya kuasa atas lehernya sendiri ?
Maksudnya, dia akan (maaf ) dipisahkan tubuh dengan lehernya ?
Konon katanya Hari ini, pemerintah hanya punya uang 12 M untuk membayar diAt .
Hari ini , para pekerja migran lain di Indonesia maupun seluruh dunia menyawerkan menyisikan uang gaji mereka yang hampir tidak ada , untuk demi bisa memenuhi angka 9M sisa uang pembebasan Satinah .
Tahun lalu saja, 83 TRILLIUN disetor mereka ke Negara .
Tahun lalu saja, belasan MILLIAR dipakai anggota dewan kita untuk jalan jalan keluar negeri atas nama studi banding
Tahun lalu saja, Pak Presiden membeli pesawat baru , yang dipamerkan satu jam setelah KELUD meletus .
Hari ini, gue Melanie Subono yang emang belum siapa siapa, gue ngerasa ga kuat, gue ngerasa gagal gue gak tau apap yang musti gue kerjain untuk ngetuk hati orang orang .
Berhari hari gue nangis dipundak para sahabat sambil gak bisa bayangin andai itu orang tua gue .
Menangis menemukan orang yang masih bisa bilang Udah gak usah ikutan
Menangis mbayangin mba Satinah menghitung hari .
Andai tidak terbayarkan, 14 hari lagi, beliau akan bersama Tuhan .
Yes bersama Tuhan, karena Tuhan TIDAK AKAN TEGA MENYATUKAN ORANG BAIK bersama para setan tidak peduli yang udah booking kapling mereka di neraka .
Sementara ini, banyak para musisi, public figure dll yang sudah mengirimkan banyak video yang GUE akan coba SAMPAIKAN KE MBA SATINAH SETIAP HARI via KBRI atau .. via hp pendampingnya yang berada di arab sana
Silahkan lo tonton tiap hari lo klik ,sebarkan SEBANYAK BANYAKNYA
Setiap klik elo, akan di link ke pemerintah, sama seperti petisi dll sbelumnya .
Ada harapan 14 hari
Gak ada yang gak mungkin
Lo, bisa juga kasih video lo
Plis buat itu gak lebih dari 60 detik dan plis dari HP aja, supaya tidak berat gue kirim ke siapapun di arab
dan yang pasti ke putri dan keluarga beliau
Dan plis JANGAM buat beliau sedih buat happy aja J
Plis Ini bukan yang bisa lo iya entar besok , nanti deh kalau nanti sore semua selesai, gimana ?
Kirim video lo ke : melaniesubono@yahoo.co.uk
Kirim dua kali, yahoo suka nyangkut soalnya
demiTuhan gue minta tolong ayo bergerak
gue pribadi akan mendampingi keluarga pada 3 April untuk siapapun yang mau menitip apapun ,bisa dikirimkan ke gue
Email gue, akan gue kasih alamatnya akan gue sampaikan nantinya .
Buat yang mau drop barang atau gue ambilin videonya pakai hp gue, yang dijakarta TOLONG datang ke Borneo Beerhouse hari jumat, jam 8 malam gue aka nada disana
Silahkan berasalan kalau mau, dan silahkan bohongi diri sendiri kalau kesempatan ini lewat .
Ini hidup orang
Kita bisa jadi penyemangat untuk mereka
Semua akan gue naikkan nantinya di : www.vimeo.comselain dikirimkan pada keluarga dan ibu
Video dari para musisi , dll yang peduli dan sudah dikirimkan ke gue, akan pun mulai dinaikkan hari ini disana
Dan bisa lo tonton mulai pukul 3 siang ini
Tolong
Dengan semua tenaga gue, gue berlutut dan berdoa mengharapkan kalian tergerak .
Hormat gue sedalam dalamnya pada INDONESIA
Melanie subono
SUMUR
Saya sangat berterimakasih Kalau ada aktifis KASKUS yang membaca tread ini, ada yang tergerak untuk membantu Ibu Satinah.
Waktu beliau hanya tinggal kurang lebih 13 hari lagi, jika tidak ada uang tebusan 2M , maka eksekusi akan dijalakan
Saya bukan keluarga dari ibu Satinah, Saya hanya ingin menyampaikan berita miris saudara kita yang mengais rezeki di negeri orang, kalau negara tidak bisa bantu, saya yakin, rakyat yang masih memiliki hati nurani mau bergerak untuk menolong beliau.
info dari googling dan dari salaahsatu sumber yang ane cantumkan diatas, bisa di salurkan bantuannya ke :
rekening BRI nomor 0325-01-001406-30-2 atas nama Disnakertrans provinsi Jawa Tengah
Ane tidak mengharapkan cendol dan bata, ane hanya mengharapkan bantuan dari agan2 dan aganwati untuk tergugah membantu.
Diubah oleh kugalau 21-03-2014 17:38
0
3.7K
Kutip
16
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![The Lounge](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-21.png)
The Lounge![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
923.3KThread•84.2KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru