Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

u22yAvatar border
TS
u22y
PDIP Juga Bawa Anak untuk Kampanye
PDIP Juga Bawa Anak untuk Kampanye
Minggu, 16 Maret 2014, 23:20 WIB
PDIP Juga Bawa Anak untuk Kampanye

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tak hanya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membawa anak-anak pada kampanye terbuka hari ini. Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi, Jawa Barat, mendapati adanya pelanggaran yang melibatkan anak pada penyelenggaraan kampanye perdana, Ahad (16/3).

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bekasi, Machmud Permana, di Bekasi, mengatakan, pelanggaran itu terdeteksi saat pelaksanaan kampanye terbuka PDIP di Zona Bekasi Utara.

"Pengawas kami di lapangan menemukan kehadiran anak-anak di lokasi kampanye. Temuan itu sudah didokumentasikan untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Menurut dia, anak-anak yang belum mencapai usia 17 tahun tidak diperkenankan terlibat atau dilibatkan dalam acara kampanye. Hal tersebut merupakan aturan yang sudah lama berlaku tapi tetap saja masih banyak yang melanggarnya.

"Kami akan telusuri lebih lanjut apakah pelibatan itu merupakan aksi pengerahan yang disengaja atau seperti apa," katanya. Selain pelanggaran pelibatan anak, pelaksanaan kampanye PDIP itu juga, diakui Machmud, belum dilaporkan ke Panwaslu.

"Padahal menurut aturan, tujuh hari sebelum pelaksanaan kampanye, laporannya sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum yang ditembuskan pula ke Panwaslu dan kepolisian," katanya.

Selama masa kampanye berlangsung pada 16 Maret 2014 hingga 5 April 2014, Panwaslu menerjunkan seluruh petugasnya untuk aktif melakukan pengawasan di lokasi-lokasi penyelenggaraan kampanye.

Sumber
========================================================
Minggu, 16 Maret 2014 | 15:49
Dihadiri Jokowi, Kampanye PDIP Diikuti Anak-anak
Jakarta-Setelah mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah di kawasan Jakarta Pusat, kegiatan kampanye Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dilanjutkan dengan kampanye terbuka di Stadion Cendrawasih, Jakarta Barat.

Kampanye terbuka di stadion yang berada di Kecamatan Cengkareng ini dihadiri oleh para petinggi DPP PDIP seperti Sekjen Tjahjo Kumolo, Wasekjen Hasto Kristiyanto, juru kampanye nasional Effendy Simbolon, dan Gubernur DKI Jakarta sekaligus capres dari PDIP, Joko Widodo (Jokowi).

Selain pendukung dan simpatisan PDIP dan Jokowi, kampanye ini juga diikuti anak-anak kecil. Bersama para orangtuanya, anak-anak kecil itu menggunakan kaos bergambar partai berlambang moncong putih, atau kaos para caleg.

Tak jarang, anak-anak yang belum memiliki hak pilih itu berlarian sambil mengibarkan bendera partai. Sumiati (37), mengaku sengaja mengajak anaknya yang masih berusia enam tahun, lantaran sang anak ingin melihat Jokowi secara langsung.

"Anak saya maksa-maksa ingin ikut. Ingin lihat Jokowi," katanya saat ditemui di Stadion Cendrawasih, Minggu (16/3).

Selain itu, keikutsertaan anaknya yang bernama Surya itu juga karena tidak ada yang menjaga di rumahnya di daerah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Pasalnya dua anak Sumiati yang sudah berusia di atas 18 tahun juga turut serta mengikuti kampanye.

"Kakak-kakaknya juga ikut ke sini," jelasnya.

Bahkan, seorang Pengurus Anak Cabang (PAC) PDIP Kali Deres, Dul (45) menyatakan sengaja membawa anaknya Raka (11) karena akan menjadi penerus dan kader PDIP berikutnya. Dul mengaku tak masalah jika membawa anaknya tersebut telah melanggar aturan kampanye.
"Aturan tinggal aturan. Ini ada banyak yang bawa anak-anak juga," katanya.

Sementara Raka, mengaku mendukung PDIP dan Jokowi untuk memenangkan Pemilu kali ini. Namun, bocah yang masih duduk di Kelas VI SD ini mengaku tak memiliki alasan terhadap dukungannya itu. "Ya dukung aja," jawabnya polos.

Berdasar UU tentang pemilu Nomor 10 tahun 2008 pasal 84 ayat 2 pada poin J disebutkan kampanye dilarang mengikutsertakan warga negara Indonesia yang tidak memiliki hak memilih. Pelanggaran atas larangan ini pun dapat dikenai sanksi berat. Pasal 271 UU Pemilu menetapkan pidana penjara tiga bulan hingga satu tahun dan denda berkisar Rp30 juta hingga Rp60 juta.

Sumber


========================================================
Kampanye PDIP, Banyak Simpatisan Tak Pakai Helm dan Membawa Anak
Oleh: Taufiqurrohman Minggu, 16 Maret 2014 17:29
PDIP Juga Bawa Anak untuk Kampanye
Liputan6.com, Jakarta - PDI Perjuangan mengawali kampanye rapat umum terbuka di beberapa museum di Jakarta dan diakhiri di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat, dengan juru kampanye calon presiden PDIP Joko Widodo alias Jokowi.

Pantauan Liputan6.com, banyak dari simpatisan PDIP tersebut tak mengindahkan peraturan lalu lintas dengan tidak memakai helm. Selain itu, satu sepeda motor ditumpangi lebih dari 2 orang bahkan anak-anak di bawah umur.

Cuaca panas dan macet tak menyurutkan para simpatisan tersebut. sebagian dari mereka mengaku tak khawatir meski membawa anak mereka meski tak memakai helm.

"Ramai, nggak takut, janganlah kalau sampai jatuh. Nggak ditilang kok," kata seorang simpatisan PDIP asal Tebet, Jakarta selatan kepada Liputan6.com.

Anggota kepolisian yang berjaga di beberapa titik konvoi simpatisan PDIP pun terlihat abai atas hal tersebut. "Ya gimana? Sebenarnya nggak boleh. Tapi ya, sudahlah," ujar anggota polisi singkat yang enggan disebutkan namanya saat dimintai tanggapannya.

(Yus Ariyanto)

http://m.liputan6.com/indonesia-baru...n-membawa-anak
========================================================
ARB: Susah, jika larang simpatisan bawa anak saat kampanye
Kamis, 20 Maret 2014 - 14:03 WIB
PDIP Juga Bawa Anak untuk Kampanye
MEDAN (WIN): Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku pihaknya kesulitan untuk melarang para kader dan simpatisan agar dalam setiap kegiatan kampanye sekarang ini tidak membawa anak-anak di bawah umur.

Sebelum kampanye akbar di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (20/3/14), Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) mengatakan, dalam kehidupan masyarakat selama ini, ada kondisi banyaknya keluarga yang tidak memiliki pembantu rumah tangga.

Di sisi lain, tidak sedikit keluarga tersebut yang ingin mengikuti kampanye terbuka yang dilaksanakan Partai Golkar untuk mendengarkan visi dan misi yang disampaikan juru kampanye.

Disebabkan ketiadaan pembantu tersebut, sebagian kader dan simpatisan Partai Golkar terpaksa harus membawa anak-anaknya yang masih di bawah umur untuk menyaksikan kampanye.

Karena itu, pihaknya sulit untuk memberikan sanksi yang tegas kepada para kader dan simpatisan yang harus membawa anak-anaknya untuk mengikuti kampanye. "Meski melarang membawa anak dalam kampanye, sulit juga untuk ditindak," katanya.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Golkar Sumut Ajib Shah mengatakan, untuk memberikan contoh yang baik dalam kampanye, pihaknya telah menyampaikan kepada seluruh caleg dan kader agar tidak menyertakan massa yang membawa anak di bawah umur.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan massa Partai Golkar untuk memberikan contoh yang positif seperti tidak menggunakan mobil dengan kap terbuka dan kewajiban penggunaan helm bagi pengendara sepeda motor.

Sementara itu, Pimpinan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumut Bidang Pengawasan dan Humas Aulia Andri mengatakan, keikutseraan anak-anak di bawah umur tersebut sering dilakukan partai politik dalam kampanye.

Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan KPU nomor 15 tahun 2013, keikutsertaan anak-anak yang dikategorikan tidak memenuhi syarat dalam kampanye tersebut akan menjadi temuan disampaikan ke KPU. "Jadi, nanti rekomendasinya akan disampaikan ke KPU. Sanksinya nanti tergantung KPU," katanya.(win12)
Sumber

======================================================
Ya sudahlah emoticon-Ngakak
bawa anak dalam kampanye jadi hal yang lumrah emoticon-Smilie
Diubah oleh u22y 20-03-2014 23:08
0
2.7K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.