Bank Indonesia dan Kementerian Pertanian bekerja sama dengan empat perusahaan asuransi meluncurkan skema asuransi ternak
sapi. Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan polis kepada 10 peternak sapi anggota Koperasi Warga Mulya, Sleman, dan anggota Asosiasi Peternak Sapi Boyolali.
Biar lebih jelas nih sumber yang lain
klik disini
“Asuransi merupakan upaya kami untuk mengurangi risiko kredit yang dihadapi oleh perbankan. Kalau risiko kredit menurun dan
ternaknya bisa produksi dengan baik, tentu ini akan menjadi suatu dorongan yang besar, baik untuk petani maupun industri
perbankan,” kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah usai peluncuran skema asuransi tersebut di gedung BI.
6 Cara memilih asuransi ternak
Skema asuransi ternak sapi ini telah mendapatkan ijin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Otoritas telah menunjuk
Konsorsium Asuransi Ternak Sapi untuk memasarkan produk khusus asuransi ternak sapi di Indonesia. Konsorsium itu diketuai PT Asuransi Jasa Indonesia dengan anggota PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967, PT Asuransi Tri Pakarta, dan PT Asuransi Raya.
Halim menjelaskan, usaha pertanian khususnya subsektor budidaya dan pembibitan sapi dianggap berisiko tinggi karena sapi rentan terhadap serangan penyakit dan kematian, sehingga bisa menyebabkan kerugian. Tak ayal, penyaluran ke sektor ini masih
rendah.
BI mencatat, per Agustus 2013, total kredit yang mengalir untuk sektor pertanian Rp 158,5 triliun, dan hanya 7,35 persennya
atau Rp 11,7 triliun kredit yang mengalir pada subsektor peternakan budidaya. Jika dibandingkan dengan total kredit
perbankan yang mencapai lebih dari Rp 3.000 triliun, kredit untuk peternakan budidaya hanya 0,4 persennya.
Lanjut di seumbernya gan