• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bocah Siti Aisyah, Setahun Lebih Tidur di Becak Bersama Ayahnya yang Sakit

ken neroAvatar border
TS
ken nero
Bocah Siti Aisyah, Setahun Lebih Tidur di Becak Bersama Ayahnya yang Sakit


Medan - Siti Aisyah Pulungan (8) sudah lebih dari satu tahun tidur di becak bersama ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (56)
yang sakit parah. Jika malam tiba, keduanya meringkuk di atas becak yang diparkir di teras rumah warga. Saat hujan, suasana
menjadi semakin sulit.
Aisyah kini tidak sekolah lagi. Dulu dia sempat duduk di kelas satu Sekolah Dasar (SD), namun seiring dengan kondisi ayahnya yang
sulit, kesehariannya kini hanya menjaga ayahnya.
"Mulai dari bangun pagi sampai mau tidur lagi, hanya menjaga ayah,” kata Aisyah di trotoar depan Masjid Raya Al Mashun, Jalan
Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (19/3/2014) sore.
Becak barang itu menjadi rumah bagi Aisyah dan ayahnya. Ada bantal, ember, selimut, pakaian dan kebutuhan harian lainnya.

Mereka tinggal dan beraktivitas di atas becak itu. Malam hari mereka memarkirkan becaknya di depan teras rumah warga di seputar
Jalan Sisingamangaraja. Jika pagi tiba, mereka pindah ke sekitar Masjid Raya. Aisyah lah yang mendayung becak itu.
Sang ayah Nawawi menderita penyakit komplikasi paru yang berimbas pada kondisi fisiknya. Kurus layu dan tidak bisa menggerakkan
sebagian besar tubuh. Aisyah menjadi tumpuan. Setiap hari Aisyah yang memberi makan, minum, dan memberi obat dan mengurus
kebersihan tubuh ayahnya.
Setiap hari keduanya memarkirkan becak mereka di samping Masjid Raya. Masjid bersejarah ini menjadi bagian dari penyambung
hidup mereka. Saat masjid sedang tidak ramai, Aisyah masuk dan membersihkan tubuh di kamar mandi masjid itu. Usai mandi, dia
kemudian membawa kain yang sudah dibasahi untuk mengelap tubuh ayahnya. Begitu cara ayahnya mandi.
Tapi jika akan ke kamar mandi masjid, Aisyah tidak akan masuk dari pintu depan. Ini masjid yang rutin dikunjungi turis dan pejabat,
jika Aisyah terlihat masuk dari depan, bisa menyulitkan penjaga. Maka Aisyah masuk dengan cara melompati pagar masjid. Penjaga
masjid tahu, tapi tidak memarahi.
Keberadaan Aisyah dan ayahnya tidak disukai pejabat kelurahan. Mereka sering diusir, apalagi jika pejabat akan datang mengunjungi
Masjid Raya. Jika sudah begitu, maka Aisyah akan mendayung becaknya, membawa ayahnya pergi ke tempat yang aman.

detik


lagi musim kampanye nih...musim caleg2 pada jual diri.... cari perhatian....sok baik...sok peduli rakyat..sok kenal n dekat2 rakyat...tapi ada kejadian gini pada kemana tuh partai2 n caleg2 nya ?.....pura2 buta x...

baca di atas : pejabat2 kelurahan aja ga peduli..malah ga senang ....malah ngusir...aneh warganya sendiri lho...

yg lagi pada bacot janji2 ..ga usah nunggu nanti jd pejabat, politisi, presiden..
lha yg sdh menjabat aja ga peduli...

mana janjimu...omdo

masih percaya janji2 caleg2 ,cagub, capres ?...

angin surga doang...kalau sdh menjabat pasti lupa


Becak 'Rumah' Aisyah dan Ayahnya di Medan Didapat dari Hasil Mencicil
Khairul Ikhwan - detikNews
Medan - Setahun lebih Siti Aisyah Pulungan (8) dan ayahnya Muhammad Nawawi Pulungan (56) yang sakit parah, tidur di becak
pengangkut barang . Pilihan hidup itu mereka lakukan karena ketiadaan biaya untuk mengontrak rumah. Uang yang mereka miliki
habis untuk membiayai pengobatan Nawawi.
Nawawi menderita sakit sejak tiga tahun lalu. Sebelumnya, dia bekerja sebagai sopir mobil boks. Lalu, penyakit paru menderanya.
Semua yang dimiliki habis dijual untuk berobat ke rumah sakit.
Sampai akhirnya uang tabungan yang mereka miliki menipis. Tidak mampu membayar kontrakan rumah, Nawawi memutuskan untuk
tinggal di becak yang biasa digunakan untuk mengangkut barang. Sedihnya, becak itu pun mereka cicil sejak setahun lalu.
Nawawi sudah pasrah, namun putrinya Aisyah justru terus bersemangat. Dia berharap ayahnya sembuh sehingga bisa bekerja lagi.
Jika ayahnya bekerja, maka dia bisa sekolah lagi.
"Pengin sekolah lagi," ujar Aisyah di trotoar depan Masjid Raya Al Mashun, Jalan Sisingamangaraja, Medan, Sumatera Utara
(Sumut), Rabu (19/3/2014) sore.
Aisyah sempat duduk di kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Namun, seiring dengan kondisi sakit ayahnya dia memutusan untuk menjaga
ayahnya itu.
"Mulai dari bangun pagi sampai mau tidur lagi, hanya menjaga ayah,” kata Aisyah.
Sang ayah Nawawi menderita penyakit komplikasi paru yang berimbas pada kondisi fisiknya. Kurus layu dan tidak bisa menggerakkan
sebagian besar tubuh. Aisyah menjadi tumpuan. Setiap hari Aisyah yang memberi makan, minum, dan memberi obat dan mengurus
kebersihan tubuh ayahnya.


di indonesia org miskin jgn sakit!.ga ada tempat di rs buat org miskin!.kl ke rs bw duit tunai buat dp.spt kredit motor aja pake dp dl

inilah indonesia
Diubah oleh ken nero 19-03-2014 15:34
0
5.2K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.