Apa yang bisa dilakukan remaja jika dirinya mengalami masalah?
1. Diskusikan dengan orang yang tepat
Spoiler for :
Teman tidak selalu pihak yang tepat, apalagi jika hanya mengkonfirmasi hal-hal yang ingin di dengar. Teman seperti ini, hanya menambah pikiran dan beban emosional, tapi belum tentu punya solusi. Carilah orang yang mungkin saja punya pendapat dan jalan pikiran yang beda. Perbedaan itu membuat otak berpikir kritis dalam membaca persoalan, sehingga sedikit demi sedikit diperoleh gambaran yang obyektif akan apa yang sebenarnya terjadi. Cara ini membantu menentukan tindakan apa yang sebaiknya dilakukan.
Hanya, ada catatan penting, bahwa pola ini efektif membawa hasil jika ada kerendahan hati untuk mau mengakui dan bisa melihat sikap/tindakan diri sendiri yang menyebabkan terjadinya masalah. Sikap defensive, membuat apapun saran dan tawaran solusi, mental. Sebaliknya, sikap defensive, baik itu berupa keengganan menerima kritik, malu kalau kelihatan kurangnya, sehingga menutup diri atau diam-diam saja seolah tidak terjadi apa-apa, membuat masalah tidak selesai, meski dengan berlalunya waktu. Waktu tidak menyelesaikan persoalan.
2. Lakukan tanggung jawab kita
Spoiler for :
Tanggung jawab harian kita, adalah obat mujarab bagi setiap persoalan. Tanpa kegiatan, energy stuck, pikiran buntu, emosi membludak, kecemasan meningkat, kecurigaan dan pikiran negatif bertambah. Jadi, apa yang harus dilakukan, lakukanlah sebaik mungkin, seoptimal mungkin, bukan demi orang lain, tapi itu adalah anak tangga menuju jalan keluar dan kunci memelihara stamina mental serta memberikan therapeutic effect. Jadi, jangan hindari apalagi hentikan kegiatan yang jadi tugas kita dengan dalih ‘sedang tidak mood’.
3. Jalani hobi dan kegiatan positif
Spoiler for :
Seperti uraian di atas, menekuni hobi adalah kegiatan nurturing our soul. Melepaskan tekanan, mengelola emosi dan menenangkan batin. Kita bisa berdialog dengan diri sendiri dan bahkan mendengarkan petunjuk bijak Tuhan, justru saat asik mengerjakan hobi.
4. Berinisiatif untuk mencari solusi dan realisasikan dalam tindakan
Spoiler for :
Bergerak dan mengusahakan sekecil apapun tindakan, akan membawa perbedaan besar. Meskipun usahanya mentok, bukan berarti gagal, malah memberi pengetahuan baru bahwa perlu cara lain untuk melangkah berikutnya.
5. Membuka diri, mau melihat sisi lain
Spoiler for :
Ibarat belajar, jangan hanya membaca dari 1 buku atau 1 orang dan menganggap itu satu-satunya yang paling baik dan benar. Coba cari teori dan penjelasan lain tentang masalah yang dihadapi, bisa dengan bertanya pada profesional yang accessible, baik secara langsung maupun tak langsung (lewat email/internet) banyak web site yang menyediakan informasi yang dibutuhkan remaja untuk membantunya memahami, apa sih yang sebenarnya terjadi.
6. Membuka akses komunikasi yang baru
Spoiler for :
Membuka jalur-jalur komunikasi yang baru, merintis jalur kegiatan baru dan membuka diri terhadap orang-orang yang punya kepribadian positif. Remaja bisa banyak belajar dari orang-orang yang jauh lebih matang dalam kepribadian dan pengalaman; karena orang-orang itu juga pernah jadi remaja dan mengatasi kompleksitas kehidupan mereka saat itu.
7. Merubah kebiasaan
Spoiler for :
Tanpa sadar, banyak dari kebiasaan dan rutinitas yang malah memacetkan pertumbuhan kedewasaan dan penemuan diri. Rutinitas memang membuat nyaman, tapi jadi tidak sehat kalau kita takut merubah kebiasaan hanya karena takut kehilangan kenyamanan atau cemas menghadapi ketidakpastian dari sesuatu yang baru.
8. Berhenti meracuni diri sendiri
Spoiler for :
Banyak orang yang ketika sedang emosional, punya kebiasaan meracuni diri sendiri. Merokok, minum, narkoba, bahkan overeating atau malah tidak mau makan sama sekali, adalah tindakan meracuni diri. Tidak hanya itu,entertaining asumsi buruk, kecurigaan terhadap orang lain, berpikir negative tentang diri sendiri, memendam marah, sakit hati, sedih, benci dan iri, adalah bentuk lain dari meracuni diri. Berbagai hal itu perlu di kelola dan di buang dengan cara yang tepat dan sehat, supaya tidak berdampak negative buat diri sendiri maupun orang-orang di sekeliling kita. Istilah kerennya, GIGO – garbage in, garbage out. Kalau yang dimasukkan buruk, maka yang keluar juga buruk, pikiran buruk akan menghasilkan tindakan buruk, tindakan buruk akan menghasilkan reaksi buruk dari sekeliling. Mulailah bertindak selektif, kalau tidak positif – ya untuk apa di lakukan kalau nantinya hanya merugikan diri sendiri, apalagi orang lain.
9. Berpikir Positif
Spoiler for :
Prinsip yang harus di yakini, bahwa selama hidupnya, manusia pasti menghadapi masalah karena dari masalah kita belajar menjadi bijak, pandai dan dewasa. Jadi, krisis dan masalah bukanlah akhir dari segalanya, tapi awal dari perjalanan, bekal dalam menempuh petualangan hidup. Carilah segi positif dari masalah yang sedang dihadapi, pasti ada manfaat di balik semua ini. Orang mengatakan “blessing in disguise”.
10. Bantulah orang lain!
Spoiler for :
Setiap orang pasti punya masalah, berat ringannya tergantung persepsi dan kemampuan masing-masing. Kita suka menganggap masalah kita yang paling berat, padahal banyak masalah teman-teman dan orang di sekeliling kita yang punya masalah jauh lebih berat. Kita tidak tahu karena kita tidak cukup membuka diri terhadap mereka, menyediakan diri untuk memahami kehidupan mereka. Pikiran kita terfokus pada masalah kita sendiri sampai tidak tahu kalau ada teman yang kesusahan atau tetangga yang perlu bantuan. Nah, buatlah diri kita berarti bagi orang lain. Tidak usah harus menjadi pahlawan, lakukan saja apa yang semestinya dan bisa kita lakukan untuk meringankan beban hidup orang lain. Kita bahagia kalau kita bisa membantu orang lain. Bukankah kita hidup di dunia ini untuk bisa membawa kebaikan dan berkah bagi sesama?Meskipun masalah remaja begitu kompleks, namun di dunia ini juga sudah tersedia jawaban dan solusinya. Kuncinya, remaja perlu bereksplorasi dan proaktif dalam menempuh petualangan hidupnya. Ketakutan dan berbagai perasaan itu pasti ada, tapi jangan sampai dijadikan alasan untuk berhenti berjalan. Persoalan saat ini jangan menjadi akhir dari segalanya. Perjalanan hidup masih panjang, masih banyak petualangan menarik untuk dilalui. Pandai-pandai mengelola perasaan dan persoalan selama berpetualang, sementara jangan kehilangan focus ke masa depan. Teruslah melangkah dan nikmati setiap moment dalam hidup ini sebagai anugerah kehidupan.