Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

menu.hari.iniAvatar border
TS
menu.hari.ini
Jokowi Maju Nyapres, Indonesia "Digempur" Dana Asing

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan pengalaman dua pemilu terakhir, terjadi rally atau kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) secara terus menerus lantaran terdapat inflow dana investor asing dengan jumlah signifikan.

Lantas, akankah hal itu terulang pada pemilu 2014 ini? Presiden Direktur PT Syailendra Capital, Jos Parengkuan mengatakan, Jokowi merupakan sosok yang tengah populer saat ini, di mana hasil jajak pendapat sebelumnya menunjukkan hampir 30 persen suara memilih Jokowi sebagai kandidat Presiden 2014.

"Dari awal tahun hingga 18 Maret 2014, telah terjadi inflow dana investor asing sebesar Rp 16 triliun. Jika dihitung sejak Jokowi diumumkan menjadi capres, telah terjadi inflow sebesar Rp 4,3 triliun dalam tiga hari terakhir perdagangan bursa," kata Jos, di Jakarta, Rabu (19/3/2014).

Selama tujuh bulan terakhir 2013 telah terjadi outflow data investor asing sebesar Rp 48 triliun sejak The Fed melakukan tapering serta memburuknya data makroekonomi dalam negeri.

Namun majunya Jokowi sebagai capres telah membuat pasar saham kembali bergairah, setidaknya hingga tiga hari terakhir. Total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia menjadi Rp 4.875 triliun per 18 Maret 2014 dari awal tahun ini Rp 4.215 triliun.

"Jika kita menggunakan asumsi inflow dana asing yang konservatif sebesar 2 persen saja untuk tahun 2014, artinya akan terjadi inflow terhadap IHSG sekitar Rp 84 triliun, atau tambahan inflow sebesar Rp 68 triliun sampai akhir tahun," tukasnya.

Sejarah pemilu mencatat, IHSG melesat sesaat setelah pengumuman pencapresan tokoh yang menjadi harapan perubahan. Di pasar saham, dari pencalonan SBY sampai akhir tahun 2004, terdapat inflow dana asing sebesar Rp 14 triliun dan sampai level tertingginya yakni pada 11 Mei 2006 terus mengalami inflow dana asing hingga Rp 46 triliun.

Pada awal tahun 2004, nilai kapitalisasi pasar yang baru sebesar sekitar Rp 500 triliun, artinya total inflow hingga 11 Mei 2006 mencapai 9 persen dari market cap. Sementara itu, di pasar saham, tahun 2009 terjadi inflow dana asing sebesar Rp 14 triliun,setelah pasangan SBY dan Budiono mendapat perolehan suara 60,8 persen pada pemilu yang berlangsung satu putaran.

Sejak saat itu, dana asing terus membanjiri IHSG hingga level tertinggi sebelum krisis Eropa, yakni September 2011, mencapai Rp 51 triliun. Pada awal tahun 2009, nilai market cap baru sebesar sekitar Rp 1.086 triliun, artinya total inflow hingga September 2011 mencapai 4,7 persen dari market cap.

http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...campaign=Kknwp

beli saham ahhh

ANE HERAN SAMA JOKOWI HATERS, MEREKA GAK DEMEN APA LIAT IHSG NAEK, KURS RUPIAH NAEK, EKONOMI NAEK.
Diubah oleh menu.hari.ini 19-03-2014 06:33
0
2.8K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.