- Beranda
- The Lounge
kenapa biaya internet di indonesia itu mahal ? mungkin ini jawabanya..
...
TS
cybergame94
kenapa biaya internet di indonesia itu mahal ? mungkin ini jawabanya..
please for rate my trit
cendolnya gan kalo berkenan
Quote:
::
kalo ane jd kominfo ane bakal bikin speed inet indonesia jd 20Mb/s
INTRODUCE MY INTERNET COUNTRY
Quote:
halo gan,pernahkah agan berpikir kalo internet di indoesia itu mahal atau murah ? dan yg jd pertanyaan kalo memang mahal,kenapa internet di waktu malam hari jauh lebih murah ketimbang di siang hari,contoh provider t*ree dgn paket kuota kenyang download 2,5 Gb yg dibanderol hanya 10 ribu saja ,dan ada juga paket-paket dr provider lain yg juga melakukan hal serupa,ini menjadi pertanyaan,apa karena kalo siang hari banyak yg make terus harganya jauh lebih mahal ? contoh lagi t*ree yg untuk kuota regular 500Mb dibanderol 35.000 dan kuota kenyang download jam 00-06.00 wib hanya 10 ribu ? disini yg jd pertanyaan,berarti bisa dong kalo internet di siang hari itu juga tarifnya sama kayak di malam hari , kalo memang biaya service provider nya mahal untuk menyewa jaringan - satelit - dan membangun sarana penunjang sana - sini seperti BTS , ok lah biayanya mahal , tp untuk internet itu lho ,kok beda banget tarifnya , siang dan malam hari , hal ini yg selalu menjadi pertanyaan temen ane yg hobinya doyan download tp duit pas-pas an,akhirnya mau gak mau dia harus begadang atau istilah kerenya NGALONG ,itu semua dilakukanya demi mendapatkan file yg diinginkanya,ini lah yg mendasari dibuatnya trit ini
1.Kondisi geografis yang sangat luas dan medan yang beraneka-ragam
Spoiler for buka gan:
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia terdiri lebih dari 13 ribu pulau yang terbentang dalam luas lebih dari 1.9 juta km2. Kondisi ini ditambah dengan medan yang berbukit dan berlembah tentu menjadi tantangan tersendiri dalam membangun infrastruktur internet baik kabel maupun nirkabel.
2) Tingginya angka pengguna internet
Spoiler for buka gan:
Pada Desember 2011, pengguna internet Indonesia tercatat mencapai 55 juta jiwa atau 22.4% dari total populasi orang Indonesia. Dengan angka ini, Indonesia mencatatkan diri sebagai negara dengan jumlah pengguna internet no. 8 terbanyak di dunia dan terbanyak ke-4 di Asia setelah Tiongkok, India dan Jepang. Semakin banyak jumlah pengguna internet yang harus dilayani tentu membuat rata-rata kecepatan internet semakin turun.
3) Perang promosi operator penyedia koneksi internet
Spoiler for buka gan:
Perang promosi yang terjadi pada operator penyedia koneksi internet akhir-akhir ini memang membuat harga koneksi internet terasa lebih murah bagi konsumen namun dengan itu semakin turun pula kualitas koneksi internetnya baik dari segi kecepatan maupun kestabilan koneksi yang pada akhirnya tidak jadi lebih murah dari sebelumnya.
4) Harga hosting server lokal lebih mahal dibandingkan di luar negri
Spoiler for buka gan:
Untuk mereka yang memiliki web tentu paham bahwa harga hosting server lokal relatif lebih mahal dibandingkan dengan hosting server di luar negri seperti Amerika Serikat atau Singapura. Kecepatan web yang dihosting di server luar negri tentu lebih rendah dibandingkan web yang dihosting di server Indonesia namun demi harga hosting yang lebih murah (bahkan terkadang jauh lebih murah), tidak sedikit pemilik web Indonesia lebih memilih menaruh webnya di luar negri dibandingkan hosting di server lokal.
5) Regulasi pemerintah yang kurang efisien
Spoiler for buka gan:
Hal ini lebih banyak dirasakan oleh rekan-rekan operator penyedia layanan internet seluler seperti kewajiban membayar Biaya Hak Penyelenggaraan (BHP) ke pemerintah yang dirasa oleh operator terlalu tinggi sehingga membuat hitung-hitungan bisnis balik modal (ROI) dari investasi suatu teknologi misal 3G jadi lebih lambat. Jika investasi operator tersebut belum balik modal (ROI) tentu mereka akan menunda investasi teknologi berikutnya misal LTE / 4G.
Quote:
Saat ini Indonesia memiliki 9 operator seluler dan itu terlalu banyak. Di berbagai negara maju, jumlah operator seluler dibatasi pemerintahnya tidak pernah lebih dari 5 perusahaan. Setiap operator akan mendapatkan spektrum jaringan yang kecil karena harus berbagi dengan operator lain. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas jaringan seluler Indonesia.
UKURAN MAHAL ITU APA
Spoiler for buka gan:
ukuran mahal itu apa? Mahal atau murah sering dikaitkan dengan rata-rata pendapatan masyarakat (income per kapita) dan mutu atau kualitas sebuah produk atau jasa. Dalam kaitan judul postingan ini kita kaitkan dengan Jasa layanan Internet.
Menurut beberapa analisa, tarif internet kita murah. Tapi tahukan kita bahwa tarif internet di hampir seluruh dunia ternyata lebih murah dari yang berlaku di negara kita? Salah satu kajian itu adalah seperti informasi yang diterbitkan oleh Badan Komunikasi PBB (ITU) yang berjudul “Mengukur Masarakat Informasi 2010″ memberi kesimpulan atas hasil kajian di 154 negara, bahwa :
Trif internet termasuk sarana komunikasi dan informasi diberbagai belahan dunia mengalami penurunan, sedangkan pelyanan di bidang tersebut mengalami peningkatatan pesat.
Rata-rata penurunan tarif Komunikasi dan Informasi itu berkisar antara 40% - 42%.
Jumlah pelanggan telepon seluler (yang mampu mengakses layanan informasi dan komunikasi dan internet) mencapai 5 Milyar orang di seluruh dunia.
Negara yang paling murah mengenakan tarif Komunikasi dan Informasi (termasuk internet) adalah : Hongkong, Singapore, Kuwait, Luxemburg, AS, Denmark, Norwegia, Inggris dan Selandia Baru.
Cina dan Makao merupakan wilayah yang paling murah mengenakan tarif Komunikasi dan informasi.
Dimanakah letak ukuran mahal atau murah tarif Komunikasi dan Informasi negara kita? Banyak kita temukan perang tarif berbagai operator seluler di negara kita, hampir semua operator menerikkkan “yel-yel” yang sama bahwa mereka memberikan tarif dan layanan yang murah dan mudah. Tapi apa yang terjadi ?:
Sepertinya ada semacam kesepakatan mirip menjembak konsumen kita yang belum perduli betul dengan kondisi yang sebenarnya terjadi. Kesannya ada semacam “Kartel” yang berpengaruh di negara kita dalam menerapkan tarif. Semua sepakat seolah-olah perduli dengan tarif, kenyataannya malah menjebak dengan trik and tips masing-masing yang semuanya bermuara pada kondisi “Pertahankan Profit Margin Optimal”
Jika ada tarif yang lebih murah, mereka mempermainkan pelanggan di bidang lainnya, kecepatannya dikurangi, diberi quota khusus, diberi limit waktu yang sifatnya situasinonal dan kondisional, atau malah hanya berlaku pada dari jam tertentu ke jam tertentu. Paling sering dialami pelanggan adalah terpkasa gonta-ganti kartu baru dengan harga yang relatif mahal.
Atas kondisi tersebut, pemerintah telah mengambil kebijakan untuk menurunkan tarif intenet (Komunikasi dan Informasi) sebesar 42% seperti yang telah disampaikan oleh Dirjen Postel Basuki Yusuf dan Menkominfo Tiafatul Sembring pada Juni 2010 lalu yang belum terealisir hingga saat ini.
Mahalnya tarif internet juga diakuit oleh Kepala Pusat dan Humas Kemkominfo, Gatot S Dewa Broto, tujuan utama dari kebijakan pemerintah meyelenggarakan telekomunikasi untuk akses broadband menggunakan spektrum frekuensi Broadband Wireless Access (BWA) dan seleksi penyelenggaraannya pada pita 2.3 GHz dan 3.3 GHz untuk mendorong ketersediaan tarif akses internet yang terjangkau (murah) di Indonesia, seperti yang dsiampaikan oleh Suara Media.com pada Maret lalu.
Sebagai pembanding mahal atau murah mari kita lihat tarif Telkom (speddy) yang kita anggap tarif termurah di tanah air bandung dengan tarif metrodatapath yang berkedudukan di Arizona AS, sebagai berikut
Penyebab tarif ICT yang Mahal.
Mahalnya tarif Internet di Indonesia diakui juga oleh pendatang baru dalam layanan Internet berteknologi tinggi, yakni berbasis WIMAX (worlwide interoprability for micorwafe Access) yaitu sebuah perusahaan penyedia jasa internet yang baru operasi di tanah air yakni PT First Media tbk, perusahaan yang menjanjikan mampu mengurangi biaya pemakaian internet perbulan dari Ro.750 ribu /Mbps menjadi Rp.300 ribu hingga Rp.500 ribuan per bulannya untuk 1 Mbps.
Pertanyaannya, mengapa perusahaan itu bisa menghadirkan tarif yang lebih kompetitif, padahal teknologi yang digunakannya tergolong canggih yakni menggunakan teknologi spektrum pita lebar seperti wi-fi yang mampu memberi layanan setara dengan 75 Mbps.
Apakah operator penyedia layanan Informasi dan Komunikasi tidak menggunakan teknologi ini atau pura-pura tidak mempublikasikan pemakaian teknologi atau malah menutup-nutupi infirmasi tentang hal ini agar masyarakat teknologi tidak terpancing melihat ke arah ini? Katakanlah masyarakat awam tidak perduli dengan hal ini tapi masyarat intelektual yang mengetahui hal ini apakah bisa diabaikan begitu saja?
Memang ada yang mengatakan bahwa mahalnya tarif intenet di negara ini ada kaitan dengan jenis serat optik yang dipakai (tertanam di dasar laut). Negara kita yang posisinya berada di Katulistiwa terlalu jauh jangkauannya menuju penyedia internet di AS. Semakin jauh jauh dengan penyedia Internet semakin panjang bula Backbone atau kabel serat optik tadi diperukan, artinya semakin besar biaya investasinya.
Berbeda dengan jepang, Taiwan dan China yang relatif lebih dekat kita mau tidak mau harus melalui jarak yang panjang tersebut. Dalam hal ini kita mendapat Backbone Tier-1 oleh pemilik Backbone di AS.
Disamping jarak Backbone yang panjang, kita juga hanya memiliki 2 routing (akses) saja yakni Routing Singapore dan Routing Australia. Berbeda dengan negara-negara tersebut di atas, mereka route yang lebih banyak, yakni Rusia, China, Taiwan dan AS. Semakin banyak route nya semakin kompetitiflah harganya.
Jika mengacu kepada persoalan backbone dan routing yang mahal, sementara di sisi lain ternayta ada perusahaan penyedia layanan tarif yang mampu menekan harga hingga 42% seperti di atas, jadi sebetulnya apa yang tejadi? Kenapa tarif internet (ICT) kita masih tergolong mahal. Menurut data badan komunikasi dunia (ITU) kita malah tidak termasuk dalam kelompok negara yang menerapkan tarif murah?
Sekadar perbandingan tarif operator yang reguler (Non Promosi) yang dikutip dari Babeh.net.com hari ini (2 Januari 2011), tarifatau biaya internet berbasis volume (Based volume) di negara kita dapat dilihat sebagai berikut :
XL 3G HSDPA
Paket Xplorer (kuota 250 MB). Biaya Rp 99 rb/bulan
Paket Xtion (kuota 1 GB). Biaya Rp 279 rb/bulan
Paket Xtreme (kuota 3 GB). Biaya Rp 499 rb/bulan
Kelebihan pemakaian dikenakan biaya Rp 0,4/KB
Telkomsel Flash
Paket Basic (kuota 500 MB). Biaya Rp 125 rb/bulan
Paket Advance (kuota 1 GB). Biaya Rp 225 rb/bulan
Paket Pro (kuota 3 GB). Biaya Rp 400 rb/bulan
Kelebihan pemakaian dikenakan biaya Rp 1/KB
Indosat 3,5G
Paket Economy (kuota 500 MB). Biaya Rp 90 rb/bulan
Paket Extra Light (kuota 1,25 GB). Biaya Rp 200 rb/bulan
Paket Medium (kuota 3 GB). Biaya Rp 400 rb/bulan
Kelebihan pemakaian dikenakan biaya Rp 0,5/KB
Paket (kuota 500 MB). Biaya Rp 88 rb/bulan
Paket (kuota 1,2 GB). Biaya Rp 150 rb/bulan
Paket (kuota 3 GB). Biaya Rp 250 rb/bulan
Kelebihan pemakaian dikenakan biaya Rp 0,25/KB
Ngorbit Starone
Paket 350 MB. Biaya Rp 49 rb/bulan
Paket 1 GB. Biaya Rp 99 rb/bulan
Tarif ICT kita memang masih mahal. Kendatipun ada upaya pemerintah untuk menurunkan tarif tapi belum dapat direalisasikan karena peranan KARTEL jasa ICT kita masih dominan dan mampu mengintervensi Pemerintah kita.
Kendatipun ternyata masih masuk golongan mahal, ironisnya dalam hal akses dan kecepatan kita masih masuk urutan 148 dunia. Harusnya harga mahal diikuti oleh layanan optimal dalam berbagai aspek.
Semoga bermanfaat untuk membuka cakrawala kita semua. Kendati mahal, kita tidak punya pilihan selain menggunakan tarif dan layanan yang ada untuk tujuan yang bermanfaat dalam menggunakan jasa dan layanan ICT ini tentunya.
Berapa kecepatan internet di beberapa negara yang paling murah biayanya
Quote:
Ironsnya, kendati masih tergolong mahal, kecepatan akses intenet kita juga termasuk paling lemot di dunia . Untuk ranking kecepatan akses ini, posisi rangking kita berada diurutan 148 dunia dari 154 negara, yakni pada angka 1,21 Mbps. Sedangkan negara-negara lainnya yang memiliki akses terbaik adalah (sesuai rangking) :
Quote:
1 Korea Selatan 21,71 Mb/s
2 Jepang 16.00 Mb/s
3 Aland Island 15.02 Mb/s
4 Lithuania 13.44 Mb/s
5 Latvia 13.35 Mb/s
6 Swedia 13.26 Mb/s
7 Romania 12.85 Mb/s
8 Belanda 12.32 Mb/s
9 Bulgaria 12.02 Mb/s
10 Republik Moldova 10.00 Mb/s
11 Hong Kong (China) 9.52 Mb/s
12 Slovakia 8.92 Mb/s
>> mana indonesia
148 Indonesia 1,21Mb/s > buset nomor 148
pesan dr ane untuk operator telekomunikasi
Spoiler for maho dilarang membukanya:
jangan salahkan para phreaker kalo banyak yg menjual SSH dan anda yg dirugikan,makanya benerin dulu dong speednya
sumur
Spoiler for buka gan:
bunga cinta dr ane buat operator indonesia
0
8.3K
Kutip
70
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.2KThread•91.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya