Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • [Asli Kocak Gan!] Cockayne, Surganya Orang Eropa Abad Pertengahan

zaemadAvatar border
TS
zaemad
[Asli Kocak Gan!] Cockayne, Surganya Orang Eropa Abad Pertengahan
Eropa abad pertengahan merupakan sebuah keniscayaan tersendiri. Saat itu, anggapan Eropa seperti sekarang, jauh panggang dari api. Kini, masyarakat Eropa sangat menjunjung tinggi nalar pemikiran manusia, tapi di abad pertengahan, Eropa adalah tempat yang baik untuk berkhayal.

Salah satu khayalan terbesar Eropa di abad pertengahan adalah apa yang disebut sebagai Cockayne. Cockayne ibarat surga, tapi ia bukan benar-benar surga. Atau lebih tepatnya Cockayne merupakan surganya orang tamak, para pemimpi, dan pemalas tingkat tinggi. Di Cockayne, segala kemewahan dan kelebihan materi tersedia dengan sangat mudahnya. Anada tak perlu bersusah payah untuk makan, minum, atau melakukan seks. Tak ada kerja keras disini, hanya kesenangan semata. Tempat yang baik untuk bermalas-malasan. Karena di Cockayne, kerja keras dan kesungguhan merupakan aib tersendiri.

Komoditas yang sangat dibanggakan di Cockayne adalah rempah-rempah. Seperti lada yang menjadi primadona, cengkih, jahe, dan lengkuas menjadi pelengkap.

Cockayne merupakan buah imajinasi tingkat tinggi masyarakat Eropa abad pertengahan. Jack Turner dalam buku berjudul Spice: The History of Temptation memberikan gambaran bahwa Cockayne merupakan buah dari rasa frustasi masyarakat Eropa terhadap rempah-rempah.

Bukan tanpa sebab, rempah-rempah merupakan komoditas unggul di Eropa abad pertengahan. Bukan karena cita rasanya saja yang mempu menghipnotis orang. Tapi kemisteriusan asal-usul rempah-rempah juga merupakan suatu candu tersendiri. Tak mengherankan bilan saat itu, rempah-rempah merupakan salah satu barang komoditas yang dihargai mahal. Kerahasiaaan tingkat tinggi dalam skema dagang yang kompleks membuat rahasia asal-usul rempah-rempah tak terdeteksi hingga jaman penjelajahan tiba. Di abad pertengahan, masyarakat Eropa tak tahu tentang Maluku, tempat asal rempah-rempah, padahal komoditas dari Malaku merupakan primadona disana.

Cockayne, paling tidak memberikan ilustrasi masyarakat Eropa tentang asal-usul rempah-rempah. Mereka menganggap, rempah-rempah berasal dari surga dan jatuh ke bumi. Dengan tingkak pengharapan yang tinggi, mereka mereka ulang surga dengan memasukkan imajinasi tentang rempah-rempah dan memasukkan sedikit kemalasan dan kepongahan masyarakat Eropa kala itu, jadilah sebuah surga versi lain bernama Cockayne.

Sebuah puisi di abad pertengahan yang dibuat di Irlandia cocok untuk menangkap gambaran Cockayne. Pulau Cockayne

Ada pohon di padang rumput, sangat indah dipandang. Akarnya berupa jahe dan akar lengkuas, tunasnya dari temu putih. Bunga-bunganya berupa tiga helai bunga pala, sedang kulit kayunya kayumanis berbau sedap. Buahnya berupa cengkih yang sedap dan lada berekor pun berlimpah.

Sumber: http://etnonesia.org/lengkap.php?id=4

Spoiler for Tulisan Lain:


Spoiler for Bonus!!!:


Artikel-artikel menarik lainnya silakan kunjungi ETNONESIA

emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
1.6K
8
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.