1. Penurunan daya tahan tubuh (imun)
Telah lama diketahui bahwa steroid dapat digunakan sebagai obat anti peradangan dimana hal ini dapat menekan produksi histamin sebagai mediator peradanganan dan sel sel imun pada tubuh kita yang terutama dibentuk pada organ hati.
Steroid juga menyebabkan menurunnya komponen sel-sel darah putih / leukosit (eosinofil, basofil, monosit dan limfosit). Sebaliknya steroid meningkatkan kadar hemoglobin, trombosit dan eritrost.
Sehingga penggunaan steroid jangka lama dan tanpa indikasi dapat menyebabkan terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Resiko akan semakin meningkat pada pemakaian jangka panjang.
2. Resiko terkena penyakit diabetes melitus (kencing manis)
Steroid atau glukokortikoid dapat merangsang glikogenolisis (katalisa glikogen menjadi glukosa) dan glikoneogenolisis (katalisa lemak / protein menjadi glukosa) sehingga kadar gula darah meningkat dan pembentukan glikogen di dalam hati dan jaringan menurun.
3. Pembengkakan pada bagian wajah,tengkuk, dan perut
Kadar steroid/kortikosteroid yang meningkat akan menyebabkan gangguan distribusi lemak, sebagian lemak di bagian tubuh berkurang dan sebagian akan menumpuk pada bagian muka (moonface), tengkuk (buffalo hump), perut dan lengan.
4.Perdarahan saluran cerna
Dosis tinggi steroid/glukokortikoid dapat merangsang asam lambung dan produksi pepsin dan dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa usus yang lama kelamaan akan terbentuk ulkus (borok)
5.Meningkatkan tekanan darah
Steroid/lukokortikoid dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan jalan meningkatkan efek vasokontriktor rangsangan adrenergik pada pembuluh darah.
6.Peningkatan kadar kolesterol dalam darah
Terjadi perubahan dalam kadar kolesterol (peningkatan low-density lipoprotein dan penurunan high density lipoprotein)
7.Perubahan struktur tubuh
Terjadi perubahan kondisi yang berkaitan dengan ketidakseimbangan hormon seperti ginekomastia (pembesaran payudara pada laki-laki) dan atrofi testis (pengecilan testis) yang disebabkan oleh steroid anabolik.
Hal ini karena steroid adalah hormon laki-laki dan kelebihan testosteron akan menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Kondisi ini mendorong tubuh bekerja untuk menyeimbangkan kadar hormon dengan cara menaikan produksi estrogen (hormon wanita).
8.Gagal jantung
Steroid meningkatkan kadar hemoglobin, trombosit dan eritrost sehingga darah akan menjadi kental, hal ini akan menambah beban jantung dalam memompa darah yang dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
9.Wajah berjerawat
Steroid merupakan suatu hormon androgen. Meningkatknya tingkat hormon tersebut didalam kulit dapat meningkatkan output minyak oleh kelenjar sebaseus yang nantinya menyebabkan pori-pori menjadi tersumbat.