Presiden AS Barack Obama menerima kunjungan PM interim Ukraina Arseniy Yatsenyuk di Gedung Putih Rabu (12/3).
Quote:
WASHINGTON, KOMPAS.COM - Presiden AS, Barack Obama, bertemu dengan PM interim Ukraina di Gedung Putih Rabu (12/3), sementara kebuntuan antara Rusia dan pihak Barat mengenai kawasan Krimea berlanjut.
Ini merupakan pertemuan pertama Presiden Obama dengan Perdana Menteri interim Arseniy Yatsenyuk untuk menegaskan dukungan Amerika bagi pemerintah baru dan rakyat Ukraina.
Sebagai bagian dari pembicaraan mereka, Yatsenyuk dan Obama membahas bantuan keuangan bagi Ukraina. Amerika telah menjanjikan satu miliar dolar AS dalam bentuk bantuan.
Obama kembali memperingatkan Rusia bahwa pihak Barat akan “memberi sanksi” kepada Rusia jika terus ikut campur dalam urusan Ukraina.
Obama berbicara di Gedung Putih berdampingan dengan Perdana Menteri Ukraina Arseniy Yatsenyuk. Ia memberi tahu Yatsenyuk “kami akan membela Ukraina”.
Presiden Obama merujuk kehadiran militer Rusia di semenanjung Crimea sebagai ancaman bagi integritas dan kedaulatan Ukraina. Ia juga mengatakan Amerika “menolak sepenuhnya” referendum hari Minggu yang didukung Rusia mengenai apakah Crimea akan memisahkan diri dari Ukraina. Ia mengatakan referendum itu “yang disusun dalam beberapa minggu terakhir” adalah pelanggaran hukum internasional.
Arseniy Yatsenyuk menyampaikan terima kasih kepada Amerika atas dukungannya dan mengatakan pemerintahannya “sangat siap dan bersedia” mengadakan perundingan dengan Rusia. Tetapi ia mengatakan Ukraina tidak akan pernah menyerah.
Yatsenyuk juga mengatakan pemerintahnya bersiap-siap untuk menandatangani perjanjian kerjasama Uni Eropa akhir bulan ini.
Sementara itu, Senator Amerika John McCain dijadwalkan untuk memimpin delegasi bipartisan ke Kyiv hari Jumat. Seorang juru bicara menggambarkan kunjungan itu untuk menunjukkan dukungan Kongres bagi pemerintahan baru “dan bagi aspirasi kebebasan, demokrasi dan integritas wilayah rakyat Ukraina”.
Sumber
Buru-buru jadi anggota NATO aja, kan setiap penyerangan terhadap salah satu anggota merupakan penyerangan ke semua anggota
Kira-kria kalau Ukraina jadi anggota NATO, Rusia masih berani gak yah? Secara kalau NATO diam, harga diri jatuh dong.