- Beranda
- Berita dan Politik
Bajingan Stres (Batres) Bacok Orang Sampe Jempolnya Putus!!!
...
TS
manadimana13
Bajingan Stres (Batres) Bacok Orang Sampe Jempolnya Putus!!!
Alhamdullilah HT
Terima kasih mimin, momod, dan kaskuser semuanya yang udah dukung thread ane
Terima kasih mimin, momod, dan kaskuser semuanya yang udah dukung thread ane
Quote:
Welcome to my thread
Sebelumnya maaf kalau repost dari http://kask.us/hyPsa. Ane di sini bermaksud membahas masalah Batres lebih dalem lagi
Sebelumnya maaf kalau repost dari http://kask.us/hyPsa. Ane di sini bermaksud membahas masalah Batres lebih dalem lagi
Di mana sih otak para pemuda Indonesia saat ini? Bunuh-bunuhan atau bacok-bacokan kayanya udah jadi hal yang biasa. Cemburu dikit, bunuh. Kesel dikit, bacok. Gak suka dikit, bacok terus bunuh. Hadeuuhhh, ada apa yaa ????
Nih, ada berita tentang kebrutalan geng Batres di Jakarta Utara
Ternyata premannya cengeng Gan!
Nih senjata yang suka mereka pake
Anj*ng! Siapa sih mereka? beraninya rame-rame doang? Di foto aja mukanya sok nyesel, tapi kelakuannya!!! Gustiiii!!!
Febri bingung istrinya tengah hamil tua
Merdeka.com - Febri (19), anggota kelompok Batres (Bajingan Stress) tak menyangka jika tindakan kriminal akan membuatnya mendekam di penjara maksimal selama lima tahun. Yang menjadi pikirannya sekarang adalah siapa yang akan mengurus kelahiran anak keduanya nanti.
"Sekarang bingung, istri saya sudah hamil tua, dikit lagi mau ngelahirin. Paling nanti saya minta tolong orangtua," kata Febri kepada merdeka.com saat ditemui di Mapolsektro Koja, Kamis (13/3).
Febri pun sangat menyesal tidak bisa melihat anaknya disaat istrinya melahirkan nanti.
"Palingan saya enggak bisa lihat pas anak kedua saya lahir," lanjutnya.
Dia mengaku selama ini bekerja sebagai karyawan cleaning service di sebuah mal di Jakarta Utara. Meski berpenghasilan sedikit, namun dia masih bisa menafkahi anak dan istrinya yang sekarang sedang hamil.
sumber air
Nih, ada berita tentang kebrutalan geng Batres di Jakarta Utara
Quote:
Geng Bajingan Stres alias Batres tidak segan-segan melukai korban jika mereka tidak mendapat apa yang mereka inginkan. Ini yang terjadi pada Tomi Sinaga (22), warga Lagoa, Koja, Jakarta Utra. Akibat pengeroyokan yang dilakukan lima orang anggota Batres, lengan kiri Tomi patah dan ibu jarinya hilang.
Kejadian berawal saat Tomi dipalak FN anggota Geng Batres pada 13 Desember lalu. FN memalak Tomi untuk menambah uang beli minuman keras tetapi ditolak Tomi. "Awas lu gue bawa temen-temen gue," kata Tomi menirukan pelaku di Polsek Koja, Jakarta, Rabu (12/3).
Besoknya sekitar pukul 01.00 WIB, Tomi yang menjaga warnet, kedatangan FN bersama empat temannya. Langsung saja, Tomi diseret ke pojok warnet.
"Kepala saya dipukul stik golf dari besi, kepala saya berdarah. Saya lari terus dikejar mereka mau bacok leher saya, saya tahan kena tangan kiri sampai putus jempol saya," cerita Tomi.
Dia ingat betul amarah FN kejadian itu, sampai-sampai FN melayangkan parangnya kepada Tomi. "Saat itu teman-teman di warnet enggak ada yang berani. Mereka bawa senjata semua. Pas saya berdarah dan mereka pergi pakai motor baru teman-teman tolong dan bawa ke RS Koja," kata Tomi.
Tomi berharap penangkapan ini membuat daerahnya aman dan pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kalau saya bisa saya mau balikin ke mereka tapi tuhan maha adil mereka harus dihukum seadil-adilnya," ujarnya.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja. Lima orang dari komplotan bernama Batres (Bajingan Stress) dan Uka City ditangkap pada dini hari kemarin di berbagai tempat.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3).
Dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.
sumber-
Kejadian berawal saat Tomi dipalak FN anggota Geng Batres pada 13 Desember lalu. FN memalak Tomi untuk menambah uang beli minuman keras tetapi ditolak Tomi. "Awas lu gue bawa temen-temen gue," kata Tomi menirukan pelaku di Polsek Koja, Jakarta, Rabu (12/3).
Besoknya sekitar pukul 01.00 WIB, Tomi yang menjaga warnet, kedatangan FN bersama empat temannya. Langsung saja, Tomi diseret ke pojok warnet.
"Kepala saya dipukul stik golf dari besi, kepala saya berdarah. Saya lari terus dikejar mereka mau bacok leher saya, saya tahan kena tangan kiri sampai putus jempol saya," cerita Tomi.
Dia ingat betul amarah FN kejadian itu, sampai-sampai FN melayangkan parangnya kepada Tomi. "Saat itu teman-teman di warnet enggak ada yang berani. Mereka bawa senjata semua. Pas saya berdarah dan mereka pergi pakai motor baru teman-teman tolong dan bawa ke RS Koja," kata Tomi.
Tomi berharap penangkapan ini membuat daerahnya aman dan pelaku dihukum seberat-beratnya. "Kalau saya bisa saya mau balikin ke mereka tapi tuhan maha adil mereka harus dihukum seadil-adilnya," ujarnya.
Sebelumnya, Satuan Reserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja. Lima orang dari komplotan bernama Batres (Bajingan Stress) dan Uka City ditangkap pada dini hari kemarin di berbagai tempat.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3).
Dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.
sumber-
Ternyata premannya cengeng Gan!
Quote:
Preman Batres (Bajingan Stress) yang beraksi di kawasan Koja, Jakarta Utara bikin resah warga sekitar. Mereka tak segan menyabetkan senjata tajam seperti pedang, samurai, dan clurit saat memalak korbannya.
Sebagian besar komplotan preman Batres merupakan pengangguran. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka, para pemuda yang cuma lulusan SMP ini, memutuskan menempuh jalan pintas dengan memalak warga Koja.
Mereka dibekuk oleh Satserse Kriminal Polsek Koja karena bikin resah. Namun toh, mereka juga manusia yang bisa menangis membayangkan bakal hidup di balik terali besi karena aksi jahat.
Salah satu preman Batres yang menangis itu bernama Agil (19). Ditemui di kantor polisi, dia tampak menunduk. Matanya berkaca-kaca lantas tangis pun tumpah. "Ibu lihat saya masuk (penjara) nangis minta saya berubah. Saya jadi ikut nangis," ungkap Agil, preman yang lengan, punggung dan dadanya dipenuhi tato.
Sambil menahan tangis dia berjanji akan berubah. "Saya mau kerja apa saja sekarang," tutupnya sedih.
Sebelumnya, Satserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata Kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3).
sumber
Sebagian besar komplotan preman Batres merupakan pengangguran. Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga mereka, para pemuda yang cuma lulusan SMP ini, memutuskan menempuh jalan pintas dengan memalak warga Koja.
Mereka dibekuk oleh Satserse Kriminal Polsek Koja karena bikin resah. Namun toh, mereka juga manusia yang bisa menangis membayangkan bakal hidup di balik terali besi karena aksi jahat.
Salah satu preman Batres yang menangis itu bernama Agil (19). Ditemui di kantor polisi, dia tampak menunduk. Matanya berkaca-kaca lantas tangis pun tumpah. "Ibu lihat saya masuk (penjara) nangis minta saya berubah. Saya jadi ikut nangis," ungkap Agil, preman yang lengan, punggung dan dadanya dipenuhi tato.
Sambil menahan tangis dia berjanji akan berubah. "Saya mau kerja apa saja sekarang," tutupnya sedih.
Sebelumnya, Satserse Kriminal Polsek Koja menangkap dua komplotan preman yang kerap meresahkan warga di wilayah Koja.
"Ada 5 tersangka yang diamankan Dd, NL, AM dari Uka City dan AG, FN dari Batres. Selain itu diamankan juga 20 senjata tajam," kata Kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3).
sumber
Quote:
Saling serang antara kelompok Batres (Bajingan Stress) dengan Uka City dianggap sudah biasa oleh Febri (19), salah satu anggota Batres. Remaja yang di kedua lengannya dipenuhi tato ini mengaku sudah pernah menyerang kelompok Uka City dengan senjata tajam.
"Saya pernah bacok anak Uka City sekali tapi enggak sampai mati. Gara-garanya dia nyerang teman saya duluan," kata Febri kepada merdeka.com di Mapolsektro Koja, Kamis (13/3)
Remaja yang hanya tamatan SMP ini mengatakan, dirinya tidak tahu kenapa kelompok Uka City selalu berusaha mencari masalah dengan Batres. Batres sendiri, jelas Febri, merupakan perkumpulan biasa.
"Batres itu kan teman main kecil saya semua. Jadi sudah nongkrong dari kecil. Batres dikit kok, cuma enam orang," ujarnya.
Kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3), mengatakan, dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.
"Mereka terlibat banyak kasus sejak November 2013. Selain tawuran, mereka menjarah toko dan merampas, juga melakukan perusakan seperti di warnet," kata dia.
Tercatat sejak November 2013, sudah ada tiga warga yang melapor dan terluka parah akibat sabetan para pemuda berusia 19 tahun ini. Akibat perbuatannya mereka harus mendekam di penjara lebih dari 5 tahun.
"Mereka dijerat KUHPidana Pasal 180 penyerang secara bersama dan Pasal 365 karena korban ada," ujarnya.
sumber
"Saya pernah bacok anak Uka City sekali tapi enggak sampai mati. Gara-garanya dia nyerang teman saya duluan," kata Febri kepada merdeka.com di Mapolsektro Koja, Kamis (13/3)
Remaja yang hanya tamatan SMP ini mengatakan, dirinya tidak tahu kenapa kelompok Uka City selalu berusaha mencari masalah dengan Batres. Batres sendiri, jelas Febri, merupakan perkumpulan biasa.
"Batres itu kan teman main kecil saya semua. Jadi sudah nongkrong dari kecil. Batres dikit kok, cuma enam orang," ujarnya.
Kapolsek Koja Kompol Simangunsong di Polsek Koja, Jakarta Utara, Jakarta, Rabu (12/3), mengatakan, dua kelompok tersebut kerap saling serang dan memalak warga di sekitaran Koja. Jika tidak diberi, mereka tak segan-segan melukai korbannya.
"Mereka terlibat banyak kasus sejak November 2013. Selain tawuran, mereka menjarah toko dan merampas, juga melakukan perusakan seperti di warnet," kata dia.
Tercatat sejak November 2013, sudah ada tiga warga yang melapor dan terluka parah akibat sabetan para pemuda berusia 19 tahun ini. Akibat perbuatannya mereka harus mendekam di penjara lebih dari 5 tahun.
"Mereka dijerat KUHPidana Pasal 180 penyerang secara bersama dan Pasal 365 karena korban ada," ujarnya.
sumber
Nih senjata yang suka mereka pake
Anj*ng! Siapa sih mereka? beraninya rame-rame doang? Di foto aja mukanya sok nyesel, tapi kelakuannya!!! Gustiiii!!!
Quote:
Febri bingung istrinya tengah hamil tua
Merdeka.com - Febri (19), anggota kelompok Batres (Bajingan Stress) tak menyangka jika tindakan kriminal akan membuatnya mendekam di penjara maksimal selama lima tahun. Yang menjadi pikirannya sekarang adalah siapa yang akan mengurus kelahiran anak keduanya nanti.
"Sekarang bingung, istri saya sudah hamil tua, dikit lagi mau ngelahirin. Paling nanti saya minta tolong orangtua," kata Febri kepada merdeka.com saat ditemui di Mapolsektro Koja, Kamis (13/3).
Febri pun sangat menyesal tidak bisa melihat anaknya disaat istrinya melahirkan nanti.
"Palingan saya enggak bisa lihat pas anak kedua saya lahir," lanjutnya.
Dia mengaku selama ini bekerja sebagai karyawan cleaning service di sebuah mal di Jakarta Utara. Meski berpenghasilan sedikit, namun dia masih bisa menafkahi anak dan istrinya yang sekarang sedang hamil.
sumber air
0
121.9K
Kutip
1.8K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.1KThread•48.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya