Sekarang ini fitness termasuk gaya hidup yang banyak dianut masyarakat kota besar, terutama mereka yang merupakan kalangan menengah ke atas. Ketika olahraga sendiri dianggap kurang efektif dan bikin malas saat dikerjakan, fitness secara rutin dianggap lebih memudahkan karena selain fasilitas dan alat-alat olahraganya lebih lengkap, tubuh sehat dan bugar pun jadi lebih cepat didapat.

Memang fitness bisa menjadi solusi ideal terutama ketika rutinitas kerja masih padat merayap. Namun kini, di balik banyak manfaatnya, tak jarang fitness juga hanya menjadi motif belaka untuk sekedar pamer. Dari mulai pamer kekuatan dan keindahan tubuh yang sixpack sampai untuk menaikkan gengsi di hadapan teman-teman yang ditemui.

Memang tidak bisa dipungkiri, hidup di kota besar terutama di kota Jakarta, membuat kebutuhan untuk eksis dan mengikuti tren gaya hidup menjadi sangat tinggi. Semakin luas lingkaran pergaulan kita, maka kita akan semakin ingin mensejajarkan diri dengan orang-orang disekitar kita, entah untuk motif diterima oleh lingkungan pergaulan atau agar nampak jadi lebih keren dan menarik saja di mata orang lain. Aroma gengsi sampai ajang pamer adalah hal yang biasa ketika tinggal di kota ini. Tidak jarang banyak cara dilakukan agar bisa memperoleh status sosial yang diinginkan dan diterima di pergaulan.

Kembali menyoal tentang fitness, sebenarnya tak hanya fitness yang bisa disalahgunakan sebagai ajang pamer semata. Dari mulai mengikuti komunitas ini ataupun itu, seperti misalnya arisan, pesta, sampai menggelontorkan duit jutaan rupiah semalam untuk membuat sebuah acara mewah adalah hal ‘lazim' yang bisa mereka lakukan demi hanya meninggikan status sosial. Semua kembali lagi pada diri sendiri, apakah mengikuti kegiatan olahraga rutin seperti fitness memang untuk menjaga kesehatan atau memang karena hanya ingin pamer memiliki badan kuat dan sempurna saja?

Sumber: http://soulofjakarta.com/index.php?m...&kat=3&id=MzQ0