- Beranda
- Berita dan Politik
#PrayForRiau Riau Terancam Hilang
...
TS
muthea
#PrayForRiau Riau Terancam Hilang
#PrayForRiau
#MelawanAsap
Quote:
Assalamualaikum Wr.Wb
Dear Kaskuser
Thread ini dibuat untuk memberitahu kaskuser sekalian bagaimana keadaan di Riau sejak bulan lalu,Provinsi Riau secara keseluruhan di kepung oleh asap akibat pembakaran hutan secara liar.kondisi udara di Riau sampai saat ini sudah mencapai tingkat berbahaya
Dear Kaskuser
Thread ini dibuat untuk memberitahu kaskuser sekalian bagaimana keadaan di Riau sejak bulan lalu,Provinsi Riau secara keseluruhan di kepung oleh asap akibat pembakaran hutan secara liar.kondisi udara di Riau sampai saat ini sudah mencapai tingkat berbahaya
Quote:
maka dari itu ,kami masyarakat Riau meminta kepedulian kaskuser untuk ikut serta menyebarkan informasi dan infot terkini tentang asap di Riau ini
Quote:
Persoalan asap di Riau sejak Tahun 1997, dan terus berulang hingga sekarang. Masyarakat Riau telah mengalami kerugian materil maupun moril seperti Penyakit ISPA, Korban Jiwa, Kerugian Ekonomi dan Pendidikan, Sosial . Hingga saat ini Pemerintah tidak bisa mengatasi persoalan yang dibuat oleh Manusia bukan Tuhan. Karena itu Rakyat Riau harus MELAWAN ASAP ini.
Mempetisi Presiden Republik Indonesia, Pemerintah Provinsi Riau, Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Riau
Presiden RI , Pemerintah Propinsi Riau serta Pemerintah daerah harus bertanggungjawab atas asap dan menjamin tidak ada lagi asap dari pembakaran hutan, hari ini,esok dan kapanpun.
Bergabunglah dan Petisikan dengan Klik https://www.change.org/id/petisi/pre...-hari-in#share
update foto-foto keadaan Riau
Spoiler for riau:
berita:
Quote:
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketebalan asap di Kota Pekanbaru makin menjadi. Beberapa saat lalu Kamis (13/3) sekitar pukul 13.00 asap tebal menyelimuti di sejumlah ruas jalan di Pekanbaru.
Tidak tahu harus mengadu kemana lagi di dunia nyata ini, semua sekan diam, para facebooker mulai beraksi di dunia maya. Mereka minta tolong pada Presiden, Gubernur dan Wakil rakyat. Karena saat ini rakyat Riau hidup dalam racun asap.
Sudah sebulan lebih harus menghirup udara kotor akibat polusi asap, dampak kebakaran hutan dan lahan, sepertinya membuat kesabaran masyarakat Riau habis. Komitmen penanganan kabut asap oleh pemerintah pusat dan daerah, dinilai berjalan terlalu lambat dan terlihat tidak terlalu berarti. Makin hari asap bukannya berkurang justru makin bertambah tebal, sehingga mengganggu aktivitas bahkan perekonomian rakyat.
Merasa bencana yang mereka alami tak terlalu ditanggapi serius pemerintah, masyarakat pun beramai-ramai memanfaatkan berbagai media sosial, salah satunya laman facebook untuk meluahkan kekesalan mereka.
Yang paling ramai menjadi sasaran kekesalan mereka, siapa lagi kalau bukan jajaran Menteri terkait dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Seperti yang disampaikan pemilik akun FB berinisial AJ. Dalam akunnya ia menanyakan kepedulian Presiden atas derita yang dirasakan hampir 6 juta rakyat Riau dalam sebulan terakhir. Dalam akun FB-nya ia menuliskan kata-kata:
"MANA PRESIDEN ?? MANA MENHUT ?? MANA GUBERNUR?? Pernyataanmu yang mengatakan asap itu sudah tradisi musim kering sungguh menyakitkan. MANA MENKES ?? kalau ngurus kondom kencang. MANA WAKIL RAKYAT DI SENAYAN ?? kalau yg ini aku dah speechless! DI MANA KALIAN SEMUA ?? --JUTAAN RAKYAT RIAU SUDAH SEKARAT, PEDULI PUN KALIAN TIDAK !!".
Status bernada kekecewaan pun datang dari pemilik akun dengan inisial FT. Ia menulis "Rakyat Riau hidup dalam racun asap, Presiden ditemani menteri jalan-jalan ke mall. Nyesal pernah memilih dia. Ibu negara sibuk foto-foto dengan kameranya,".
Ada pula status dengan inisial akun ED, ia meminta agar Presiden SBY berkenan mengunjungi Provinsi Riau."Tolong Pak Presiden, jangan hanya menyatakan keprihatinan saja. Datanglah ke Riau dan hirup udara kotor seperti yang anak-anak kami hirup. Ini sudah bencana nasional kesehatan. Sudah lebih satu bulan kami dibunuh pelan-pelan Pak Presiden,".
Berbagai kecaman bernada sama, juga diarahkan untuk para pelaku pembalakan liar dan perusahaan yang dinilai sebagai dalang aksi pembakaran hutan dan lahan di Riau. Saat ini aparat baru menetapkan satu perusahaan swasta menjadi tersangka pembakaran hutan dan lahan. Sementara lainnya yang dicurigai, masih belum diketahui tindakan hukum yang pasti. (afz/jpnn)
http://www.riaupos.co/berita.php?act...ampaign=buffer
Tidak tahu harus mengadu kemana lagi di dunia nyata ini, semua sekan diam, para facebooker mulai beraksi di dunia maya. Mereka minta tolong pada Presiden, Gubernur dan Wakil rakyat. Karena saat ini rakyat Riau hidup dalam racun asap.
Sudah sebulan lebih harus menghirup udara kotor akibat polusi asap, dampak kebakaran hutan dan lahan, sepertinya membuat kesabaran masyarakat Riau habis. Komitmen penanganan kabut asap oleh pemerintah pusat dan daerah, dinilai berjalan terlalu lambat dan terlihat tidak terlalu berarti. Makin hari asap bukannya berkurang justru makin bertambah tebal, sehingga mengganggu aktivitas bahkan perekonomian rakyat.
Merasa bencana yang mereka alami tak terlalu ditanggapi serius pemerintah, masyarakat pun beramai-ramai memanfaatkan berbagai media sosial, salah satunya laman facebook untuk meluahkan kekesalan mereka.
Yang paling ramai menjadi sasaran kekesalan mereka, siapa lagi kalau bukan jajaran Menteri terkait dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Seperti yang disampaikan pemilik akun FB berinisial AJ. Dalam akunnya ia menanyakan kepedulian Presiden atas derita yang dirasakan hampir 6 juta rakyat Riau dalam sebulan terakhir. Dalam akun FB-nya ia menuliskan kata-kata:
"MANA PRESIDEN ?? MANA MENHUT ?? MANA GUBERNUR?? Pernyataanmu yang mengatakan asap itu sudah tradisi musim kering sungguh menyakitkan. MANA MENKES ?? kalau ngurus kondom kencang. MANA WAKIL RAKYAT DI SENAYAN ?? kalau yg ini aku dah speechless! DI MANA KALIAN SEMUA ?? --JUTAAN RAKYAT RIAU SUDAH SEKARAT, PEDULI PUN KALIAN TIDAK !!".
Status bernada kekecewaan pun datang dari pemilik akun dengan inisial FT. Ia menulis "Rakyat Riau hidup dalam racun asap, Presiden ditemani menteri jalan-jalan ke mall. Nyesal pernah memilih dia. Ibu negara sibuk foto-foto dengan kameranya,".
Ada pula status dengan inisial akun ED, ia meminta agar Presiden SBY berkenan mengunjungi Provinsi Riau."Tolong Pak Presiden, jangan hanya menyatakan keprihatinan saja. Datanglah ke Riau dan hirup udara kotor seperti yang anak-anak kami hirup. Ini sudah bencana nasional kesehatan. Sudah lebih satu bulan kami dibunuh pelan-pelan Pak Presiden,".
Berbagai kecaman bernada sama, juga diarahkan untuk para pelaku pembalakan liar dan perusahaan yang dinilai sebagai dalang aksi pembakaran hutan dan lahan di Riau. Saat ini aparat baru menetapkan satu perusahaan swasta menjadi tersangka pembakaran hutan dan lahan. Sementara lainnya yang dicurigai, masih belum diketahui tindakan hukum yang pasti. (afz/jpnn)
http://www.riaupos.co/berita.php?act...ampaign=buffer
Quote:
VIVAnews - Dampak pembakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau terus meluas. Tak hanya di wilayah Riau, kabut asap terus meluas di Sumatera Barat. Ini terjadi akibat arah angin yang dominan dari timur laut ke barat daya.
Dari pantau satelit NOAA18, ada 46 titik api. Sementara dari satelit Modis ada sekitar 137 titik api di Riau pada Kamis, 13 Maret 2014. Selain itu, asap akibat kebakaran lahan dan hutan di Malaysia juga menyebar ke Selat Malaka dan wilayah Riau.
Namun, titik api ini lebih rendah dibandingkan dengan data sehari sebelumnya yang mencapai 168 titik dari NOAA18 dan 2.046 titik dari pantauan satelit Modis.
Dampak kabut asap yang terjadi hari ini membuat jarak pandang hanya 300 meter di Pekanbaru pada pukul hingga pukul 12.00 WIB. Kondisi kualitas udara sudah pada level berbahaya di sebagian besar daerah di Riau.
Sebanyak 49.591 jiwa menderita penyakit akibat asap seperti ispa, pneumonia, asma, iritasi mata dan kulit.
Menindaklanjuti perintah Presiden agar penegakan hukum lebih digiatkan maka telah ditambah kekuatan personel satgas penegakan hukum yang berjumlah 582 personel dari Polri dan PPNS di Kemhut dan KLH.
Satgas ini akan memburu para perambah hutan dan pembakar lahan dan hutan. Tahapan prosedur penegakan hukum diharapkan dapat dipercepat.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, telah meminta PPNS di Kemhut, KLH, Kemtan dan pemerintah daerah setempat lebih intensif dalam penegakan hukum.
Penegakan hukum diterapkan sebagai bagian dari pengurangan risiko bencana dan mitigasi sehingga ruang gerak individu atau kelompok yang membakar menjadi tidak leluasa.
Untuk mengatasi bencana asap di Riau maka pada Jumat pagi, 14 Maret 2014 akan dikerahkan pesawat Hercules C-130 untuk modifikasi cuaca dengan homebase Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Selain itu juga akan dioperasikan enam unit ground based generator sistem sprayer di bandara SSK II Pekanbaru untuk mengurangi kepekatan asap sehingga jarak pandang di bandara diharapkan dapat lebih baik dan penerbangan dapat dilakukan," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif.
Dari 35 laporan polisi terkait kasus pembakaran lahan dan hutan di Riau, Kepolisian Daerah Riau telah menetapkan 37 tersangka perorangan dan seorang tersangka dari korporasi atau perusahaan. Namun ketika akan dijebloskan ke penjara, beberapa di antaranya melarikan diri.
"Dari 37 tersangka sebanyak 25 orang sudah dilakukan penahanan dan lima lainnya DPO," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Mabes Polri Komisaris Besar Agus Rianto, Kamis 13 Maret 2014. (eh)
http://nasional.news.viva.co.id/news...medium=twitter
Quote:
PEKANBARU, RiauAktual.com - Kabut asap di Provinsi Riau semakin tebal dan Kota Pekanbaru juga sudah masuk kategori darurat kabut asap. Kondisi ini mengancam kesehatan yakni keracunan paru-paru bagi masyarakat yang terlalu banyak menghirup udara di Riau.
Spesialis paru RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Azizman Saad, mengatakan bahwa masyarakat Provinsi Riau idealnya sudah harus dievakuasi. Jika sebelumnya Azizman mengatakan masyarakat Riau harus mengungsi, kali ini Azizman meminta agar segera dievakuasi secara keseluruhan oleh pemerintah.
"Idealnya harus dievakuasi, karena kabut asap ini sudah berbahaya. Udaranya sudah tercemar dan mengakibatkan keracunan paru-paru kita," ungkap Azizman, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Kamis (13/3/2014).
Karena kondisi sudah masuk pada kategori berbahaya, Azizman juga menyebut dari penelitiannya, bahwa masyarakat yang ada di dalam ruangan pun harus menggunakan masker.
"Bisa kita lihat dari monitor itu (ISPU) saja merah dan sudah berbahaya. Di ruangan ber-AC juga berbahaya, langkah lain tak ada, satu-satunya kita harus beranjak dari Pekanbaru ini," terangnya. (rrm)
http://riauaktual.com/index.php/beri...r#.UyGfaR3PQ1M
Spesialis paru RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau dr Azizman Saad, mengatakan bahwa masyarakat Provinsi Riau idealnya sudah harus dievakuasi. Jika sebelumnya Azizman mengatakan masyarakat Riau harus mengungsi, kali ini Azizman meminta agar segera dievakuasi secara keseluruhan oleh pemerintah.
"Idealnya harus dievakuasi, karena kabut asap ini sudah berbahaya. Udaranya sudah tercemar dan mengakibatkan keracunan paru-paru kita," ungkap Azizman, saat dikonfirmasi melalui selulernya, Kamis (13/3/2014).
Karena kondisi sudah masuk pada kategori berbahaya, Azizman juga menyebut dari penelitiannya, bahwa masyarakat yang ada di dalam ruangan pun harus menggunakan masker.
"Bisa kita lihat dari monitor itu (ISPU) saja merah dan sudah berbahaya. Di ruangan ber-AC juga berbahaya, langkah lain tak ada, satu-satunya kita harus beranjak dari Pekanbaru ini," terangnya. (rrm)
http://riauaktual.com/index.php/beri...r#.UyGfaR3PQ1M
kaskuser yang baik adalah yang membudayakan komen dan rate
Alhamdulillah...
Pak SBY sudah memberikan konfirmasi untuk rakyat Riau
Alhamdulillah...
Pak SBY sudah memberikan konfirmasi untuk rakyat Riau
tips-tips selama musim asap
Quote:
Original Posted By kaskushinobi►Berbeda dengan pemahaman masyarakat umum.... Masker biasa / masker medis / masker debu tidak bisa menyaring asap atau partikel kecil. Kalau mau pake masker beli yang standar HEPA, bisa menyaring sampe ukuran 0.3 µm (micron). Sayangnya filter HEPA pun tidak bisa menyaring semua partikel asap karena ukurannya lebih kecil dari 0,3 micron.
Solusi paling baik adalah :
1. Sebaiknya jangan keluar rumah
2. Tutup semua ventilasi
3. Gunakan airpurifier / ac dengan ioniser yang bisa menyaring asap
4. Atau gunakan kipas angin dengan HEPA filter
5. Solusi lain kipas angin dengan kain basah dibelangnya untuk filter (minim)
AC dengan ionosir banyak di pasaran namun harganya lumayan. airpurifier portable bisa didapatkan dengan harga 600 sd 1,3 juta untuk ukuran kamar.
Solusi paling baik adalah :
1. Sebaiknya jangan keluar rumah
2. Tutup semua ventilasi
3. Gunakan airpurifier / ac dengan ioniser yang bisa menyaring asap
4. Atau gunakan kipas angin dengan HEPA filter
5. Solusi lain kipas angin dengan kain basah dibelangnya untuk filter (minim)
AC dengan ionosir banyak di pasaran namun harganya lumayan. airpurifier portable bisa didapatkan dengan harga 600 sd 1,3 juta untuk ukuran kamar.
sumber:
@infopku
@pekanbaruco
@pekanwak
@infoRIAU
riaupos
0
164.7K
Kutip
2.2K
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680KThread•48.3KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya