• Beranda
  • ...
  • Music
  • Sudah Berakhirkah Fenomena Boy and Girl Band Indonesia?

neonlymeAvatar border
TS
neonlyme
Sudah Berakhirkah Fenomena Boy and Girl Band Indonesia?
Maaf Kalau Ternyata Repost

Fenomena pergeseran selera musik di negeri ini, boleh dibilang cukup mengesankan. Saking mengesankannya, kita yang menyaksikan sering dibuat geleng-geleng tak percaya. Tentu saja hal ini terjadi tak lepas dari dukungan media dan major label yang terkesan tidak memberi kita banyak pilihan. Penikmat musik (kebanyakan) disuguhkan musik dengan genre yang itu lagi itu lagi. Yang membuat fenomena itu menjadi semakin hebat adalah media televisi--umumnya acara musik-- yang begitu gencar dan leluasa memberi wadah. Meski pun ada gosip yang pernah gue denger dari temen gue yang pernah kerja di manajemen salah satu (ex) band populer, band yang mau tampil di acara musik dengan rating tinggi, rela dibayar 50 - 75% saja. Itu pun, band yang udah terkenal,loh. Yang lebih parah untuk yang baru diorbitin, mereka malah rela tidak mendapat bayaran sepeser pun. Cuma buat promosi, bisa tampil dan dapat kesempatan memperkenalkan diri di sempitnya industri musik itu sendiri. Benar atau tidak, entahlah.

Bicara soal fenomena musik di indonesia, kita tentu masih ingat betapa maraknya Boy dan Girl Band di indonesia beberapa tahun lalu yang secara (hampir) serentak menggempur industri musik tanah air. Banyak yang bilang, fenemona ini terinfluence dari K-Pop--yang sepertinya gagal sukses-- sebagai basic-nya. Pendapat semacam itu, cukup masuk di akal, kalau dilihat dari style para personil GB dan BB sendiri. Amat sangat sulit untuk disangkal, sebenarnya. Meski pun, GB dan BB sering berkelit dengan menyebut mereka adalah inilah-itulah dan lain sebagainya. Sayangnya, style mereka bukan terlihat match, justru terlihat "freak". Menurut gue, setidaknya. Hehe

Memang, kebanyakan BB dan GB indonesia cute-cute--mungkin lebih tepat dibilang sok cute--, tapi ternyata, metode semacam ini tidak sepenuhnya berhasil diapresiasi penikmat musik. Buktinya, banyak GB dan BB yang tidak bertahan lama. Meski pun, pertumbuhan BB dan GB sempat bak cendawan di musim penghujan; subur, meski kurang makmur. Hehe

Satu persatu GB dan BB akhirnya membubarkan diri dengan tertib, akibat "pasar" yang sepertinya mulai bosan dengan hanya melihat wajah cantik dan tampan rupawan tanpa dibekali kemampuan vocal yang mumpuni. Apakah ini pertanda masa kejayaan BB dan GB sudah berakhir? Mungkin saja. Kalau kita lihat di tv, gaung mereka sudah tidak lagi sesanter dulu. Bisa lihat sendiri seberapa sering BB dan GB tampil di acara musik yang pernah "memaksa" membesarkan mereka akhir-akhir ini. Nyaris hilang sama sekali.

Kalau kata Pandji Pragiwaksono, label memang menerapkan metode yang menjemukan, yang akhirnya jadi boomerang buat keberadaan GB dan BB itu sendiri. Belum lagi selera penikmat musik di indonesia yang umumnya selalu mencari sesuatu yang fresh dan berbeda, meski pun jualan lagu bermodal cerita cinta yang sendu mengharu biru tetap berada di daftar cetak biru teratas.

Dan sekarang, dengan semakin banyaknya pengguna internet, semakin berkembangnya teknologi, akhirnya masyarakat punya lebih banyak kebebasan memilih dan menentukan musik seperti apa yang mau mereka dengar. Entah legal atau pun ilegal. Entah info dari social media atau memang mereka menemukan musik tersebut secara tidak sengaja, berawal dari browsing iseng, misalnya.

Apa cuma itu faktor yang menyebakan "hancurnya" tahta kerajaan GB dan BB di indonesia? Gue, sih, tidak terlalu paham. Dan apakah fenomena dan popularitas mereka sudah benar-benar tenggelam? Bisa jadi. Hehe..
Diubah oleh neonlyme 21-02-2014 18:32
0
3.2K
63
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Music
MusicKASKUS Official
19.8KThread8.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.