Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • HOMICIDE: Antara Hingar Bingar Industri Musik dan Pertarungan Ideologi

monstersandAvatar border
TS
monstersand
HOMICIDE: Antara Hingar Bingar Industri Musik dan Pertarungan Ideologi
Tahun baru biasanya mengundang banyak orang untuk kembali menanam mimpi-mimpi dan harapan, sekaligus sebagai pelecut semangat dalam menyongsong aktivitas kehidupan di awal tahun. Banyak orang menyebut mimpi dan harapan tersebut dengan istilah resolusi tahun baru. Segala sesuatu yang bersifat “baru” memang mampu menarik perhatian banyak pihak. Entah dengan maksud dan tujuan apa, resolusi menurut penulis merupakan hal yang positif. Resolusi adalah bentuk optimisme masyarakat, ditengah-tengah kondisi bangsa yang tidak menentu. Di tengah era kapitalisme saat ini, optimisme adalah barang yang murah tapi tidak semua orang mempunyainya.

Optimisme pada hari ini mungkin telah menjadi barang langka, padahal pada masa-masa awal kemerdekaan dulu, optimisme adalah senjata yang cukup ampuh untuk membakar semangat rakyat untuk melawan penindasan. Padahal pada masa itu, persenjataan yang dimiliki bangsa ini jelas kalah jauh jika dibandingkan dengan persenjataan kaum penjajah. Toh akhirnya Indonesia tetap merdeka jua walaupun dengan senjata yang sederhana, yaitu bambu runcing dan segenggam optimisme. Semoga saja optimisme itu dapat terjaga sepanjang tahun ini, bahkan sampai kapanpun serta dapat menjadi katalis untuk membawa perubahan bangsa ke depan.

Bicara tentang sejarah/fenomena di masa lalu, akan ada berbagai hal menarik yang dapat kita amati dan ambil pelajaran darinya. Di dunia musik misalnya. Kurang lebih 10 tahun yang lalu, muncul sebuah band indie yang cukup fenomenal keberadaannya. Band yang berasal dari kota Bandung tersebut pertama kali muncul dengan nama Verbal Homicide, yang kemudian karena pertimbangan kepraktisan, disingkat dengan nama Homicide. Band yang beranggotakan Morgue Vanguard (MC, Producer), Sarkasz (MC) DJ E (Turntables), dan Andre (Guitars) ini pertama kali merilis mini album “Godzkilla Necronometry” sebagai demo, dan kemudian dijadikan bagian split dengan Balcony (band hardcore asal Bandung) dengan judul “Hymne Penghitam Langit dan Prosa Tanpa Tuhan”.

Kemunculan Homicide adalah sebuah kejutan bagi dunia musik di Indonesia, khususnya lagi musik hip-hop. Homicide dikenal karena lirik-liriknya yang tidak biasa dan kritik-kritiknya yang sangat tajam akan kondisi sosial maupun politik yang terjadi. Lirik Homicide begitu tajam dan sangat mengena kesetiap obyek yang dikritiknya, sesuatu yang sangat jarang ditemui dalam berbagai varian band musik yang ada di Indonesia. Apa yang dilakukan Homicide ini tentu bukan tanpa resiko, apalagi mengingat kondisi sosial yang kurang demokratis, tidak terbuka, serta tidak terbiasa dengan berbagai bentuk perdebatan dan argumentasi. Namun semua itu tidak membuat nyali Homicide ciut dan berhenti berkreasi.

Salah satu kritik tajam Homicide akan kondisi sosial dalam mini album “Godzkilla Necronometry” dapat kita temui dalam lagu “PURITAN (GODBLESSED FASCISTS)”. Lagu ini muncul pada pertengahan tahun 2001. Lagu ini dibuat Homicide sebagai protes atas fenomena pemberangusan gerakan dan sweeping serta pembakaran buku-buku yang dicap “kiri” oleh beberapa golongan yang menggunakan topeng moral agama dan nasionalisme. Lagu ini cukup kontroversial dan memunculkan berbagai perdebatan, bahkan beberapa pihak menyarankan agar lagu ini tidak dirilis dengan alasan bahwa kondisi masyarakat adalah masyarakat yang religius. Walaupun begitu, Homicide tetap merilis lagu ini sebagai bentuk perlawanan terhadap kekerasan maupun fasisme dengan dalih apapun. Kekerasan atas nama apapun jelas tidak dapat dibenarkan terjadi di muka bumi.

Itulah Homicide, yang sampai kapanpun akan dikenal orang karena kritiknya yang sangat tajam, radikal, bahkan cenderung vulgar dan frontal terhadap berbagai fenomena sosial yang terjadi, termasuk didalamnya berbagai ketimpangan yang semakin hari semakin terlihat jelas. Penulis sendiri merasa musik dan lagu yang diusung Homicide sangat unik dan jarang ada di Indonesia. Bahkan saat pertama kali mendengarkan lagu Homicide, penulis merasa terkejut dan sempat merasa kesulitan dalam mencerna lagu-lagu Homicide. Lagu Homicide lebih mirip sumpah serapah dan ekspresi kemarahan daripada disebut sebagai lagu pada umumnya. Namun setelah melihat lirik Homicide yang sangat dalam dan kritis tersebut, lambat laun penulis dapat mulai memahami pesan yang ingin disampaikan Homicide dalam lagu-lagu mereka. Lagu-lagu Homicide adalah wujud ekpresi dan keprihatinan yang sangat mendalam para personelnya atas kondisi sosial yang penuh problematika dan tidak kunjung membaik.

Menurut penulis, yang menarik dari Homicide bukan hanya lagu-lagu mereka. Yang tidak kalah menarik dari lagu-lagu Homicide adalah aktivitas mereka diluar jalur musik. Diluar kegiatan bermusik, Homicide juga membuat agitasi-agitasi perlawanan terhadap pasar bebas dan kapitalisme antara lain melalui situs mereka: apokalips.org, penerbitan Jurnal Apokalips, produksi kaos, maupun berbagai kampanye di akun myspace mereka, serta berbagai kegiatan lain secara pribadi maupun kolektif. Penulis pribadi sangat tertarik dengan materi propaganda yang ada di situs apokalips.org dan mengoleksi beberapa Jurnal Apokalips sebagai referensi bacaan dan gerakan.

Homicide telah bubar sejak tahun 2007 silam, dengan alasan dan pertimbangan yang mungkin lebih diketahui oleh mereka sendiri. Kendati demikian, semangat yang ingin disampaikan oleh Homicide lewat berbagai karyanya tentu tidak boleh berhenti dan sudah selayaknya diteruskan oleh siapapun yang memiliki keprihatinan yang sama dengan Homicide. Seperti kata pepatah, “mati satu tumbuh seribu”, semoga siapapun yang merasa dirinya sebagai penggemar Homicide maupun yang merasa geram atas berbagai ketimpangan yang terjadi di masyarakat, akan meneruskan perjuangan Homicide melalui berbagai cara dan medium. Semoga Homicide- Homicide baru akan terus lahir dan berkarya.

[URL="http://hiburan.kompasiana.com/musik/2012/05/29/homicide-antara-hingar-bingar-industri-musik-dan-pertarungan-ideologi-460648.html"]




Diubah oleh monstersand 17-10-2013 04:48
0
6.9K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.