Tingginya tingkat perceraian dan kegagalan keuangan saat ini memerlukan edukasi keuangan sejak dini sebelum meledak jadi persoalan yang lebih serius.

1. Suami istri perlu berbagi sumber daya keuangan mereka. Dalam beberapa kasus, seperti ketika suami tidak mampu bekerja karena sakit atau kecelakaan, sang istri perlu membantu secara finansial.

2. Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Sebelum menikah, baik suami maupun istri perlu mencari bimbingan pernikahan yang memadai. Keduanya harus benar-benar memahami dampak dari keputusan besar mereka dalam rumah tangga.

3. Beberapa teman meninggalkan karier mereka untuk menjadi misionaris purnawaktu. Pendapatan mereka tentu saja menjadi tidak pasti. Kadang-kadang mereka sangat kekurangan. Namun, tak banyak orang tahu tentang ini. Aku salut terhadap kasih mereka akan Tuhan. Sekiranya engkau mampu- berusahalah untuk menolong mereka yang sudah mengabdikan seluruh hidupnya, sebab mereka layak mendapatkan bantuan. Mereka memiliki keluarga uang juga punya kebutuhan keuangan. Jika engkau melakukan kebaikan, kelak persoalanmu akan terselesaikan. Tuhan tidak suka berutang pada siapapun.

4. Untuk menghindari perselisihan karena masalah keuangan, selalu sisihkan 10 persen dari pendapatanmu tiap bulan di bank. Uang ini tidak boleh disentuh sama sekali. Uang itu engkau sisihkan bagi pendidikan anak-anakmu. Nanti, setiap kelebihan uang dapat dipakai untuk liburan keluarga.

5. Jika diberkati dengan uang yang banyak, engkau perlu mempertimbangkan investasi yang bijak. Apabila engkau ingin membeli properti atau saham di bursa, selalu ingat bahwa "apa yang turun nanti pasti naik juga". Segala sesuatu berjalan dalam siklus. Jadi, ketika pasar sedang turun, belilah saham "yang asetnya rendah" tetapi prospektif, lalu simpanlah. Belilah properti ketika harga sedang turun. Engkau tidak boleh salah langkah. Namun, engkau harus punya uang tunai untuk melakukan investasi tersebut.

6. Jangan percaya pada siapapun yang menjanjikanmu keuntungan tinggi dengan investasi tertentu. Aku menerima banyak sekali telepon dari orang yang tidak dikenal, umumnya dari Eropa dan Amerika, yang menawarkan bisnis yang tampak menarik. Semua skema "untuk cepat kaya" pasti akan gagal! Jika rakus, engkau pasti akan terjebak di dalamnya. Jika skemanya memang demikian bagus, mengapa mereka tidak menjalankannya sendiri sehingga menghasilkan banyak uang? Mengapa mereka harus membujukmu untuk mengambilnya? sekiranya memungkinkan, lakukan investasimu sendiri setelah engkau melakukan penyelidikan yang seksama dan cermat. Buatlah uangmu bertambah banyak.

7. Uang hanyalah sarana untuk mencapai tujuan. Gunakanlah uangmu untuk membantu orang lain. Aku sering kali menggunakan uang untuk membeli berbagai barang fisik yang sangat diperlukan orang lain. Misalnya, makanan, pakaian, kendaraan, dan semacamnya. Aku mencoba untuk tidak pernah memberikan uang tunai. Hal yang bijak untuk menyisihkan 10 persen dari keuangan keluargamu untuk berbagu kepada sesama. Kebahagiaanmu akan tak terbatas. Kadang kala, aku mencoba mencaru peluang kerja bagi "orang yang membutuhkan dan punya kualifikasi". Supaya mereka bisa hidup mandiri.

8. Ada banyak orang miskin disekitar kita. Fokuskan bantuan untuk anak yatim piatu serta orang-orang berusia lanjut. Di beberapa tempat, engkau dapat membantu seorang anak untuk mendapatkan pendidikan layak dan kehidupan bermartabat hanya dengan menyumbangkan Rp. 20.000,- per bulan! Datanglah sendiri kesana dan temui mereka. Engkau akan bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya kepadamu.

Jadi, berbagilah sumber daya keuangan dalam keluarga dan juga berbagilah dengan mereka yang membutuhkan. Itulah bingkisan yang menyenangkan hati Allah.