Dosen Universitas Jember Dilaporkan Cabuli Mahasiswi

Jember (beritajatim.com) - Seorang dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, Jawa Timur, berinisial Pjs dilaporkan berbuat cabul terhadap mahasiswi.

Laporan dibuat oleh Mahasiswa Pendidikan Peduli Unej yang dilayangkan ke Rektor Universitas Jember Moh. Hasan. Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa FKIP Unej, Sugeng Wahyudi, melansir laporan dugaan perbuatan cabul ini kepada media massa, Senin (10/3/2014).

"Ada laporan yang masuk kepada saya soal mahasiswi PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)," kata Sugeng. Mahasiswi ini, sebut saja Y, diiming-imingi beasiswa ke Universitas Gajah Mada.

Awalnya, Jumat (21/2/2014) pukul 13.30 WIB, Y bermaksud mengurus administrasi kelengkapan untuk kelulusan di gedung dekanat FKIP. Di sana, ia bertemu dengan Pjs dan terjadilah obrolan ringan. Pjs lantas menawarkan beasiswa S-2 kepada Y dan menjamin bisa meloloskan sang mahasiswi. Pjs mengaku punya koneksi dengan UGM.

Ditawari beasiswa, Y tentu saja gembira. Senin siang (24/2/2014), Y menemui Pjs di ruang sang dosen. Namun mereka tak bisa berbincang banyak, dan Y diminta menemui di rumah kos Pjs di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, pukul 19.30 WIB.

Y diantarkan salah satu teman ke rumah Pjs. Setelah berduaan, Pjs mengajak Y masuk kamar. "Di sana Y dipaksa melakukan hubungan seks. Ia dicium, namun bisa menghindar, menjerit lalu lari," kata Sugeng.

Mulanya Y tak berani mengadukan ini. Namun akhirnya Sugeng memutuskan mengadvokasi korban dengan mengirimkan surat ke Rektor Unej, tertanggal 2 Maret 2014. "Kami menuntut ada penyikapan dari Universitas Jember terkait persoalan ini," kata Sugeng. [wir/kun]

Demo Dugaan Dosen Cabul, Mahasiswa Unej Bawa Kambing



Jember - Sejumlah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember berunjuk rasa di kampus mereka, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (11/3/2014), memprotes dugaan pelecehan seks yang dilakukan seorang dosen.

Mahasiswa datang dengan membawa seekor kambing yang didandani dengan bra dan celana dalam. Kambing ini merupakan simbol kecaman bagi oknum dosen itu.

Mereka menuntut agar dosen berinisial Pjs diskorsing. Pjs dilaporkan oleh mahasiswa karena diduga berupaya mencabuli seorang mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Februari lalu. Sang mahasiswi diiming-imingi beasiswa S-2 ke Universitas Gajah Mada, asalkan mau melayani hasrat seksual sang dosen.

"Kami merasa FKIP tercoreng. FKIP ini berada di ranah pendidikan, malah memberi contoh tidak baik," kata Rifai, salah satu mahasiswa.

"Buang dosen tidak senonoh. Kami di sini dididik bukan untuk dijadikan PSK," teriak mahasiswa lainnya.

Mahasiswa menuntut bertemu dengan dekan FKIP. Namun tuntutan itu diabaikan. Akhirnya mereka pindah berunjuk rasa di depan rektorat Unej. (Wir)

Cabuli Mahasiswi, Dosen Dihadiahi Kambing Berpakaian Dalam


Mahasiswa menghadiahi dosen cabul seekor kambing (Foto: Juliatmoko/SINDO)

JEMBER - Dugaan pencabulan yang dilakukan dosen FKIP Universitas Jember (Unej) terus berlanjut. Mereka mendemo Dekanat FKIP dan Rektorat Unej dengan menghadiahi seekor kambing sebagai bentuk kecaman atas tindakan asusila.

Kasus itu dilakukan oleh dosen FKIP Unej berinisial PS terhadap mahasiswinya, Mawar (nama samaran). Mawar merupakan mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unej angkatan 2010.

Awalnya, Mawar tertarik ketika ditawari bisa mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang S-2. Bahkan sang dosen menjamin korban langsung lolos.

Namun, Mawar justru mendapatkan perlakuan tidak senonoh alias dicabuli dosennya. "Kami mengecam kasus itu. Rektor Unej harus memberikan sanski tegas, kalau perlu disanksi diberhentikan tidak hormat," kata korlap demo, Rifai, Selasa (11/3/2014).

Kambing yang dibawa mahasiswa pendemo itu tampak unik karena diberi pakaian dalam seperti bra dan celana dalam.

Kasus cabul itu diduga dilakukan si dosen di kamar kos-kosan milik Kepala Dinas Kependudukan Arief Tjahyono di Jalan Nias kecamatan Sumbersari. Kasus pencabulan itu trungkap setelah Mawar menceritakan kejadian yang dialaminya kepada Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unej Sugeng Wahyudi. Kasus ini terjadi pada 21 Februari lalu.

Sementara itu Pembantu Rektor III Unej M Sholeh, berjanji untuk mengusut kasus itu dan bakal menjatuhkan sanksi kepegawaian jika terbukti melakukan tindak asusila.
(ded)


Sikapi Dugaan Dosen Cabul, Puluhan Mahasiswa FKIP UNEJ, Gelar Aksi Demo, Dengan Membawa Kambing.

Sikapi dugaan Dosen cabul, puluhan aktifis yang tergabung dalam aliansi mahasiswa peduli FKIP UNEJ, Selasa siang, menggelar aksi demonstrasi.


Pantauan Prosalina Fm, puluhan aktifis itu membawa kambing dan menyampaikan orasi menyikapi dugaan Dosen yang melalukan tindakan asusila.

Koordinator lapangan aksi Muhamad Rifai dalam orasinya menegaskan tindakan Dosen berinisial PJ yang melakukan tindakan asusila mencoreng nama baik Universitas Jember.

Apalagi tindakan amoral ini dilakukan dengan iming iming beasiswa untuk melanjutkan Studi S2 di UGM.

Orator yang lain badril Rizal Muzamil menegaskan tindakan, ulah Dosen yang mengarah pada tindakan Asusila harus disikapi secara tegas oleh Universitas Jember.

Jika tidak ada ketegasan Universitas Jember dan fakultas, mahasiswa khawatir tindakan itu menjadi preseden buruk, bagi Universitas Jember. (Ulung)


Ane bilang, kalo sdh mau jd pengajar harus siap menghadapi godaan dr murid2 sendiri. Gimana tidak, setiap hari ketemu dg yg bening2 dan ijo2. Pak dosen mending, muridnya udah gede2 udah bisa berfikir logis; mestinya lebih bisa menahan diri. Nah gimana nasib yg setiap saat malah digoda siswa sendiri yg msh SMP ini.....


Kembali ke berita:
Dosen sekelas UNEJ wani-wani
Alamat kehilangan pekerjaan ini