Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

prd0000Avatar border
TS
prd0000
[Ahok] Biarin ada wartawan, biar seluruh dunia tahu, orang Pemprov DKI UEEDAAAANNN!!!
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) marah besar dengan pejabat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang meminta pajak iklan dari bus-bus yang disumbang para pengusaha dari PT Telkomsel, PT Ti-Phone dan PT Rodamas. Bahkan, Ahok menyebut seluruh pejabat Pemprov DKI sudah gila dan tidak bersyukur.

"Gila ya mereka yang mau sumbang Hino, Anda persulit. Terus Anda beli Wechai. Saya betul-betul ngamuk luar biasa ini. Biarin ada wartawan, biar seluruh dunia tahu, orang Pemprov DKI gendeng-gendeng," tegas Ahok dalam rapat pengadaan 30 unit bus di Balaikota, Selasa (11/3).

Ahok geram lantaran Pemprov DKI mengenakan pajak iklan yang bakal terpasang di dalam dan luar bus tersebut. Menurut Ahok, wajar para pengusaha tersebut memasang iklan produk mereka di bus yang disumbangkannya untuk Pemprov DKI.

"Di mana salahnya mau nyumbang bus. Mungkin DKI memang sengaja mau batalin sumbangan. Aku gak ngerti, orang mau nyumbang bus, pakai duit dia, kenapa mesti bayar pajak. Itu kan (jadi) plat merah. DKI memang suka beli (bus) sendiri kali ya? Biar dapat komisi. Orang nyumbang ditolak, dipersulit," kata Ahok.

Politisi Gerindra ini juga menyindir adanya kasus pengadaan bus yang diimpor dari China dan sudah berkarat. Pemprov DKI malah menyetujui adanya pengadaan tersebut. Alhasil, pengadaan bus Transjakarta dan BKTB bermasalah, hingga saat ini kasus tersebut masih diselidiki BPK.

"Ini Hino lho, pabriknya di Jakarta, (bisa) 30 tahun, apa yang masalah sekarang, bus China yang jelek-jelek itu dipakai, Hino ditolak. Heran saya cara berpikirnya. Todongin pistol lama-lama," kata Ahok sambil menggebrak meja dan meninggalkan ruang rapat.

SUMBER

Bhuahahaa... Pejabatnya pada edan edan... Habisin aja koh... Pecat pecatin aja..

UPDATE: PARA MALING MENCOBA BERKELIT

Merdeka.com - Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta Iwan Setiawandi mengatakan kemarahan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait adanya pajak reklame dalam pengadaan 30 unit bus yang disumbang pihak swasta lantaran adanya kesalahpahaman antara Pemprov DKI dan Ahok.

Menurut Iwan, pajak tersebut tidak dibayarkan oleh para penyumbang kepada Pemprov DKI tetapi Pemprov DKI hanya memotong pajaknya sesuai dengan nilai sumbangan tersebut.

"Enggak dong kan sudah kasih bus, MoU-nya seperti itu. Kenapa dipermasalahkan? Ada miss komunikasi tadi. Saya enggak tahu tadi kan sudah saya bacakan tuh draft MoU-nya. Itu yang dipakai. Kan di BPKD (draftnya)," ujar Iwan di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/3).

Iwan menegaskan sumbangan tersebut memang dikenakan pajak iklan tetapi pajak tersebut dikompensasikan dengan nilai bus tersebut. Iwan menjelaskan apabila harga bus tersebut mencapai Rp 1,5 miliar per unit dan pajaknya Rp 100 juta per tahun. Maka, perusahaan tersebut tidak membayar pajak iklan selama 15 tahun.

"Pajak bayar, di sisi yang satu harga bis. Tinggal dihitung berapa tahun. Sesuai harga bus. Belum dihitung kan belum tahu busnya," kata Iwan.

Selain itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Endang Widjajanti mengakui bus sumbangan tersebut memang dikenakan pajak iklan. Tetapi, pajak tersebut dipotong dengan nilai bus tersebut.

"Untuk sumbangan kita tetap hitung sebagai kompensasi. misalnya Rp 100 juta pertahun selama 10 tahun kita potong dengan sumbangan yang sejumlah Rp 1,4 miliar," kata Endang.

SUMBER
Bhuahahahaha.... Kan kalo 1 bis. Ini 30 bis.. Kali berapa ya? Lagian mana ada pajak reklame 100 juta? Kalo ngomong itu mbok ya otaknya dipake.

Mari berhitung.
Harga pajak reklame kendaraan adalah 5000 per meter persegi per hari berdasarkan
http://lite.ortax.org/?mod=aturan&page=show&id=14952

Nah, kita hitung.. Panjang bis trans jakarta yg besar adalah 12 meter. Dikali tinggi 2 meter, maka bidang iklan maksimum adalah 24m persegi.
Biaya iklan setahun adalah 365 hari x 24m x 5000 rupiah = 43.8 juta.

Harga bis adalah 1.5M / 43.8 jt = 31 tahun
Perusahaan Hino di Indonesia berumur 30 tahun.

Udah liat bodohnya argument si maling? Coba, mana bis tahun 80 an yang hari ini masih jalan di Jakarta. Berapa umur maksimum bis? 10 tahun aja udah bagus.
Diubah oleh prd0000 12-03-2014 12:21
0
10.6K
131
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.8KThread41.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.