Makan di warung kaki lima memang murah. Namun, ada gangguan kesehatan yang mengintai di sana, mulai dari penyakit pernapasan hingga serangan jantung. Pengobatannya? Mungkin mahal! Maka, baca artikel ini untuk tahu strategi menghadapinya.

Risiko teror lalat.Lalat membawa jutaan kuman dan bakteri di badan dan kakinya. Apa yang terjadi jika lalat hinggap di makanan dan minuman. Kotoran yang disebarkan oleh lalat bisa sebabkan berbagai penyakit, seperti disentri, kolera, diare, tipus, telur cacing, hingga parasit usus.
Tip: Perhatikan kebersihan warung tempat Anda makan. Jika dekat dengan got, atau banyak sisa makanan bertebaran di lantai, bisa dipastikan akan ada banyak lalat. Jika Anda tidak punya pilihan lain, minta pada pedagang menyalakan lilin, lalat tidak suka udara panas dan asap lilin. Mau mengusir lalat dengan cara lebih alami? Gunakan wangi daun lavender dan daun pandan. Keduanya sangat tidak disenangi lalat.

Risiko polusi suara.Studi terbaru di American Journal of Preventive Medicine mencatat, polusi suara dari keramaian lalulintas memiliki dampak negatif berbahaya. Suara berisik dari kendaraan bisa memengaruhi sistem saraf dan memacu pengeluaran adrenalin. Efek jangka panjangnya mulai dari susah tidur, risiko serangan jantung hingga hipertensi. Hasil penelitian lain, seseorang yang terpapar suara kendaraan dalam kurun waktu tertentu berisiko mengalami penurunan performa kognitif, gejala-gejala penyakit mental seperti gangguan mood dan gangguan panik.
Tip: Cari tempat makan yang (agak) jauh dari keramaian lalu lintas adalah pilihan paling bijak yang bisa Anda ambil.

Risiko makanan tidak bernutrisi. Harga makanan murah di warung kaki lima seringkali sedikit nutrisinya. Cara pengolahannya standar, digoreng atau dibakar. Alasannya, demi kepraktisan dan efisiensi waktu. Sayangnya, minyak yang digunakan dipakai berulang kali hingga menghitam. Padahal, hal tersebut bisa memicu penyakit seperti kolesterol, hipertensi, dan stroke. Selain itu, makanan yang dibakar hingga agak gosong seperti sate bersifat karsinogenik dan dapat sebabkan kanker.
Tip:Ketahuilah dengan pasti apa yang Anda makan, jangan ragu special request ke pedagangnya. Misalnya, minta menambahkan sayuran dan potongan daging. Sebaliknya, kurangi penyedap rasa seperti MSG. Untuk pengganti garam, bisa gunakan merica. Bila ingin gurih, bisa menambah bawang putih. Selain itu, tidak ada salahnya sesekali memilih jajanan sehat seperti gado-gado atau rujak buah, pastikan sayuran dan buah-buahannya diolah secara higienis.

Risiko serangan debu. Makan di warung kaki lima berarti Anda harus siap menghadapi serangan partikel-partikel debu jalanan. Debu yang terhirup ke paru-paru dapat menimbulkan gangguan kesehatan pernapasan serius. Selain itu, debu yang berhasil masuk ke paru-paru dapat mengendap di alveolus (bagian paru-paru yang merupakan tempat pertukaran udara dengan darah) dan menyebabkan gangguan fungsi paru. Partikel debu yang terbang ke makanan juga bisa membawa bakteri penyebab disentri dan kolera.
Tip: Duduklah sejauh mungkin dari bagian warung yang menghadap ke jalan. Pilih warung makan yang di sekitarnya banyak pohon besar. Semakin banyak pohon, semakin rendah konsentrasi debunya. Hindari makan di warung kaki lima saat kepadatan kendaraan sedang memuncak.

Risiko warna meriah tapi berbahaya.Banyak pedagang yang menambahkan zat pewarna berbahaya pada dagangannya, seperti zat pewarna tekstil. Zat pewarna tersebut sangat berbahaya bagi ginjal dan hati.
Tip: Jadilah konsumen cerdas. Hindari konsumsi jajanan dengan warna menyolok. Coba oleskan makanan yang Anda curigai ke kulit. Warnanya menempel dan sulit hilang? Kemungkinan besar makanan tersebut mengandung zat pewarna berbahaya.

Risiko asap rokok dimana-mana.Bebas merokok, itulah alasan beberapa orang suka makan di warung kaki lima. Padahal menghirup asap rokok memiliki efek berbahaya yang sama dengan menghisap rokok. Menurut American Cancer Society, perokok pasif memiliki risiko 25%-30% lebih tinggi sakit jantung ketimbang yang tidak pernah menghirup asap rokok. Sementara itu, di Amerika Serikat, lebih dari 3.000 kematian akibat kanker paru-paru terjadi pada perokok pasif.
Tip: Tunjukkan rasa keberatan Anda terhadap asap rokok dengan gestur penolakan; mengibaskan tangan, atau batuk dan menutup hidung. Tak berhasil? Mintalah dengan sopan untuk mematikan rokoknya. Atau, Anda bisa menyingkir dan mencari tempat duduk yang relatif lebih aman dari asap rokok.

Risiko peralatan makan tidak higienis. Karena keterbatasan air bersih, banyak pedagang kaki lima mencuci peralatan makan dalam ember yang sama. Air yang tidak mengalir bisa menjadi tempat favorit bakteri dan kuman berkembang biak. Lebih jorok lagi, seringkali menggunakan air yang sama untuk mencuci piring hingga berkali-kali. Bahkan, ada yang membilas piring dengan air sekadarnya, kemudian dikeringkan dengan lap yang nampak kumal dan kotor.
Tip: Bawa peralatan makan sendiri walaupun mungkin merepotkan. Atau sebelum membeli, intip tempat cucian piring si pedagang. Apakah dia menggunakan air bersih yang mengalir. Jika tidak, cari tempat makan lain yang lebih higienis. Jika sudah mendesak, minta saja makanannya dibungkus.

Risiko ancaman dari binatang.Sisa makanan yang dibuang begitu saja oleh pedagang bukan hanya mengundang lalat, tapi juga gerombolan binatang lain, seperti tikus, serangga, kecoa, dan kucing. Semuanya masuk dalam kategori hewan yang bisa menularkan berbagai penyakit, mulai dari tipus, gatal-gatal, hingga rabies.
Tip: Minimalkan kontak langsung dengan binatang-binatang tersebut ketika makan di kaki lima. Pakailah baju lengan panjang, celana panjang, dan sepatu untuk menutupi bagian kulit yang terbuka. Khusus untuk menghindari gigitan serangga, jangan kenakan pakaian berwarna cerah dan aroma parfum yang terlalu kuat –hal tersebut bisa menarik serangga datang