Cara Duo Pengemis Pancoran Raup Rp 25 Juta dalam 15 Hari
TS
alantse
Cara Duo Pengemis Pancoran Raup Rp 25 Juta dalam 15 Hari
Untuk menarik simpati dan cepat meraup banyak uang, para pengemis di Jakarta ternyata punya trik khusus. Seperti yang dilakukan duo pengemis di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Walang bin Kilon (54) dan Sa`aran (60). Mereka rupanya pandai berakting.
Cara Duo Pengemis Pancoran Raup Rp 25 Juta dalam 15 Hari :
Spoiler for 1. Selalu berpindah lokasi mengemis:
1. Selalu berpindah lokasi mengemis
Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda mengatakan, dalam mengemis, keduanya tidak diam di satu tempat. Keduanya selalu berpindah-pindah, dengan lokasi sasaran toko dan ruko.
"Tidak ada kontrakan, ya tidur di jalan atau pinggir toko. Kalau uang sudah banyak kita pulang kampung dulu," papar Miftahul.
Dari pengakuan keduanya, mereka hanya beroperasi di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.
Spoiler for 2. Selalu berbagi peran:
2. Selalu berbagi peran
Dalam menjalankan aksinya, kedua warga Subang, Jawa Barat ini selalu berbagi peran. Dengan menggunakan gerobak yang didorong, Sa'aran (60) selalu berperan sebagai orang sakit, dan Walang (54) bertugas mendorong.
"Walang yang menjadi otak dari kegiatan mengemis tersebut, bertindak sebagai pendorong gerobak. Sementara Sa'aran yang lebih tua, berpura-pura sebagai orang sakit yang berada di gerobak dan butuh pengobatan," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.
Spoiler for 3. Mengemis di malam hari:
3. Mengemis di malam hari
Setelah diawasi selama dua hari, petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mendapati fakta bahwa, dalam mengemis, Walang bin Kilon (54) dan Sa'aran (60) selalu meminta belas kasihan orang pada malam hari.
"Keduanya beroperasi hanya malam. Dan kita tangkap di bawah fly over Pancoran semalam," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.
Dia menjelaskan, keduanya berhasil dijaring setelah Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan mendapat laporan dari masyarakat.
Spoiler for 4. Uang hasil mengemis disimpan di kantong plastik :
4. Uang hasil mengemis disimpan di kantong plastik berbeda
Sebagai tempat menyimpan uang hasil mengemis, Sa'aran (60) dan Walang (54) menggunakan dua kantong plastik hitam yang berbeda. Uang tersebut diletakan di dalam gerobak yang digunakan saat mengemis.
"Plastik pertama kita buka dan hitung ada Rp 7 juta. Lalu plastik lainnya juga ada uang, dengan total keseluruhan Rp 25.448.600," kata Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda.
Setelah menjalani pembinaan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBIBD) 2 Jl Raya Bina Marga No 48, Cipayung, Jakarta Timur, petugas berjanji mengembalikan uang keduanya.
"Untuk uangnya nanti akan dikembalikan setelah mereka selesai menjalani pembinaan," pungkas Miftahul.
Spoiler for 5. berpura-pura butuh biaya untuk berobat:
5. Berpura-pura butuh biaya untuk berobat berbeda
Modusnya, salah satu dari mereka berpura-pura sakit. Dan peran ini dijalani oleh Sa'aran. "Kemudian Walang yang mendorong gerobak yang mengangkut temannya itu.
Di situlah kelihaian mereka menyentuh setiap orang yang berlalu-lalang di kawasan Pancoran untuk memberikan uang. "Dan itu ternyata berhasil, mereka cepat mendapat uang.