George Leigh-Mallory (foto: kiri barisan belakang) dan Andrew C Irvine hanya kurang tinggal ribuan kaki dari puncak Everest, pada 8 Juni 1924. Namun tiba-tiba angin kencang berputar-putar mengacaukan salju dan kabut yang ada saat itu, sehingga pengamat yang berada di pos bawah, tidak bisa melihat mereka.Dan memang mereka tidak terlihat dan ditemukan lagi. Puncak Everest sendiri telah ditaklukan padaahun 1953.

Sebelumnya mereka berdua telah mendirikan tenda dan bermalam di ketinggian 26,800 kaki, dan mengirim turun pemandu perjalan untuk memberitahukan kepada tim yang berada di bawah bahwa besok pagi mereka akan melanjutkan perjalanan hingga ke puncak. Namun ternyata mereka terlambat bangun dan melakukan pendakian. Kemungkinan hilangnya mereka diakibatkan oleh sapuan badai dan longsoran sehingga terkubur di dalamnya. Satu-satunya bukti mereka pernah ada di sana adalah kapak es, entah milik Leigh atau Irvine.

Dua orang anak lelaki dan perempuan muncul dari sebuah goa di dekat Banjos, Spanyol pada Agustus 1887. Kulit mereka berwarna hijau dan memakai pakaian yang terbuat dari bahan tak dikenal. Mereka tidak dapat berbicara dalam bahasa Spanyol dan bentuk mata mereka sipit seperti orang Asia. Pada awalnya mereka berdua tidak mau makan, sehingga yang lelaki meninggal dunia, setlah melihat hal tersebut anak perempuan itu pun mau makan.

Beberapa saat kemudian anak perempuan itu mau menjelaskan tentang asal usul mereka. Mereka berasal dari suatu daerah yang jarang sekali disinari matahari, lalu ada sebuah peristiwa badai angin yang menyebabkan mereka terhempas dan memaksa mereka untuk masuk ke dalam sebuah goa. Anak perempuan tersebut meninggal pada tahun 1892, namun kepastian dan kebenaran cerita ini masih misterius.

Sesuatu telah memakan telinga babi yang masih hidup, laporan ini berasal dari sebuah surat kabar, The Jasper County News di Mississippi, Januari 1977. Satu korbannya adalah milik Joseph Dickinson, ia adalah salah satu anggonta komunitas Nazarene. Pada suatu waktu ia menemukan telinga babi miliknya terluka/hilang, dan sepertinya diakibatkan oleh benda tajam seperti gunting.

Di malam hari selanjutnya, babinya kembali diserang dan dilukai di dalam kandang, demikian pula yang terjadi pada ketiga babi di malam berikutnya. Akhir pada malam ketiga, Dickinson melihat sesosok mahluk besar, lebih besar dari anjing gembala Jerman, dan mampu melompat lebih jauh dari anjing biasa.Seminggu kemudian Calvin Martin, tetangga, menemukan telinga dari salah satu ternaknya tergeletak di rerumputan.

Isidore Fink tewas ditembak pada pukul 20:30, pada 9 Maret 1929, di ruangan belakang bangunan Fifth Avenue Laundry miliknya, yang terletak di 4 East 132nd Street, Kota New York. Kematian Fink tidak akan terungkap dengan cepat seandainya, Ny.Locklan Smith melaporkannya ke polisi. Ia melaporkan telah mendengar jeritan dan suara gaduh seperti sedang berkelahi. Tak beberapa lama polisi pun tiba di tempat kejadian, mereka menemukan ruangan dengan pintu yang terkunci dan diduga Fink berada di dalamnya. Untuk mengetahuinya, polisi menggunakan anak kecil untuk melihat ke dalam melalui jendela kecil dan melaporkan situasi yang berada di dalam ruangan tersebut.

Saat ditemukan, Fink dilaporkan telah ditembak sebanyak dua kali di dada, satu peluru merupakan tembusan dari lengan kirinya. Tidak ditemukan pistol ataupun sejata api lainnnya, sebagaimana orang yang bunuh diri. Tidak ada uang atau benda apapun yang hilang.

Peristiwa terbunuhnya Fink ini membuat polisi harus mengernyitkan dahi dalam waktu yang cukup lama, bagaimana tidak sebuah ruang yang terkunci dan hanya ada jendela kecil di atas, namun mampu dimasuki oleh seseorang untuk membunuh Fink. Ada yang menyatakan bahwa Fink ditembak melalu celah-celah yang ada di dinding atau lubang di tembok ruangan. Kasus ini diteliti hingga dua tahun, setelah akhirnya Komisaris Edward P. Mulrooney menyebutkan kasus ini tidak terpecahkan.

Perjalanan jauh dari Miami (Florida) menuju Scarsdale (di New) sebenarnya rutin dilakukan oleh Charles R. Romer dan istrinya Catherine. Mereka adalah pasangan lansia yang telah pensiun dari pekerjaan, usia mereka sekira 70 tahunan, Pada tahun 1980. Mereka saat itu sedang berada dalam perjalanan pulang setelah menikmati musim dingin di apartemennya di Florida. Sore itu mereka menyewa sebuah kamar, sebuah motel di Kota Brunswick, Georgia. Beberapa saat kemudia patroli jalan raya melihat mereka berkendara menuju ke sebuah restoran untuk makan malam.

Namun setelah itu mereka tidak pernah kembali ke tempat mereka menginap, jejak mereka pun tidak pernah ditemukan, apakah terbunuh setelah dirampok, bahkan polisi pun tidak menemukan mobil mereka. Sepertinya pasangan dan mobil itu hilang begitu saja, polisi berkesimpulan mereka tenggelam di sebuah sungai ataupun rawa. Salah seorang putra mereka mengatakan,”sangat menakjubkan dua orang manusia benar-benar menghilang begitu saja.