adammohakAvatar border
TS
adammohak
JK – Jokowi Lebih Pantas Daripada Jokowi – JK



To the point saja yah. Saya sebagai penggemar Jusuf Kalla kok merasa kurang sreg dengan gosip pasangan capres – cawapres, Jokowi – Jusuf Kalla. Menurut saya, jauh lebih pantas jika PDIP memasangkan capres Jusuf Kalla dengan cawapres Jokowi. Jusuf Kalla – Jokowi lebih layak kalau saya bilang.

Belakangan rame berita dan bincang-bincang politik yang bilang kalau Jokowi akan dipasangkan dengan Jusuf Kalla oleh PDIP. Malah ada survey yang bilang kalau pasangan Jokowi – Jusuf Kalla dapat angka tertinggi. We – O – We.. Wow

Tetap saja, menurut saya ini aneh bin ajaib. Masak politikus senior seperti Jusuf Kalla malah jadi Cawapres yang akan dampingin New Kids On The (Political) Block Joko Widodo yang nama kerennya Jokowi sih?

Semua orang juga tahu kalau JK is The Real President ketika menjabat sebagai Wakil Presiden RI 2004 – 2009 mendampingi Presiden SBY. Karena memang JK itu piawai dalam berbisnis maupun politik.

Sebelum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) goyang akibat keluarnya Hary Tanoe, kita semua tahu kalau JK akan dijadikan Capres Nasdem. Katanya sih, strategi Nasdem waktu itu, akan memasangkan JK dengan Cawapres potensial dari partai lain.

Banyak orang bilang JK untuk 2014 sibuk cari ‘perahu sewaan’ atau ‘partai sewaan’ untuk kendaraan maju Capres di 2014. Malah ada yang menuduh Nasdem juga telah ‘disewa’ dengan ‘deal politik’ berharga tinggi oleh JK. Gosip-gosip miring itu bilang, JK bakal bantuin pecah belah Golkar jika Nasdem mau jadikan JK sebagai Capres Nasdem. Dan katanya pula, alasan itu yang bikin Hary Tanoe keluar dar Nasdem, karena Nasdem banyak didanain sama Hary Tanoe yang incar Capres Nasdem. Eeh, tau-tau Surya Paloh yang dendam sama Golkar malah ambil tawaran deal politik dari JK supaya bisa jadi Capres Nasdem.

Yeah, whatever. Gosip hanyalah gosip. Kalau pun semua itu benar, menurut saya itu bagian dari strategi dan taktiknya JK untuk maju Capres di 2014 lewat Nasdem. Caranya bagaimana, ya itulah kepiawaian JK. Beliau adalah pedagang handal yang otomatis pandai melihat ‘kebutuhan’ konsumennya.

Bagi saya, JK tetap orang yang layak memimpin negeri ini sebagai RI-1, bukan sebagai RI-2. JK sudah benar ketika putuskan pisah dari SBY di 2009, karena toh selama 2004 – 2009, JK is The Real President RI. Kalah di 2009 itu lain soal. Tapi saya pribadi melihatnya memang sudah jalurnya, setelah jadi Wakil Presiden di 2004 – 2009, JK putuskan kompetisi sebagai Capres di 2009.

Saya jelas menolak usulan JK maju sebagai Cawapres di 2014. Ini namanya turun pangkat, sementara JK seharusnya sudah pantas maju sebagai Capres. Apalagi kalau pasangannya Jokowi, si anak baru di dunia politik. Memangnya Jokowi tahu apa soal pemerintahan pusat. Jokowi kan masih amatiran, bekas pengelola kota sebagai walikota Solo yang sukses jadi Gubernur DKI. Tapi itu bukan berarti Jokowi sudah bisa memimpin Indonesia.

JK jelas lebih berpengalaman. Puluhan tahun jadi politisi. Penguasa ekonomi Indonesia Timur. Pernah jadi Wakil Presiden RI malah disebut The Real President RI saat ia menjabat Wakil Presiden.

JK merancang konsep 10.000 MW. JK juga menjadi motor bagi proyek elpiji 3Kg sebagai solusi penyediaan gas murah bagi masyarakat. Jokowi sudah memberi apa buat negara ini?

Saya ingat waktu itu JK pernah bilang kalau dirinya cuma mau jadi Cawapres di Pilpres 2014 jika berpasangan dengan Megawati. Menurut saya ini sudah benar, karena biar bagaimana pun Megawati adalah pewaris tahta PDIP yang sah. JK sebagai orang luar PDIP tentu tidak bisa menuntut lebih untuk jadi Capres PDIP.

Tapi kalau dengan Jokowi, dia bukan pewars tahta PDIP yang sah. Pengalaman belum ada, masak kalau PDIP majukan Jokowi jadi Capres, lantas JK mau-mau saja. Saya yakin JK juga sebenarnya tidak mau jika hanya menjadi Cawapres kalau pasangannya Jokowi.

Pernyataan JK di berita-berita yang bilang dirinya menunggu keputusan Ibu Megawati soal pasangan Capres Jokowi – Cawapres JK, saya kira hanya klise saja, untuk menjaga etika kepada PDIP. Apalagi keluarga Megawati memang dikenal dekat dengan JK. Supaya hubungan tidak rusak, JK menampakkan seolah menerima saja.

Pak JK jangan mau turun pangkat. Seperti yang saya tulis di judul curhat ini, aspirasi saya adalah pasangan JK – Jokowi lebih pantas dari Jokowi – JK.
0
7.8K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.