Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan relokasi warga di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur masih terkendala pembebasan lahan. Sebab, warga di sana minta ganti rugi tanah Rp3 juta per meter.

Ahok, sapaan Basuki, menganggap permintaan tersebut menghambat rencana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk membuat kawasan tersebut bebas banjir. Menurutnya, harga Rp3 juta per meter jika dikalikan dengan total luas tanah yang akan dinormalisasi, jumlahnya akan sangat besar.

"Kalau semua orang boleh beli tanah liar, terus bedanya apa liar atau tidak liar boleh diperjualbelikan. Nanti tidak akan ada ganti rugi lagi. Sudah dudukin tanah negara, tidak kami tuntut saja sudah untung. Masih dicarikan rumah lagi," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Rabu, 5 Maret 2014.

Ahok menuturkan, awalnya Pemprov DKI punya niat untuk mengganti rugi lahan warga di kawasan bantaran Kali Ciliwung itu. Alasannya, karena sebagian besar warga sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di sana.

Tapi, kata Ahok, masalah ganti rugi itu akan dibicarakan kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum, Wali Kota Jakarta Timur dan Camat Jatinegara. Jika permintaan warga terlalu besar, kata Ahok, Pemprov DKI akan berpikir dua kali untuk memberikan ganti rugi.

"Lihat dulu hitungannya, masuk akal apa tidak.Dudukin sungai minta Rp3 juta per meter, nanti yang lain juga minta. Malah jadi contoh yang buruk, dasar bayarnya apa," ujarnya. 










http://us.m.news.viva.co.id/news/rea...t-sudah-untung


sikat aja dah hok