Derita Bayi Tanpa Anus Ditolak Rumah Sakit Karena MISKIN
TS
triagungnugroho
Derita Bayi Tanpa Anus Ditolak Rumah Sakit Karena MISKIN
Spoiler for BUKA:
Jangan Lupa
Spoiler for BUKA:
SILENT READER BOLEH ASAL DI
Quote:
Seorang bocah di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, Ahad (7/2) harus menderita selama sembilan tahun karena tidak memiliki anus. Bocah yang berasal dari keluarga miskin tersebut, terpaksa buang kotoran lewat alat kelaminnya. Siti Arina, bocah berusia sembilan tahun warga asal desa Lapoe, Kecamatan Campalagian, Polewali Mandar, kondisinya sangat memprihatinkan. Dia terus meringis kesakitan karena perutnya terus membesar karena tidak memiliki anus. Penderitaan Siti makin bertambah setelah dalam beberapa hari terakhir ini, Siti yang selama ini buang kotoran lewat alat kelaminnya, kini mengeluarkan nanah dari vaginanya. Bocah yang baru duduk di kelas empat Sekolah Dasar (SD) tersebut, sebelumnya sempat disarankan untuk menjalani operasi, agar dapat tumbuh normal seperti anak-anak seusianya. Namun karena alasan ekonomi, orang tua Siti urung membawa anaknya ke dokter. Sang bocah pun dibiarkan menderita dan kesulitan buang kotoran selama lebih dari sembilan tahun. Siti yang lahir dari keluarga miskin, pasangan Sangging dan Nurlina ini baru dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, saat keadaannya sudah sangat kritis. "Saya terpaksa tidak dapat bersekolah karena penyakitnya kerap kambuh dan terasa sakit," katanya. Selain itu kondisinya ini kerap menjadi bahan ejekan teman-temannya. Dokter spesialis anak RSUD Polewali Mandar, dokter Boko mengatakan, tidak terbentuknya anus Siti sejak lahir mengakibatkan bocah tersebut buang kotoran lewat alat kelamin, karena organ yang paling dekat dengan anus hanya alat kelamin korban. Cara penyembuhannya menurut Boko, Siti harus dibuatkan anus buatan. Untuk dapat hidup normal, dokter Boko menyarankan agar Siti segera di rujuk ke rumah sakit regional di Makassar untuk menjalani operasi bedah, mengingat kondisi Siti yang sudah sedemikian parah. Sedangkan Nurlina, orang tua sang bocah mengatakan, dirinya sudah setengah mengemis kepada pemerintah daerah setempat, meminta tolong agar dibantu meringankan beban biaya operasi anaknya. Ia menjelaskan, suaminya yang sehari-hari bekerja hanya sebagai buruh tani tidak akan sanggup untuk membiayai operasi anaknya yang menelan biaya hingga puluhan juta rupiah. Saat ini Siti Arina masih terlunta-lunta di RSUD Polewali Mandar, tanpa ada kejelasan nasibnya. Sedangkan kedua orang tua Siti hanya bisa berharap agar Tuhan menggerakkan hati para dermawan, untuk membantu meringankan penderitaan anaknya. Ayo siapa yang mau membantu.