Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Playmaker : Pembuktian Teori Evolusi Charles Darwin Dalam Sepakbola

DedesofyanAvatar border
TS
Dedesofyan
Playmaker : Pembuktian Teori Evolusi Charles Darwin Dalam Sepakbola
Langsung aja gan..pas ane maen di sf Chelsea,karena ane pendukung chelsea, ane baca postingan dari agan davidluiz4 tentang evolusi playmaker..ane tertarik buat jadiin trit gan.. emoticon-Shakehand2

Ane jamin ini no repost emoticon-Peace

[SPOILER=buka]
Bagi orang-orang yang meragukan kemampuan playmaker klasik (pemain berkarakter nomor 10 ortodok), ada argument sederhana yang menjelaskan kenapa orang-orang tersebut meragukan kemampuannya : tidak dinamis dan mempunyai masalah dalam membantu pertahanan. Sedangkan bagi orang yang mengagumi kemampuan playmaker klasik. Mereka juga mempunyai argumen sederhana yang menjelasakan kenapa mereka mengagumi kemampuannya : skill yang nyaris tak tertandingi.

Sepakbola modern mampu membuktikan argumen sederhana orang-orang yang meragukan kualitas para playmaker klasik. Hampir tidak ada seorang pun dari playmaker klasik yang diandalkan tim-tim besar yang berada di kisaran bintang lima Liga Eropa. Pressing ketat membunuh mereka secara perlahan dan sepakbola yang lebih sistematis menghukum mereka yang mempunyai jiwa bebas. Sepakbola yang terus mengalami “evolusi” dengan gamblang menggambarkan bahwa playmaker klasik adalah dinosaurus . Lalu darimana kita dapat membuktikan argumen orang-orang yang mengagumi para playmaker klasik ? Internet. Ketik youtube.com, lalu mulailah mencari : Top 10 Riquelme skill. Dari situlah kita dapat membuktikan kebenaran argumen sederhana para pengagum playmaker klasik.

Jonathan Wilson dalam salah satu artikelnya yang berjudul “How is interpretation of the playmaker role changing?“ mencoba menjelaskan kenapa Wesley Sneidjer adalah masa lalu, Mesut Ozil adalah masa kini, dan Toni Kroos adalah masa depan. Sneidjer dan Ozil memang mempunyai masalah ketika mereka dituntut untuk membantu pertahanan. Ketika menjadi kreator serangan, Ozil lebih dinamis daripada Sneidjer. Ozil mampu bermain bergerak melebar, menghindari pressing lawan untuk kemudian mengirimkan umpan mematikan. Sampai saat ini Ozil merupakan salah satu pemain penting dari orchestra yang ditampilkan oleh Arsenal. Sedangkan Sneidjer tidak mampu melakukan hal tersebut. Fatih Terim terpaksa harus mengubah pola Galatasaray menjadi 4-3-1-2 untuk mengakomodasikan peran Sneidjer. Apa yang dilakukan Terim tidak berjalan dengan baik sampai pada akhirnya dia dipecat dan digantikan oleh Roberto Mancini. Sepakbola modern sepertinya memang benar dan Fatih Terim memang salah. Sniedjer memang sudah saatnya lebih terkenal di youtube.

Kemampuan Sneidjer cukup kontras dengan kemampuan Toni Kroos. Dia adalah wujud nyata bagaimana seorang playmaker akan berperan dalam sepakbola modern. Kemampuan Kroos dalam bertahan dan menyerang sama baiknya. Salah satu kemampuan utama Kroos adalah passing. Musim ini, dalam 2 pertandingan Champion League, rata-rata akurasi passing Kroos adalah 98.7% salah satu yang terbaik di kompetisi tersebut. Ketika bertahan pun Kroos mampu menjadi aktor utama pressing yang diterapkan Munchen. Kroos merupakan pemain Munchen yang paling banyak melakukan tekel, dia melakukan rata-rata 4 kali tekel sukses dalam setiap pertandingan.

Jika playmaker klasik sudah nyaris tak berdaya dengan perlakuan sepakbola modern. Taktik juga sudah mulai mengusik tipe playmaker pada saat ini. Mereka mungkin bisa menyesuaikan diri dengan bermain melebar untuk menghindari pressing lawan, tapi ketika mereka tidak mampu menjadi bagian penting dalam sebuah sistem permainan yang diterapkan oleh sebuah tim, waktu juga semakin mendekatkan diri mereka dengan youtube. Mesut Ozil terpaksa dilego oleh Carlo Ancelotti karena tidak sesuai dengan game plan yang ingin dijalankan Ancelotti. Isco dianggap lebih cocok menjalankan peran playmaker di tim yang dibangun oleh Ancelotti. Pun demikian dengan yang dilakukan Jose Mourinho di Chelsea. Jose Mourinho dengan tegas menyatakan lebih memilih Oscar daripada Juan Mata sebagai playmaker Chelsea. Keputusan Mourinho sempat membuat media panas. Mata adalah sosok penting pada permainan Chelsea musim sebelumnya. Perlakuan Mourinho terhadapnya diaangap tidak adil. Tetapi, Oscar mampu membuktikan bahwa apa yang dilakukan Mourinho memang benar.

Kirimlah beberapa pemandu bakat untuk menyaksikan anak-anak daerah Favela bermain bola di jalanan. Pemandu bakat yang terkenal karena visioner tersebut akan dengan mudah menemukan pemain yang anda inginkan di sana. Tetapi apabila pemain yang harus mereka temukan adalah pemain berkemampuan seperti Oscar. Kebanyakan dari mereka akan segera mengemas koper untuk pulang, kemudian menemui anda dengan membawa kegagalan.

Oscar bukan merupakan playmaker khas Brazil pada umumnya, bahkan untuk lingkup yang lebih luas, playmaker yang mempunyai tipe permainan layaknya Oscar akan susah ditemui di Amerika Selatan. Oscar lebih Eropa, lebih taktis,dan mempunyai kemampuan bertahan yang mumpuni. Roberto Di Matteo bahkan menyebutnya sempurna dalam memahami taktik.

Playmaker khas Amerika Selatan selalu menjadi konvergensi setiap penyerangan yang dilakukan oleh timnya. Ia akan selalu berada di wilayah ¾ lapangan dan berada di belakang penyerang. Oscar tidak demikian, ia lebih fleksibel. Ia tidak selalu berada di pusat ¾ lapangan, kadang ia berada di flank dan kadang ia turun lebih ke dalam.

Pada saat ini Oscar adalah top scorer sementara Chelsea, torehan 5 gol Oscar adalah yang terbaik. Pun demikian ketika bertahan, rata-rata tekel Oscar dalam 2 pertandingan Champion League adalah 3,5 dalam setiap pertandingan dan merupakan yang terbaik di antara pemain Chelsea lainnya.

Skill yang tak tertandingi dan kreativitas memang kemampuan wajib bagi seorang playmaker. Tapi, sepakbola modern menuntut mereka lebih. Seorang playmaker juga harus mampu berkerjasama dengan sistem permainan. Tidak ada lagi istilah playmaker khas Amerika Selatan, Asia, ataupun Eropa. Sepakbola modern tidak peduli dari daerah mana mereka berasal. Playmaker harus mampu menyesuaikan diri jika memang dia ingin mendapatkan mendapatkan pengakuan.

Sumber http://www.bolatotal.com/beritabotol...epakbola-.html [\SPOILER]

Gimana komengnya gan..ternyata om Mou ga sembarangan jual Mata ke MU..

emoticon-Cendol (S) minta gan

Playmaker : Pembuktian Teori Evolusi Charles Darwin Dalam Sepakbola
0
2.2K
18
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.